FAMILY

Kenali 5 Ruam yang Sering Muncul di Kaki Bayi

Medcom
Sabtu 17 September 2022 / 08:16
Jakarta: Apakah buah hatimu pernah mengalami ruam seperti jerawat atau benjolan kecil di kaki? Ternyata bayi memang sering mendapatkan gejala ruam di kaki, namun, bentuk ruam tidak hanya satu, tetapi ada beberapa, lho.

Kebanyakan masalah ruam tidak serius. Sehingga, para ibu tidak perlu merasa khawatir dengan kejadian ini. Setidaknya terdapat 5 ruam yang biasa muncul di kaki bayi dan kamu perlu mengetahuinya. Berikut di antaranya:
 

1. Eksim


Eksim atau dermatitis atopik terjadi pada 20% anak kecil. Kulit akan mengalami kering, pecah-pecah, dan menjadi ruam yang besar. Jika anakmu pernah mengalami bercak berwarna merah atau merah muda dengan kondisi kulit kering, itu tanda eksim.

Bercak eksim diketahui sangat gatal, sehingga dapat mengganggu bayi. Pemicunya adalah panas dan bahan kimia yang terdapat pada sabun, deterjen, dan lotion khusus bayi. Eksim biasa muncul di belakang lutut.

Untuk merawat eksim, kamu bisa menggunakan air hangat dan sabun dengan pH normal saat memandikan bayi. Kamu juga harus menghindari produk wewangian dan kain berbahan wol agar eksim dapat sembuh.
 

2. Miliaria (Ruam Panas)


Ruam ini terjadi pada bayi ketika keringat mereka tersumbat. Bentuknya seperti benjolan kecil berwarna bening atau merah muda, atau terkadang berbentuk seperti lecet kecil.

Kamu bisa menemukan miliaria di bagian lipatan paha atau dekat area popok. Untuk mengatasinya, kamu perlu menjaga bayi agar tidak kepanasan untuk menghindari keringat yang berlebih keluar. Kamu juga dapat memakaikan bayi baju yang tipis saat cuaca sedang panas.
 

3. Kandidiasis


Ruam ini muncul karena infeksi jamur yang bisa terjadi hingga usia bayi 15 bulan. Infeksi ini biasa berkembang di area kulit yang hangat dan lembap. Bentuknya seperti bercak sangat merah dengan bintik-bintik kecil.

Kandidiasis biasa muncul pada bagian paha dekat area popok karena dinilai lembap. Untuk menyembuhkannya, kamu perlu selalu memeriksa bagian pantat bayi agar terjaga kelembapannya dan mengganti popok bayi dengan rajin.

Dr. Latanya Benjamin, MD, seorang asisten profesor klinis dermatologi di Universitas Stanford juga merekomendasikan untuk menggunakan krim anti jamur selama 2 kali sehari.
 

4. Moluskum Kontagiosum


Moluskum kontagiosum disebabkan oleh virus cacar. Bedanya, ruam ini tidak memiliki konsekuensi berbahaya. Biasanya terjadi di atas 1 tahun. Namun, tetap menular jika terkena anggota keluarga lain.

Bentuknya seperti benjolan namun tidak ada rasa nyeri, berwarna merah muda atau putih mutiara yang memiliki cekungan dan terlihat bagian tengahnya. Biasanya benjolan tersebut akan menumpuk.

Moluskum terjadi di bagian kaki, terutama di bagian lipatan yang hangat dan berembun seperti belakang lutut. Untuk menghindari moluskum ini, kamu perlu pergi ke dokter untuk diberikan resep obat yang sesuai. Karena bersifat menular, sering-seringlah menjaga kebersihan untuk seluruh anggota keluarga.
 

5. Coxsackie


Sering disebut penyakit tangan, kaki, dan mulut, coxsackie kerap terjadi pada bayi di musim semi dan musim panas. Bentuk coxsackie seperti benjolan berwarna merah muda dan terasa nyeri.

Ruam ini bisa terjadi di bagian tangan, kaki, bahkan mulut. Bisa juga terjadi di bagian bokong.  Jika sang buah hati menolak untuk makan, coba periksa benjolan di mulutnya. Kemungkinan itu adalah coxsackie.

Untuk mengatasinya, kamu bisa berkonsultasi bersama dokter dan menjaga makanan dan minuman sang buah hat dengan baik, juga selalu pantau suhu untuk memastikan bayi tidak demam tinggi.

Aulia Putriningtias

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH