FAMILY
Hati-Hati, Jarang Mengganti Popok Bisa Membuat Ruam Pada Kulit Bayi
Medcom
Kamis 13 Oktober 2022 / 19:35
Jakarta: Ruam popok merupakan penyakit dermatitis akibat virus dan bakteri. Hal ini menyebabkan bayi menjadi rewel dan mengganggu kualitas tidur. Jika kualitas tidur bayi terganggu, maka tumbuh kembangnya juga akan terhambat.
Setiap anak memiliki tingkat sensitivitas yang berbeda sesuai dengan umurnya. Sebanyak 50% bayi dengan usia di bawah 12 bulan mengalami dermatitis popok, karena masih sangat rentan terhadap pertumbuhan bakteri dan jamur.
Menurut dr. S.T. Andreas Cristan Leyrolf, M.Ked (Ped), Sp.A, jika kulit si kecil terlalu lembap, maka akan lebih mudah bagi bakteri dan jamur untuk mengiritasinya. Apalagi, pada area yang sering tertutup popok.
"Ruam popok terjadi apabila kulit si kecil mengalami perubahan pH karena popok tidak mampu menyerap cairan dengan baik sehingga cairan kembali kontak langsung dengan kulit," ujar dr. Andreas saat Press Launch MAKUKU SAP Diapers Pro Care.
Namun tak hanya itu, dr. Andreas juga mengatakan bahwa ruam popok juga bisa terjadi di daerah sekitar pinggang dan selangkangan. Karena pada area tersebut kulit yang tipis menahan beratnya popok bayi melalui karet pinggang dan rongga celananya.
Sebanyak 75% ruam kulit terjadi akibat dari pemilihan popok yang salah. Biasanya permukaan popok terlalu kasar, popok menggumpal, sirkulasi udara yang buruk sehingga daya serap cairannya sangat kurang, dan yang terakhir adalah jarang mengganti popok bayi.
Lalu, bagaimana mencari popok yang tepat agar kulit bayi terhindar dari iritasi dan ruam popok? Moms bisa mencari popok dengan kualitas terbaik yang memiliki daya serap cairan lebih banyak, pilihlah popok dengan permukaan lembut dan ringan, dan carilah produk diapers yang berteknologi SAP/anti gumpal. Jangan lupa untuk mengganti popok si kecil setiap 2-3 jam sekali.
"Sebagai kelompok ibu-ibu sayang anak, pastinya aku ingin yang terbaik buat si kecil. Untuk menghindari ruam popok, aku harus memilih produk diapers yang aman buat bayi dan nggak lupa menggantinya secara berkala," ucap Jessica Iskandar.
"Kalau bisa diapersnya tipis, agar saat pemakaian enggak bikin baby terganggu dalam aktivitasnya," pungkas Jessica.
Nandhita Nur Fadjriah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Setiap anak memiliki tingkat sensitivitas yang berbeda sesuai dengan umurnya. Sebanyak 50% bayi dengan usia di bawah 12 bulan mengalami dermatitis popok, karena masih sangat rentan terhadap pertumbuhan bakteri dan jamur.
Menurut dr. S.T. Andreas Cristan Leyrolf, M.Ked (Ped), Sp.A, jika kulit si kecil terlalu lembap, maka akan lebih mudah bagi bakteri dan jamur untuk mengiritasinya. Apalagi, pada area yang sering tertutup popok.
"Ruam popok terjadi apabila kulit si kecil mengalami perubahan pH karena popok tidak mampu menyerap cairan dengan baik sehingga cairan kembali kontak langsung dengan kulit," ujar dr. Andreas saat Press Launch MAKUKU SAP Diapers Pro Care.
Namun tak hanya itu, dr. Andreas juga mengatakan bahwa ruam popok juga bisa terjadi di daerah sekitar pinggang dan selangkangan. Karena pada area tersebut kulit yang tipis menahan beratnya popok bayi melalui karet pinggang dan rongga celananya.
Apa sih penyebab utama ruam popok pada bayi?
Sebanyak 75% ruam kulit terjadi akibat dari pemilihan popok yang salah. Biasanya permukaan popok terlalu kasar, popok menggumpal, sirkulasi udara yang buruk sehingga daya serap cairannya sangat kurang, dan yang terakhir adalah jarang mengganti popok bayi.
Lalu, bagaimana mencari popok yang tepat agar kulit bayi terhindar dari iritasi dan ruam popok? Moms bisa mencari popok dengan kualitas terbaik yang memiliki daya serap cairan lebih banyak, pilihlah popok dengan permukaan lembut dan ringan, dan carilah produk diapers yang berteknologi SAP/anti gumpal. Jangan lupa untuk mengganti popok si kecil setiap 2-3 jam sekali.
"Sebagai kelompok ibu-ibu sayang anak, pastinya aku ingin yang terbaik buat si kecil. Untuk menghindari ruam popok, aku harus memilih produk diapers yang aman buat bayi dan nggak lupa menggantinya secara berkala," ucap Jessica Iskandar.
"Kalau bisa diapersnya tipis, agar saat pemakaian enggak bikin baby terganggu dalam aktivitasnya," pungkas Jessica.
Nandhita Nur Fadjriah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)
Copyright © 2025, Medcom.id, All Rights Reserved. 0.0166 [53]