FAMILY
Kisah Inspiratif Margarita Sofiana sebagai Ibu Rumah Tangga 'Plus-Plus'
MetroTV
Senin 04 Juli 2022 / 10:35
Jakarta: Pandangan masyarakat terhadap ibu rumah tangga kerap dianggap remeh. Banyak yang menganggap pekerjaan rumah tangga adalah pekerjaan yang mudah. Bagaimana jadinya jika menjadi ibu rumah tangga 'plus-plus'?
Dalam acara Kick Andy bertema "Ibu Rumah Tangga Plus-Plus" di Metro TV yang tayang pada 3 Juli 2022, Presenter Kick Andy, Andy F Noya, mengundang seorang ibu rumah tangga yang sekaligus aktif sebagai relawan. Ibu rumah tangga tersebut bernama Margarita Sofiana yang akrab disapa sebagai Ibu Rita.
"Kalau kita melakukan sesuatu yang bermanfaat, kita ini bisa menjadi manusia yang lebih baik," kata Rita.
Ia menceritakan keinginannya membantu sesama. Berawal dari pengalamannya dalam membantu adik iparnya yang sedang sakit.
Saat itu adik iparnya tidak segera pergi berobat meski penyakitnya semakin parah. Ia bahkan sampai mengalami penyakit Ulkus dekubitus yaitu luka akibat tekanan kulit karena posisi tubuh tidak berganti dalam waktu yang lama.
Rita juga melihat lingkungannya yang memiliki kesadaran rendah akan kesehatan. Berangkat dari pengalamannya, Rita bergabung dengan kader paliatif.
Perawatan paliatif menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah pendekatan yang meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah kesehatan yang mengancam jiwa. Dilakukan melalui pencegahan dan tindakan untuk mengurangi nyeri, masalah fisik, sosial, dan spiritual yang dihadapi pasien selama pengobatan.
Rita ingin membantu orang-orang di sekitarnya untuk memahami betapa pentingnya kesehatan. Kegiatan sehari-harinya dipenuhi dengan berkeliling di lingkungannya untuk berkunjung ke rumah orang-orang yang sedang sakit atau sedang rawat jalan untuk memberikan penyuluhan terhadap keluarga pasien.
Baca: 5 Cara agar Anak Terbiasa Ngemil Sehat Sejak Dini
Dalam mengunjungi orang-orang di sekitarnya, tidak jarang Rita mendapat perlakuan kasar. Mulai dari dilempar sandal hingga digonggongi anjing. Tapi, Rita tetap semangat dalam menjalani rutinitasnya sebagai kader paliatif.
"Semua orang memiliki rasa simpati, tapi tidak semua memiliki rasa empati," kata dia.
Menurutnya, menolong orang lain tidak selalu harus menggunakan uang atau jabatan. Menolong orang lain bisa dengan tenaga atau senyuman. Selama Rita masih mampu untuk menolong orang lain, maka ia akan terus melakukannya. (Tamara Pramesti Adha Cahyani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(UWA)
Dalam acara Kick Andy bertema "Ibu Rumah Tangga Plus-Plus" di Metro TV yang tayang pada 3 Juli 2022, Presenter Kick Andy, Andy F Noya, mengundang seorang ibu rumah tangga yang sekaligus aktif sebagai relawan. Ibu rumah tangga tersebut bernama Margarita Sofiana yang akrab disapa sebagai Ibu Rita.
"Kalau kita melakukan sesuatu yang bermanfaat, kita ini bisa menjadi manusia yang lebih baik," kata Rita.
Ia menceritakan keinginannya membantu sesama. Berawal dari pengalamannya dalam membantu adik iparnya yang sedang sakit.
Saat itu adik iparnya tidak segera pergi berobat meski penyakitnya semakin parah. Ia bahkan sampai mengalami penyakit Ulkus dekubitus yaitu luka akibat tekanan kulit karena posisi tubuh tidak berganti dalam waktu yang lama.
Rita juga melihat lingkungannya yang memiliki kesadaran rendah akan kesehatan. Berangkat dari pengalamannya, Rita bergabung dengan kader paliatif.
Perawatan paliatif menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah pendekatan yang meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah kesehatan yang mengancam jiwa. Dilakukan melalui pencegahan dan tindakan untuk mengurangi nyeri, masalah fisik, sosial, dan spiritual yang dihadapi pasien selama pengobatan.
Rita ingin membantu orang-orang di sekitarnya untuk memahami betapa pentingnya kesehatan. Kegiatan sehari-harinya dipenuhi dengan berkeliling di lingkungannya untuk berkunjung ke rumah orang-orang yang sedang sakit atau sedang rawat jalan untuk memberikan penyuluhan terhadap keluarga pasien.
Baca: 5 Cara agar Anak Terbiasa Ngemil Sehat Sejak Dini
Dalam mengunjungi orang-orang di sekitarnya, tidak jarang Rita mendapat perlakuan kasar. Mulai dari dilempar sandal hingga digonggongi anjing. Tapi, Rita tetap semangat dalam menjalani rutinitasnya sebagai kader paliatif.
"Semua orang memiliki rasa simpati, tapi tidak semua memiliki rasa empati," kata dia.
Menurutnya, menolong orang lain tidak selalu harus menggunakan uang atau jabatan. Menolong orang lain bisa dengan tenaga atau senyuman. Selama Rita masih mampu untuk menolong orang lain, maka ia akan terus melakukannya. (Tamara Pramesti Adha Cahyani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)