FAMILY

5 Penyebab Ledakan Emosi yang Perlu Diketahui, Salah Satunya karena Percintaan

Kumara Anggita
Selasa 10 Agustus 2021 / 13:00
Jakarta: Ledakan emosi bisa terjadi pada siapa saja, bahkan pada orang yang paling baik, santai, dan sabar di sekitarmu. Jika kamu mengalami ledakan emosi tersebut, jangan langsung mengambilnya secara personal ya karena ledakan emosi umumnya banyak terjadi karena permasalahan yang terpendam.

Lantas, apa saja penyebab paling umum terjadinya ledakan emosi terjadi, berikut ulasan dari Psychology Today!

 

1. Stres

Tekanan berat karena kesehatan, tempat kerja, keluarga, membuat kemampuan koping (cara memecahkan masalah pribadi dan antarpribadi) seseorang menipis. Oleh karena itu, hal-hal kecil jadi susah untuk ditoleransi. Inilah yang membuat emosi seseorang jadi meledak tiba-tiba.

 

2. Depresi

Untuk sebagian orang, depresi tidak membuat energi jadi turun sehingga membuatnya berbaring seharian. Melainkan yang dirasakannya adalah gelisah. Pikiran-pikiran yang mengganggu, tidak peduli, dan pesimistis yang memengaruhi suasana hatinya membuat seseorang jadi cepat marah.


(Ledakan emosi bisa terjadi karena seseorang merasa diperlakukan tidak adil entah dalam hubungan percintaan. Foto: Ilustrasi. Dok. Pexels.com)

 

3. Hubungan tidak seimbang

Ledakan emosi bisa terjadi karena seseorang merasa diperlakukan tidak adil entah dalam pekerjaan, hubungan percintaan, keluarga, atau pendidikan. Perasaan menjadi korban membuat seseorang menjadi sedih dan akhirnya muak dan meledak.
 

4. Kesulitan dengan transisi

Transisi bukanlah hal yang mudah. Misalnya seseorang cenderung perencana namun tiba-tiba rencananya gagal karena alasan tertentu. Transisi ini membuat seseorang jadi gelisah dan hasilnya dia keluarkan dalam ungkapan atau tindakan kemarahan.


(Depresi hingga pesimistis yang memengaruhi suasana hati membuat seseorang jadi cepat marah. Foto: Ilustrasi. Dok. Pexels.com)

 

5. Perilaku intimidasi

Intimidasi dilakukan untuk membuat orang lain melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan pelaku. Ketika orang mengintimidasi, kamu harus melihatnya secara lebih luas. Ini adalah bentuk kewaspadaan secara berlebihan. Seakan dia siap bangkit dan bertarung.

Pada umumnya  ini dipelajari di masa kanak-kanak sebagai cara mengatasi trauma. Sekali lagi, apa yang dilihat orang lain tidak bisa langsung diinterpretasi apa adanya. Sehingga, kamu jadi melihatnya sebagai bentuk kemarahan semata.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(yyy)

MOST SEARCH