FAMILY

Survei: Pasangan yang Belum atau Menunda Punya Anak Kerap Mendapatkan Tekanan Sosial

Raka Lestari
Sabtu 25 Desember 2021 / 18:05
Jakarta: Setelah menikah, babak baru yang akan dihadapi oleh pasangan adalah soal memiliki anak. Beberapa pasangan ada yang ingin langsung mempunyai anak, tetapi ada juga beberapa pasangan yang ingin menundanya terlebih dahulu.

“Penundaan itu ada beberapa tujuan, memang ingin menunda punya anak, ada yang ingin memberi jarak punya anak, ada juga yang tidak ingin punya anak. Berbagai macam kebutuhan,” ujar dr. Yassin Yanuar MIB, SpOG-KFER, MSc., dalam keterangan tertulis yang diterima oleh Medcom.id.

Keputusan rentang waktu untuk menunda punya anak setelah menikah sendiri amat beragam pada setiap pasangan. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Teman Bumil dan Populix, sebanyak 63% dari 119 pasangan ingin menunda punya anak selama 10-12 bulan, 16% selama 4-6 bulan, 11% selama 0-3 bulan, dan 10% 7-9 bulan.

Alasannya pun berbeda-beda, ada yang ingin hidup berdua dulu, belum siap secara finansial, ingin fokus berkarier, ingin melanjutkan pendidikan, dan lain sebagainya. Saat ditanyakan kepada 119 partisipan survei, sebanyak 33% mengaku mendapatkan tekanan sosial akibat keputusan yang dibuat.

Terkait tekanan sosial ketika memutuskan untuk menunda punya anak ataupun belum dikaruniai anak, Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psikolog., menyarankan pasangan perlu berdiskusi bagaimana cara menjawab pertanyaan dari orang sekitar atas kondisi tersebut.

“Jadi, sebenarnya kan sudah hamil atau belum hamil itu banyak sekali variabelnya. Ada yang memang kita belum siap secara psikologis. Namun, bisa jadi karena biologis. Yang penting untuk disiapkan adalah mendiskusikan dengan pasangan akan menjawab apa ketika orang-orang bertanya dan bagaimana cara menjawabnya," ujar psikolog yang akrab disapa Nina ini.

Nina menambahkan, bahwa bisa saja mereka bersepakat dengan pasangan untuk mengabaikan saja semua pertanyaan tentang anak. Bisa juga menjawab dengan ‘doain saja’, kemudian mengalihkan ke topik lainnya.

"Selain menemui kesepakatan bagaimana cara merespons orang sekitar, berdiskusi dengan pasangan juga akan membuat istri merasa punya support system ketika menjawab hal itu. Alhasil, istri cenderung tidak menyalahkan dirinya sendiri karena belum juga hamil," tutup Nina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH