FAMILY
Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga agar Hemat, Anti Boros
Rosa Anggreati
Senin 19 Juni 2023 / 15:08
Jakarta: Mengatur keuangan rumah tangga dengan hemat dan anti boros adalah suatu keterampilan penting yang dapat membantu keluarga mengelola pendapatan dengan efisien.
Sayangnya, masih banyak sekali rumah tangga yang belum melakukannya. Entah karena kurangnya pengetahuan atau pun memang belum mampu menerapkannya. Padahal mengatur keuangan secara sederhana mudah dilakukan. Berikut cara mengatur keuangan rumah tangga agar hemat, anti boros. Simak selengkapnya artikel ini!
Menentukan tujuan pengelolaan keuangan penting dilakukan sebagai hal yang ingin dicapai dari proses penghematan dan pengelolaan keuangan. Dengan tujuan yang jelas, Anda jadi tahu langkah-langkah apa yang harus dilakukan.
Tujuan pengelolaan keuangan bisa dibagi dalam tujuan jangka panjang dan jangka pendek. Jangka pendek misalnya 1 tahun lagi mempersiapkan dana kelahiran anak, 3 tahun lagi hendak membeli kendaraan untuk transportasi kerja. Sedangkan jangka pendek misalnya dana pendidikan anak, dana pensiun atau dana pembelian rumah.
Tips belanja bulanan hemat salah satunya adalah selalu membandingkan harga. Lakukan riset sebelum membeli barang atau jasa. Bandingkan harga di berbagai toko atau online untuk mendapatkan harga terbaik. Sebab biasanya banyak diskon, promo, atau voucher yang tersedia lebih banyak di toko online, salah satunya LOTTE Mart.
Jangan salah, ketika Anda berpikir selisih 500 hingga 1000 tidak berarti namun jika pembelian dalam jumlah yang banyak akan terasa lho. Biasanya toko grosir memiliki harga yang lebih murah dibanding dengan toko retail yang terkenal, Anda bisa coba opsi satu ini.
Manfaatkan juga diskon atau potongan harga di event tertentu pada toko online, misalnya di tanggal dan bulan kembar yang biasa diskon habis-habisan. Tetapi jangan kalap, beli barang yang memang diperlukan saja.
Hindari kegiatan window shopping karena hal ini mendorong Anda untuk membeli suatu barang atau merasakan jasa tertentu. Lebih baik menghabiskan waktu dengan kegiatan lain yang lebih bermanfaat.
Rumus mengatur keuangan rumah tangga bisa dengan metode 50 30 20. Prinsip ini mengalokasikan pendapatan bulanan ke dalam tiga kategori utama yaitu kebutuhan, keinginan, dan tabungan. Sebanyak 50 persen dari pendapatan bulanan sebaiknya dialokasikan untuk kebutuhan pokok, seperti biaya makan, tagihan utilitas, transportasi, dan pengeluaran rutin lainnya.
Cara mengatur keuangan rumah tangga agar tidak boros adalah menghindari hutang konsumtif. Satu satu kesalahan pengelolaan keuangan adalah berani mengambil utang konsumtif. Sebisa mungkin jauhi penggunaan kartu kredit secara berlebihan atau mengambil pinjaman konsumtif.
Utang konsumtif adalah utang yang diambil untuk membiayai pembelian barang atau layanan konsumsi yang tidak bersifat produktif atau menghasilkan pendapatan atau hanya untuk kesenangan saja.
Jangan sampai Anda tergiur dengan gemerlap dunia semata atau iri terhadap apa yang dipunyai orang lain padahal kemampuan keuangan tidak berada di level yang sama. Misalnya, seperti membeli gadget keluaran terbaru, atau memperbaiki kulkas padahal kulkas lama masih bisa digunakan.
Terakhir, dari semua cara yang Anda lakukan mulai dari mencatat pengeluaran dan pemasukan, menggunakan metode 50 30 20, membedakan kebutuhan dan keinginan hingga berkomunikasi dengan keluarga penting dilakukan adalah evaluasi.
Anda bisa melakukan evaluasi secara berkala, tergantung dengan keleluasaan waktu yang Anda punya. Biasanya kebanyakan rumah tangga melakukan evaluasi keuangan bulanan. Sehingga keuangan diperiksa setiap akhir bulan.
Evaluasi keuangan secara rutin membantu Anda mengetahui kondisi keuangan keluarga, mulai dari pengeluaran apa yang paling besar, pengeluaran mana yang seharusnya bisa dikurangi, efektifkan pembagian budget rumah tangga, hingga berpikir untuk mendapatkan penghasilan tambahan apabila dana yang dimiliki masih kurang untuk mencukupi alokasi kebutuhan.
Nah, berikut di atas merupakan cara mengatur keuangan rumah tangga agar hemat dan anti boros. Anda bisa mulai praktekkan supaya keluarga lebih teratur dan sejahtera. Pastikan pengelolaan keuangan keluarga baik supaya tidak ada lagi sandwich generation yang harus menanggung beban dua keluarga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(ROS)
Sayangnya, masih banyak sekali rumah tangga yang belum melakukannya. Entah karena kurangnya pengetahuan atau pun memang belum mampu menerapkannya. Padahal mengatur keuangan secara sederhana mudah dilakukan. Berikut cara mengatur keuangan rumah tangga agar hemat, anti boros. Simak selengkapnya artikel ini!
1. Tentukan tujuan pengelolaan keuangan
Menentukan tujuan pengelolaan keuangan penting dilakukan sebagai hal yang ingin dicapai dari proses penghematan dan pengelolaan keuangan. Dengan tujuan yang jelas, Anda jadi tahu langkah-langkah apa yang harus dilakukan.
Tujuan pengelolaan keuangan bisa dibagi dalam tujuan jangka panjang dan jangka pendek. Jangka pendek misalnya 1 tahun lagi mempersiapkan dana kelahiran anak, 3 tahun lagi hendak membeli kendaraan untuk transportasi kerja. Sedangkan jangka pendek misalnya dana pendidikan anak, dana pensiun atau dana pembelian rumah.
2. Bandingkan harga
Tips belanja bulanan hemat salah satunya adalah selalu membandingkan harga. Lakukan riset sebelum membeli barang atau jasa. Bandingkan harga di berbagai toko atau online untuk mendapatkan harga terbaik. Sebab biasanya banyak diskon, promo, atau voucher yang tersedia lebih banyak di toko online, salah satunya LOTTE Mart.
Jangan salah, ketika Anda berpikir selisih 500 hingga 1000 tidak berarti namun jika pembelian dalam jumlah yang banyak akan terasa lho. Biasanya toko grosir memiliki harga yang lebih murah dibanding dengan toko retail yang terkenal, Anda bisa coba opsi satu ini.
Manfaatkan juga diskon atau potongan harga di event tertentu pada toko online, misalnya di tanggal dan bulan kembar yang biasa diskon habis-habisan. Tetapi jangan kalap, beli barang yang memang diperlukan saja.
Hindari kegiatan window shopping karena hal ini mendorong Anda untuk membeli suatu barang atau merasakan jasa tertentu. Lebih baik menghabiskan waktu dengan kegiatan lain yang lebih bermanfaat.
3. Selalu buat anggaran
Cara yang bisa dilakukan dalam pengaturan keuangan secara mudah dan sederhana adalah membuat anggaran atau budgeting rumah tangga. Buatlah anggaran bulanan yang mencakup semua pendapatan dan pengeluaran rumah tangga sehingga jelas uang yang dikeluarkan.
Selain itu, catat setiap pengeluaran dengan detail sehingga Anda dapat melacak dan mengendalikan pengeluaran Anda. Pencatatan keuangan memudahkan Anda ketika hendak melakukan penghematan, jadi tahu mana pos pengeluaran yang terlalu besar.
Lagi pula, saat ini sudah banyak sekali aplikasi yang memudahkan dalam pengaturan keuangan. Anda bisa memanfaatkannya, jangan khawatir karena banyak aplikasi yang tidak berbayar. Jadi lebih mudah dan praktis.
Selain itu, catat setiap pengeluaran dengan detail sehingga Anda dapat melacak dan mengendalikan pengeluaran Anda. Pencatatan keuangan memudahkan Anda ketika hendak melakukan penghematan, jadi tahu mana pos pengeluaran yang terlalu besar.
Lagi pula, saat ini sudah banyak sekali aplikasi yang memudahkan dalam pengaturan keuangan. Anda bisa memanfaatkannya, jangan khawatir karena banyak aplikasi yang tidak berbayar. Jadi lebih mudah dan praktis.
4. Pisahkan kebutuhan dan keinginan
Cara mengatur keuangan rumah tangga selanjutnya adalah dengan memisahkan antara kebutuhan dan keinginan. Sebisa mungkin selalu prioritaskan kebutuhan daripada keinginan. Pertimbangkan kembali pengeluaran untuk keinginan yang tidak mendesak dan cari cara untuk mengurangi biaya.
Misalnya, Anda tahu bahwa setiap minggu keluarga akan membeli beras sebagai makanan pokok. Jadi uang untuk membeli beras setiap minggu harus disiapkan. Jangan sampai digunakan untuk hal-hal yang bersifat keinginan seperti menonton konser, membeli baju baru secara implusif dan lain sebagainya.
Misalnya, Anda tahu bahwa setiap minggu keluarga akan membeli beras sebagai makanan pokok. Jadi uang untuk membeli beras setiap minggu harus disiapkan. Jangan sampai digunakan untuk hal-hal yang bersifat keinginan seperti menonton konser, membeli baju baru secara implusif dan lain sebagainya.
5. Gunakan metode 50 30 20
Rumus mengatur keuangan rumah tangga bisa dengan metode 50 30 20. Prinsip ini mengalokasikan pendapatan bulanan ke dalam tiga kategori utama yaitu kebutuhan, keinginan, dan tabungan. Sebanyak 50 persen dari pendapatan bulanan sebaiknya dialokasikan untuk kebutuhan pokok, seperti biaya makan, tagihan utilitas, transportasi, dan pengeluaran rutin lainnya.
Bagian lain yaitu 30 persen dari pendapatan bulanan dapat digunakan untuk memenuhi keinginan atau hiburan, seperti belanja non-penting, makan di luar, atau liburan. Meskipun ini adalah bagian dari keuangan yang dapat dinikmati dengan bebas, penting untuk tetap mengontrol pengeluaran agar tidak melampaui batas yang telah ditetapkan.
Terakhir, sebanyak 20 persen dari pendapatan bulanan sebaiknya disisihkan untuk tabungan atau investasi jangka panjang. Ini akan membantu menciptakan dana darurat, menghadapi biaya tak terduga, dan mencapai tujuan finansial jangka panjang, seperti membeli rumah atau pensiun.
Anda bisa gunakan metode ini atau mengaturnya sesuai dengan kondisi keuangan keluarga Anda. Setiap keluarga tentu memiliki cara tersendiri untuk memenuhi kebutuhannya, apalagi ibu yang biasa mengatur keuangan tentu sudah tahu takaran sesuai keluarganya.
Terakhir, sebanyak 20 persen dari pendapatan bulanan sebaiknya disisihkan untuk tabungan atau investasi jangka panjang. Ini akan membantu menciptakan dana darurat, menghadapi biaya tak terduga, dan mencapai tujuan finansial jangka panjang, seperti membeli rumah atau pensiun.
Anda bisa gunakan metode ini atau mengaturnya sesuai dengan kondisi keuangan keluarga Anda. Setiap keluarga tentu memiliki cara tersendiri untuk memenuhi kebutuhannya, apalagi ibu yang biasa mengatur keuangan tentu sudah tahu takaran sesuai keluarganya.
6. Hindari utang konsumtif
Cara mengatur keuangan rumah tangga agar tidak boros adalah menghindari hutang konsumtif. Satu satu kesalahan pengelolaan keuangan adalah berani mengambil utang konsumtif. Sebisa mungkin jauhi penggunaan kartu kredit secara berlebihan atau mengambil pinjaman konsumtif.
Utang konsumtif adalah utang yang diambil untuk membiayai pembelian barang atau layanan konsumsi yang tidak bersifat produktif atau menghasilkan pendapatan atau hanya untuk kesenangan saja.
Jangan sampai Anda tergiur dengan gemerlap dunia semata atau iri terhadap apa yang dipunyai orang lain padahal kemampuan keuangan tidak berada di level yang sama. Misalnya, seperti membeli gadget keluaran terbaru, atau memperbaiki kulkas padahal kulkas lama masih bisa digunakan.
Jika Anda perlu meminjam uang, pastikan untuk memahami konsekuensi dan kemampuan untuk membayar kembali. Pastikan juga uang tersebut digunakan untuk mendapatkan penghasilan tambahan, misalnya renovasi usaha, membuka usaha baru atau belajar keahlian baru agar bisa dijual.
7. Berkomunikasi dengan anggota keluarga
Cara mengelola keuangan rumah tangga adalah selalu menjaga komunikasi dengan anggota keluarga. Libatkan anggota keluarga dalam pengelolaan keuangan rumah tangga. Diskusikan tujuan dan prioritas bersama untuk mencapai kesepakatan mengenai pengeluaran dan tabungan.
Sebab keuangan yang baik tidak akan tercapai ketika tidak ada kesepakatan bersama. Misalnya, Anda sebagai ibu rumah tangga sudah berkomitmen untuk menghemat uang dengan berbagai cara, mulai dari mengurangi pengeluaran langganan aplikasi, menghemat listrik hingga air dan lain sebagainya.
Namun di sisi lain anggota keluarga tidak melakukannya, seperti membuang-buang air, menggunakan listrik seenaknya atau boros untuk kesenangan belaka. Ibaratnya satu pintu ditutup namun pintu lain dibuka lebar maka kesempatan pengelolaan uang yang buruk bisa dengan mudah terjadi.
Buat kesepakatan yang melibatkan seluruh anggota keluarga, dan usahakan semuanya mematuhi peraturan tersebut. Sehingga bisa tercapai pengelolaan keuangan yang baik dan efektif untuk kebaikan bersama.
Sebab keuangan yang baik tidak akan tercapai ketika tidak ada kesepakatan bersama. Misalnya, Anda sebagai ibu rumah tangga sudah berkomitmen untuk menghemat uang dengan berbagai cara, mulai dari mengurangi pengeluaran langganan aplikasi, menghemat listrik hingga air dan lain sebagainya.
Namun di sisi lain anggota keluarga tidak melakukannya, seperti membuang-buang air, menggunakan listrik seenaknya atau boros untuk kesenangan belaka. Ibaratnya satu pintu ditutup namun pintu lain dibuka lebar maka kesempatan pengelolaan uang yang buruk bisa dengan mudah terjadi.
Buat kesepakatan yang melibatkan seluruh anggota keluarga, dan usahakan semuanya mematuhi peraturan tersebut. Sehingga bisa tercapai pengelolaan keuangan yang baik dan efektif untuk kebaikan bersama.
8. Lakukan evaluasi keuangan berkala
Terakhir, dari semua cara yang Anda lakukan mulai dari mencatat pengeluaran dan pemasukan, menggunakan metode 50 30 20, membedakan kebutuhan dan keinginan hingga berkomunikasi dengan keluarga penting dilakukan adalah evaluasi.
Anda bisa melakukan evaluasi secara berkala, tergantung dengan keleluasaan waktu yang Anda punya. Biasanya kebanyakan rumah tangga melakukan evaluasi keuangan bulanan. Sehingga keuangan diperiksa setiap akhir bulan.
Evaluasi keuangan secara rutin membantu Anda mengetahui kondisi keuangan keluarga, mulai dari pengeluaran apa yang paling besar, pengeluaran mana yang seharusnya bisa dikurangi, efektifkan pembagian budget rumah tangga, hingga berpikir untuk mendapatkan penghasilan tambahan apabila dana yang dimiliki masih kurang untuk mencukupi alokasi kebutuhan.
Nah, berikut di atas merupakan cara mengatur keuangan rumah tangga agar hemat dan anti boros. Anda bisa mulai praktekkan supaya keluarga lebih teratur dan sejahtera. Pastikan pengelolaan keuangan keluarga baik supaya tidak ada lagi sandwich generation yang harus menanggung beban dua keluarga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)