FAMILY
Kenali Gejala ADHD pada Anak, Sulit Fokus hingga Hiperaktif
Medcom
Kamis 13 April 2023 / 12:14
Jakarta: Pernahkah moms mendengar istilah ADHD? Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan kelainan atau gangguan mental, sehingga anak sulit memusatkan perhatian, memiliki perilaku impulsif, dan hiperaktif.
Umumnya gangguan ini terjadi pada anak-anak. Kondisi ini terjadi karena adanya gangguan perkembangan saraf sehingga memengaruhi motorik (gerakan) seseorang.
Meski penyebabnya belum diketahui secara pasti, terdapat beberapa faktor risiko yang memicu ADHD, antara lain faktor genetik, cedera otak, kelahiran prematur, paparan zat kimia, pola hidup ibu yang tidak sehat ketika mengandung, hingga kurangnya perhatian orang tua.
Secara umum, gejala ADHD meliputi hiperaktif, impulsif, dan sulit fokus. Di samping itu, ada beberapa gejala lainnya yang dibedakan berdasarkan kelompoknya, yakni:
Dominan Inatentif
Dalam kelompok ini, ada beberapa gejala yang dapat dialami oleh penderitanya, yakni kesulitan fokus. Berikut gejalanya:
- Sulit fokus ketika belajar di sekolah ataupun di rumah.
- Sulit mengerti percakapan dan membaca teks panjang.
- Mudah terganggu hal lain atau tidak fokus ketika mendengarkan seseorang berbicara.
Dominan Hiperaktif-Impulsif
Apakah anak seringkali lebih mudah gelisah, bosan, hingga marah? Bisa jadi terkena gangguan ini. Berikut ciri-ciri ADHD pada kelompok ini:
- Penderitanya kerap berlarian di tempat dan kondisi yang tidak seharusnya.
- Sulit untuk berdiam diri atau duduk dalam waktu lama.
- Sering memotong pembicaraan seseorang.
- Berbicara tanpa henti.
- Sulit menunggu gilirannya.
- Mengganggu orang lain yang sedang berbicara, bermain, ataupun beraktivitas.
Kombinasi Inatentif dan Hiperaktif-Impulsif
Gejala ADHD yang satu ini merupakan gabungan dari dua kelompok lainnya. Hal ini akan menyebabkan pengidap mengalami kesulitan fokus dan bertindak hiperaktif serta impulsif.
Nah, itulah beberapa gejala yang perlu diwaspadai pada anak. Namun, untuk mendapatkan diagnosis yang pasti, moms perlu memeriksakan kondisi anak ke dokter.
Jessica Gracia Siregar
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Umumnya gangguan ini terjadi pada anak-anak. Kondisi ini terjadi karena adanya gangguan perkembangan saraf sehingga memengaruhi motorik (gerakan) seseorang.
Meski penyebabnya belum diketahui secara pasti, terdapat beberapa faktor risiko yang memicu ADHD, antara lain faktor genetik, cedera otak, kelahiran prematur, paparan zat kimia, pola hidup ibu yang tidak sehat ketika mengandung, hingga kurangnya perhatian orang tua.
Berbagai tanda awal ADHD
Secara umum, gejala ADHD meliputi hiperaktif, impulsif, dan sulit fokus. Di samping itu, ada beberapa gejala lainnya yang dibedakan berdasarkan kelompoknya, yakni:
Dominan Inatentif
Dalam kelompok ini, ada beberapa gejala yang dapat dialami oleh penderitanya, yakni kesulitan fokus. Berikut gejalanya:
- Sulit fokus ketika belajar di sekolah ataupun di rumah.
- Sulit mengerti percakapan dan membaca teks panjang.
- Mudah terganggu hal lain atau tidak fokus ketika mendengarkan seseorang berbicara.
Dominan Hiperaktif-Impulsif
Apakah anak seringkali lebih mudah gelisah, bosan, hingga marah? Bisa jadi terkena gangguan ini. Berikut ciri-ciri ADHD pada kelompok ini:
- Penderitanya kerap berlarian di tempat dan kondisi yang tidak seharusnya.
- Sulit untuk berdiam diri atau duduk dalam waktu lama.
- Sering memotong pembicaraan seseorang.
- Berbicara tanpa henti.
- Sulit menunggu gilirannya.
- Mengganggu orang lain yang sedang berbicara, bermain, ataupun beraktivitas.
Kombinasi Inatentif dan Hiperaktif-Impulsif
Gejala ADHD yang satu ini merupakan gabungan dari dua kelompok lainnya. Hal ini akan menyebabkan pengidap mengalami kesulitan fokus dan bertindak hiperaktif serta impulsif.
Nah, itulah beberapa gejala yang perlu diwaspadai pada anak. Namun, untuk mendapatkan diagnosis yang pasti, moms perlu memeriksakan kondisi anak ke dokter.
Jessica Gracia Siregar
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)