FAMILY

Jangan Asal Berjemur, Berikut Aturan Main Bayi Boleh Berjemur Saat Pagi

Mia Vale
Sabtu 02 September 2023 / 12:00
Jakarta: Mungkin kegiatan menjemur bayi di pagi hari sudah dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat. Ya, cara berjemur di bawah sinar matahari pagi disinyalir akan membantu bayi menyerap kandungan vitamin D alami yang dibutuhkan tubuh, membatasi rakhitis, dan mengobati penyakit kuning neonatal. 

Dan usia 7-10 hari setelah melahirkan merupakan waktu ideal bagi Moms untuk mulai membiasakan diri dengan sinar matahari. Hal inilah yang disampaikan oleh dokter Phan Thi Cam Van, Ahli Neonatologi, Departemen Pediatri - Neonatologi, Rumah Sakit Umum Internasional Vinmec Danang, Vietnam.

Berjemur di bawah matahari memang memberikan banyak manfaat bagi si kecil. Namun, bukan berarti Moms busa melakukananya dengan sembarang cara. Pasalnya, bola tidak dilakukan dengan cara yang tepat, 'menjemur' bayi justru bisa menimbulkan masalah baru bagai kesehatan bagi bayi. 

Misal, lelah karena panas, dehidrasi, kulit terbakar matahari, dan masih banyak masalah lainnya. Untuk itu, sebelum Moms menjemur si kecil di bawah sinar matahari ada baiknya bila memerhatikan aturan berikut. 
 

1. Manfaat berjemur untuk bayi


Vitamin D penting untuk penyerapan kalsium, pertumbuhan dan perkembangan normal hingga membantu menjaga kesehatan tulang pada anak. Awalnya para ilmuwan memperingatkan tentang dampak buruk sinar matahari pada kulit.

Namun belakangan, banyak penelitian yang menunjukkan bahwa paparan sinar matahari pada bayi selama 30 menit dalam seminggu membantu anak mendapatkan cukup vitamin D yang penting bagi tubuhnya.

Paparan sinar matahari setiap hari sangat bermanfaat bagi perkembangan si kecil secara keseluruhan. Mengutip laman resmi Vinmec, berjemur membantu bayi menyerap sinar matahari, memroduksi cukup vitamin D yang dibutuhkan tubuh, membatasi rakhitis, dan mengobati penyakit kuning neonatal. Selain itu, berjemur pada bayi juga membantunya terhindar dari ruam popok, karena sinar matahari memiliki efek antibakteri.


(Dr. Meva Nareza lewat Alodokter menyarankan lama waktu menjemur bayi dibedakan tergantung warna kulitnya. Bayi berkulit putih dianjurkan untuk dijemur selama 30 menit per minggu, sedangkan bayi dengan kulit sedang atau lebih gelap dianjurkan untuk dijemur selama 3–5 jam per minggu. Durasi ini adalah total lamanya bayi dijemur dalam 1 minggu. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
 

2. Usia berapa bayi boleh berjemur?


Bayi baru lahir full tiga hari, jika tidak ada masalah abnormal, kelahiran cukup bulan, orang tua dapat membantu anaknya membiasakan diri dengan sinar matahari selama kurang lebih 15 menit. Jika ragu, Moms bisa menunggu bayinya berusia 7-10 hari setelah lahir, anda bisa mulai membiarkan bayi berjemur. 

Ingat, pada bayi yang berusia kurang dari satu bulan, sebaiknya berhati-hati agar tidak membiarkan bayi masuk angin saat terkena sinar matahari. Oleh karena itu, sinar matahari sebaiknya hanya mengenai bagian perut, kaki, dan tangan bayi.

Saat berjemur, lepaskan seluruh pakaian bayi namun tutupi tengkuk, mata, dan area genital bayi dengan topi untuk menghindari dampak sinar UV pada bagian tersebut.
 

3. Menjemur bayi saat musim panas


Saat musim panas, sinar matahari di pagi hari sudah cukup terik. Untuk itu disarankan agar memanfaatkan sinar matahari pagi bagi anak untuk menghindari efek berbahaya sinar ultraviolet pada kulit muda bayi, apalagi panasnya sinar matahari. Tentu saja hal itu membuat bayi tidak nyaman.

Waktu ideal bayi berjemur di musim panas adalah pukul 06.00 - 07.00 pagi. Sebaiknya biarkan anak berjemur lebih awal saat sinar matahari sedang hangat, setelah berjemur dapat menyeka keringat agar bayi tidak mengalami ruam panas. 

Pilihlah tempat yang tenang, bersih, sejuk untuk berjemur. Hindari sinar matahari langsung. Di hari yang sangat panas, batasi berjemur untuk meminimalkan risiko dehidrasi saat anak terlalu banyak berkeringat.

Selain itu, matahari berbeda-beda tergantung daerahnya, namun memilih waktu yang tepat untuk berjemur di pagi hari berbeda-beda untuk setiap anak. Moms bisa menambah waktu berjemur bayi secara bertahap. 

Pada beberapa hari pertama, bayi berjemur hanya beberapa menit, kemudian ditingkatkan secara bertahap menjadi 5-10 menit. Tujuannya agar bayi terbiasa dengan sinar matahari dan tidak rewel. Waktu berjemur tidak boleh lebih dari 20 menit setiap kali.
 

4. Menjemur bayi di musim dingin


Pada musim ini, sinar matahari lebih sedikit, sehingga mudah menyebabkan masuk angin dan penyakit pernapasan. Selain itu, fakta bahwa anak-anak terlalu banyak memakai pakaian hangat saat keluar rumah juga membuat kulit mereka cenderung tidak terkena sinar matahari langsung. Akibatnya, bayi berisiko kekurangan vitamin D.

Musim dingin atau penghujan sering kali berawan, dingin, matahari terbit terlambat tetapi sinar matahari lemah. Oleh karena itu, disarankan menunggu hingga cuaca lebih hangat untuk berjemur di bawah sinar matahari, biasanya berkisar pukul 08.30 - 09.00.

Pada hari-hari ketika cuaca terlalu dingin, atau saat cuaca sangat berangin, sebaiknya jangan biarkan bayi berjemur untuk menjaga kesehatannya. Saat membiarkan anak berjemur, sebaiknya pilih tempat yang tenang, bersih, lapang tanpa angin.

Setelah berjemur, sebaiknya Moms menyusui untuk mengganti air yang hilang karena bayi bisa berkeringat saat berjemur.

Apabila setelah berjemur, kulit bayi memerah atau terdapat tanda-tanda lain yang tidak biasa, sebaiknya hentikan berjemur untuk memantau. Bawalah anak ke dokter untuk diperiksa bila setelah beberapa hari kondisi kulit bayi tidak kunjung membaik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH