FAMILY

Benarkah Seks Selama Hamil Bantu Turunkan Tingkat Stres pada Janin?

Sunnaholomi Halakrispen
Senin 10 Agustus 2020 / 19:31

Jakarta: Banyak mitos tersebar di tengah masyarakat tentang berhubungan seks selama masa kehamilan. Misalnya, berisiko membahayakan janin yang ada di dalam kandungan sang ibu. Namun nyatanya, tidak selalu demikian berbahaya lho.

Tak hanya itu, mungkin kamu juga pernah mendengar kabar tentang seks saat hamil dapat menurunkan tingkat stres pada janin. Lantas, benarkah demikian secara medis?

dr. Ni Komang Yeni Dhana Sari, Sp.OG, membenarkan kabar tersebut. Sebab, saat pasangan suami istri melakukan hubungan seksual ada intimacy atau keintiman yang sangat memengaruhi kondisi perasaan sang ibu hamil.

"Secara ilmiah ada ya. Tapi, itu biasanya dijadikan sebagai alasan bapak-bapak untuk ngajakin ibunya supaya mau berhubungan seks saat hamil. Jadi ibu hamil merasa disayang, diterima, walaupun badan bengkak dan mungkin tidak secantik dulu lagi. Karena enggak semua perempuan terlihat atau merasa dirinya cantik saat hamil," jelasnya.

embed

(Saat pasangan suami istri melakukan hubungan seksual ada intimacy atau keintiman yang sangat memengaruhi kondisi perasaan sang ibu hamil. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)

Menurut dr. Yeni, ada rasa perhatian dan kasih sayang yang membuat ibu hamil lebih bahagia. Hal itu pun dapat memengaruhi kondisi janin yang menjadi lebih sehat. 

"Dari segi medis, itu memang betul. Jadi pada saat proses berhubungan, pada saat terjadinya orgasme, saat terjadinya resolusi pasca orgasme, itu memang hormon bahagia semuanya keluar," paparnya.

Mulai dari hormon adrenalin, endorfin, phenylethylamine, dan serotonin. Semuanya merupakan hormon bahagia yang bisa membuat ibu hamil merasa nyaman dengan kehamilannya dan bisa menurunkan tingkat stres tentunya.

"Jadi ibunya tidur lebih nyenyak, merasa lebih bahagia, dan denyut jantung ibu lebih stabil yang didengarkan bayi sehingga bayinya merasa nyaman," tutur dr. Yeni. 

Seks saat hamil, perlancar persalinan?

Selain menurunkan tingkat stres pada janin, seks selama masa kehamilan juga dikatakan bisa membantu memperlancar persalinan nantinya. Apakah hal yang kerap kali disebut dengan istilah 'sering ditengokin' itu benar?

"Istilahnya sering ditengokin itu disarankan dokter, tetapi saat memasuki usia persalinan," ujar dr. Yeni. 

Pasangan suami istri perlu memerhatikan usia kehamilan sang istri. Apabila, berdasarkan taksiran usia melahirkan biasanya di usia kehamilan 40 minggu. Maka, mungkin di usia 37 minggu sudah mulai disarankan melakukan hubungan seksual. Akan tetapi, tidak rutin setiap saat atau dengan kata lain bisa dalam dua hari sekali.

embed

(Seks selama masa kehamilan juga dikatakan bisa membantu memperlancar persalinan nantinya. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)

"Itu tujuannya untuk merangsang munculnya pematangan mulut rahim karena memang pada sperma itu mengandung prostaglandin. Tetapi, harus dipastikan ibunya nyaman ya. Karena di usia kehamilan 9 bulan biasanya ibunya susah bergerak, engap, mudah lelah, dan sebagainya," paparnya.

Ia menjelaskan, zat tersebut bermanfaat dalam membuat pelunakan mulut rahim yang kemudian bisa merangsang timbulnya kontraksi pada ibu hamil. Maka dari itu, biasanya dianjurkan menjelang ibu melahirkan.

Tips nyaman berhubungan seksual selama kehamilan

Menurut dr. Yeni, seks saat hamil memang bisa aman atau tidak berbahaya. Dikatakan tidak berbahaya tentunya kalau semua kandungannya sehat-sehat saja. Tidak ada keluhan apa-apa, ibu sehat secara fisik, suami juga tidak merasa ada kendala apapun. 

Namun, ada sejumlah hal yang harus dipertimbangkan dan tindakan yang perlu dilakukan agar seks terasa nyaman walau saat istri sedang hamil.

1. Pahami riwayat keguguran

Hal pertama yang menjadi catatan ialah pasangan suami istri harus melihat dahulu bagaimana kondisi kehamilan istri sebelumnya. Apakah ada riwayat keguguran atau tidak. 

"Lalu untuk saat ini dilihat, apakah ada perdarahan kah. Ada kram atau nyeri perut bagian bawah kah istrinya. Itu harus hati-hati," tuturnya.

embed

(dr. Yeni menganjurkan agar tetap memastikan istri nyaman saat berhubungan seksual.  Karena di usia kehamilan 9 bulan biasanya ibu susah bergerak, engap, mudah lelah, dan sebagainya. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)

2. Pernah melahirkan bayi prematur

Pahami juga apakah pernah melahirkan bayi secara prematur. Sebab, hal ini juga berpengaruh pada kenyamanan berhubungan seks saat hamil.

"Kalau kehamilannya mulai trimester kedua apakah sebelumnya ada riwayat bayi usia masih muda kemudian melahirkan. Itu termasuk riwayat prematur dan harus hati-hati," ucap dr. Yeni.

Kemudian, kalau sudah masuk trimester ketiga harusnya dokter memberitahu si ibu terutama ari-ari yang menutupi jalan lahir atau yang biasa kita sebut dengan plasenta previa.

3. Kenyamanan istri adalah nomor satu

Kalau dua hal sebelumnya dikatakan tidak ada kendala pada ibu dan dari dokter pun tidak ada halangan, maka akan aman untuk berhubungan seks saat istri hamil. Namun, jangan lupa pahami kenyamanan istri.

Sebab, meskipun di usia kandungan berapa pun aman, ada kondisi si ibu merasa dirinya tidak nyaman. Misalnya, di trimester pertama biasanya ibu hamil merasa mual dan muntah, pusing, lemas, atau dia sendiri belum nyaman dengan kehamilannya. 

"Tidak nyaman seperti orang masuk angin. Kalau begitu tentu libidonya menjadi turun. Itu yang selalu dicemaskan oleh bapak-bapak. Kalau ibunya tidak nyaman, bapaknya sementara berkreasi sendiri dahulu saja," pungkas dr. Yeni. 



Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(yyy)

MOST SEARCH