FAMILY

Bisa Bikin Trauma, Pahami Pemaksaan Seksual dan Kenali 5 Aksinya

Medcom
Jumat 28 Oktober 2022 / 14:10
Jakarta: Kata siapa berhubungan seks hanya membuat candu? Nyatanya perbuatan ini juga bisa menimbulkan ketakutan hingga trauma pada sebagian orang.

Tak melulu trauma akan kekerasan seksual, tetapi bisa juga dilakukan oleh orang terdekat atau pasangan ketika dipaksa, namun kamu sedang tidak menginginkan hubungan ini.

Pemaksaan seksual, misalnya, terjadi ketika seseorang menekan atau memanipulasimu untuk melakukan kontak seksual saat kamu tidak menginginkannya. Pemaksaan seksual dapat membingungkan dan sangat menyedihkan.

Kamu tahu apa yang terjadi itu tidak benar, tetapi mungkin tidak sepenuhnya memahami bagaimana atau mengapa. Kamu bahkan mungkin percaya bahwa mereka tidak akan menyerang karena kamu mengatakan "ya" pada akhirnya.

Namun, inilah satu hal penting yang perlu diketahui: Persetujuan sejati diberikan secara sukarela. Jika kamu menyetujui orang lain agar berhenti menekan atau mengancam, kamu sebenarnya sedang membohongi diri. Dan perbuatan inilah yang bisa menimbulkan efek pada kesehatan mental.
 

Apa sih maksud dari "paksaan" dalam hubungan seksual?


Pemaksaan biasanya dilakukan pelaku dengan segala upaya untuk mengendalikan perilakumu dengan ancaman atau manipulasi. Pemaksaan seksual, kemudian, terjadi ketika seseorang tidak akan menerima "tidak" dan terus mencoba meyakinkanmu untuk berubah pikiran tentang terlibat dalam aktivitas seksual.

Kadang beberapa pelaku pemaksa akan cukup mencolok dengan ancaman tertentu yang bisa menimbulkan rasa takut, hingga kamu akan berkata "iya" pada akhirnya. Pemaksaan biasanya tetap dalam ranah tekanan verbal dan emosional. Konon, tidak jarang untuk menyerah pada paksaan jika kamu tak takut manipulasi dan tekanan akan meningkat menjadi agresi fisik dan kekerasan.

Pemaksaan seksual sering terjadi dalam hubungan romantis, tetapi juga dapat terjadi dalam konteks lain, antara kenalan, rekan kerja, teman atau keluarga, di sekolah, di pesta, atau di mana pun.

Jika kamu masih belum mengerti, ini penjelasan lebih lanjut terkait pemaksaan dan persetujuan dalam hubungan seksual.

Pemaksaan terjadi ketika seseorang ingin kamu menyetujui ketika kamu sudah mengatakan tidak atau menyatakan ketidaktertarikan. Mereka mungkin menggunakan ancaman, bujukan, dan taktik lain untuk mendapatkan hasil yang mereka inginkan.

Pemaksaan seksual bisa terjadi dalam berbagai macam cara dan bentuk, seperti:

1. Ancaman langsung


Terkadang, orang lain akan mengatakan dengan sangat jelas apa yang akan mereka lakukan jika kamu tidak setuju dengan seks. Misalnya, jika kamu memiliki pacar yang menginginkan hubungan seks tetapi kamu menolaknya, mereka akan mengancammu dengan kata "putus", atau jika hal itu terjadi antara atasan dalam lingkungan pekerjaan, bisa saja atasan kamu akan mengancam dengan memecatmu dari pekerjaan.
 

2. Manipulasi emosi


Dalam suatu hubungan, pasangan mungkin mencoba memanipulasi emosi untuk membuat kamu berubah pikiran tentang berhubungan seks atau melakukan hal lain. Ketika orang menggunakan emosi mereka dengan sengaja untuk mencoba dan meyakinkanmu untuk melakukan apa yang mereka inginkan, itu adalah paksaan.

Mungkin mereka berkata, "Oh, saya mengerti" atau "Tidak apa-apa" tetapi bahasa tubuh mereka menceritakan kisah yang berbeda. Mereka menginjak, membanting pintu, dan mendesah berat.

Mungkin mereka menundukkan kepala saat berjalan pergi, atau bahkan menangis. Beberapa pasangan yang kasar mungkin menolak untuk berbicara denganmu sampai kamu menyerah atau berusaha memengaruhi dirimu dengan mencoba mendapatkan simpati.
 

3. Meminta secara berulang


Pemaksaan seringkali sesederhana permintaan seks yang berulang-ulang. Ini bisa terjadi dengan seseorang yang belum pernah kamu tiduri atau bahkan kencani.

Mereka mungkin mengirimi kamu pesan terus-menerus, memohon kesempatan, atau muncul di tempat kerja atau sekolah untuk meyakinkanmu secara langsung. Gangguan tanpa henti ini juga bisa terjadi dalam suatu hubungan.
 

4. Membuatmu merasa bersalah


Rasa bersalah adalah taktik pemaksaan umum lainnya. Perasaanmu terhadap seseorang dapat membuatmu lebih rentan terhadap rasa bersalah. Kamu peduli pada mereka, jadi kamu tidak ingin menyakiti mereka, tetapi mereka mungkin mengambil keuntungan dari itu.
 

5. Membuatmu merasa buruk tentang dirimu sendiri


Taktik pemaksaan umum lainnya melibatkan menjatuhkan. Mereka mungkin mencoba menyerang harga dirimu ketika kamu menolaknya, atau bertindak seolah-olah mereka membantumu dengan ingin berhubungan seks. Contohnya: "Lebih baik kamu mencari orang lain yang ingin tidur bersamamu."

Untuk menghindari pemaksaan seksual yang terjadi pada dirimu, sebaiknya kamu belajar untuk lebih bijak lagi terhadap diri sendiri. Dengan bersikeras menolak dan mengutamakan dirimu akan cukup membantumu untuk keluar dari lingkaran ini.

Jangan pernah memberi kesempatan untuk orang yang selalu memaksakan kehendak orang lain, apalagi dalam melakukan hubungan seksual. Kamu memiliki hak dan tanggung jawabmu atas keputusan yang kamu buat sendiri.

Nandhita Nur Fadjriah

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH