Jakarta: Mungkin di antara kalian pernah kehilangan gairah atau hasrat berhubungan seksual dengan suami/istri. Mungkin hal tersebut terjadi karena kelelahan atau hanya sedang tak ingin saja.
Tetapi kamu perlu tahu, hilangnya hasrat berhubungan seksual dalam jangka waktu lama bisa jadi kamu mengalami Hypoactive Sexual Desire Disorder (HSDD). Ini bisa menjadi masalah seumur hidup, atau bisa terjadi seiring waktu. Ini mungkin menjadi masalah sepanjang waktu, atau hanya terjadi dalam situasi tertentu.
HSDD adalah kondisi di mana berkurang hingga hilangnya hasrat dan fantasi seseorang untuk berhubungan intim atau seksual. Kondisi ini dapat disebabkan oleh masalah psikis dan non-psikis, atau adanya gangguan medis seperti permasalahan hormon, dan kelainan fungsi organ.
Umumnya, kondisi ini lebih banyak diderita oleh wanita dibandingkan dengan pria, yakni 8,9 persen pada wanita usia 18-44 tahun dan 12,3 persen pada wanita usia 45-64 tahun (Parish.J.Sharon et al, 2016).
Beberapa penelitian lainnya menyebutkan bahwa 1 dari 10 wanita mengalami HSDD, dan sebanyak 32 persen wanita dan 15 persen pria berkemungkinan mengalami kehilangan hasrat yang dapat berlangsung hingga beberapa bulan.
Salah satu yang menyebabkan wanita lebih sering mengalami HSDD adalah adanya faktor perubahan hormon ketika menjelang dan memasuki usia menopause. Kondisi HSDD dapat menjadi masalah besar dan penting untuk diperhatikan apabila sudah mengganggu kualitas hidup dan terdapat kondisi medis yang mendasarinya.
Kondisi ini jarang memengaruhi mental penderitanya, seperti stres, atau rusaknya hubungan dengan pasangan. Umumnya, wanita dengan HSDD tidak memiliki keinginan untuk memikirkan segala hal mengenai seks hingga berhubungan intim, atau ketika berhubungan intim tidak didapatkan rasa nyaman atau kenikmatan.
HSDD dapat dipicu oleh adanya masalah psikologis atau mental, seperti trauma, masalah dengan pasangan, faktor sosial seperti wanita pekerja yang sangat sibuk, terutama pada wanita usia menengah. Selain itu, hal ini juga dapat disebabkan oleh masalah medis seperti adanya perubahan hormon pada wanita menjelang dan ketika sudah menopause.
Penurunan hormon estrogen menyebabkan kurangnya lubrikasi pada vagina dan menyebabkan rasa nyeri ketika berhubungan intim (dispareunia). Gangguan pada sistem kerja otak, riwayat operasi pada organ reproduksi, serta konsumsi obat-obatan tertentu, juga dapat menjadi faktor pemicu.
Cara menangani HSDD cukup mudah. Namun, harus diketahui terlebih dahulu
penyebabnya, apakah terdapat penyakit yang menyertainya atau tidak.
Cara mengatasi dan menangani kondisi ini memerlukan pendekatan secara medis dan psikologis, serta adanya keinginan dari pihak suami dan istri. Bagi wanita, kamu juga bisa mencoba hal-hal baru dalam berhubungan seksual seperti menggunakan bantuan seks toy dan rajin senam kegel untuk melancarkan aliran darah pada kemaluan.
Nandhita Nur Fadjriah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Tetapi kamu perlu tahu, hilangnya hasrat berhubungan seksual dalam jangka waktu lama bisa jadi kamu mengalami Hypoactive Sexual Desire Disorder (HSDD). Ini bisa menjadi masalah seumur hidup, atau bisa terjadi seiring waktu. Ini mungkin menjadi masalah sepanjang waktu, atau hanya terjadi dalam situasi tertentu.
Apa itu HSDD?
HSDD adalah kondisi di mana berkurang hingga hilangnya hasrat dan fantasi seseorang untuk berhubungan intim atau seksual. Kondisi ini dapat disebabkan oleh masalah psikis dan non-psikis, atau adanya gangguan medis seperti permasalahan hormon, dan kelainan fungsi organ.
Umumnya, kondisi ini lebih banyak diderita oleh wanita dibandingkan dengan pria, yakni 8,9 persen pada wanita usia 18-44 tahun dan 12,3 persen pada wanita usia 45-64 tahun (Parish.J.Sharon et al, 2016).
Beberapa penelitian lainnya menyebutkan bahwa 1 dari 10 wanita mengalami HSDD, dan sebanyak 32 persen wanita dan 15 persen pria berkemungkinan mengalami kehilangan hasrat yang dapat berlangsung hingga beberapa bulan.
Kenapa wanita lebih rentan terkena HSDD?
Salah satu yang menyebabkan wanita lebih sering mengalami HSDD adalah adanya faktor perubahan hormon ketika menjelang dan memasuki usia menopause. Kondisi HSDD dapat menjadi masalah besar dan penting untuk diperhatikan apabila sudah mengganggu kualitas hidup dan terdapat kondisi medis yang mendasarinya.
Kondisi ini jarang memengaruhi mental penderitanya, seperti stres, atau rusaknya hubungan dengan pasangan. Umumnya, wanita dengan HSDD tidak memiliki keinginan untuk memikirkan segala hal mengenai seks hingga berhubungan intim, atau ketika berhubungan intim tidak didapatkan rasa nyaman atau kenikmatan.
Faktor pemicu HSDD pada wanita
HSDD dapat dipicu oleh adanya masalah psikologis atau mental, seperti trauma, masalah dengan pasangan, faktor sosial seperti wanita pekerja yang sangat sibuk, terutama pada wanita usia menengah. Selain itu, hal ini juga dapat disebabkan oleh masalah medis seperti adanya perubahan hormon pada wanita menjelang dan ketika sudah menopause.
Penurunan hormon estrogen menyebabkan kurangnya lubrikasi pada vagina dan menyebabkan rasa nyeri ketika berhubungan intim (dispareunia). Gangguan pada sistem kerja otak, riwayat operasi pada organ reproduksi, serta konsumsi obat-obatan tertentu, juga dapat menjadi faktor pemicu.
Perawatan apa yang bisa membantu meningkatkan gairah seks?
Cara menangani HSDD cukup mudah. Namun, harus diketahui terlebih dahulu
penyebabnya, apakah terdapat penyakit yang menyertainya atau tidak.
Cara mengatasi dan menangani kondisi ini memerlukan pendekatan secara medis dan psikologis, serta adanya keinginan dari pihak suami dan istri. Bagi wanita, kamu juga bisa mencoba hal-hal baru dalam berhubungan seksual seperti menggunakan bantuan seks toy dan rajin senam kegel untuk melancarkan aliran darah pada kemaluan.
Nandhita Nur Fadjriah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)