FAMILY

Bagaimana Cara Menciptakan Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas?

Medcom
Rabu 10 Juli 2024 / 19:28
Jakarta: Indonesia akan mengalami bonus demografi pada 2045 karena mayoritas penduduk berada dalam usia produktif. Namun, kualitas generasi muda akan menentukan sejauh mana bonus ini dapat dimanfaatkan.

Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, sebanyak 23,8% anak usia 0-4 tahun dan 15,5% wanita usia remaja (15-24 tahun) masih mengalami anemia. Kondisi ini mengkhawatirkan karena kekurangan zat besi dapat mengganggu tumbuh kembang anak secara kognitif, fisik, dan sosial.

Disamping itu, timbulnya masalah gizi pada anak usia di bawah dua tahun erat kaitannya dengan persiapan kesehatan dan gizi seorang perempuan untuk menjadi calon ibu, termasuk remaja putri. Remaja putri dengan anemia berisiko menjadi wanita usia subur dengan anemia. Menciptakan keluarga yang berkualitas merupakan langkah awal dalam membentuk lingkungan yang positif untuk tumbuh kembang anak sehingga dapat tumbuh secara optimal. Diharapkan dengan ketahanan keluarga yang baik yakni keluarga yang ulet, tangguh, mandiri dan harmonis dapat membentuk generasi emas.
 
Baca juga: Program 100 Hari Pendampingan Gizi demi Menurunkan Angka Stunting

Menyadari hal ini serta sejalan dengan Hari Keluarga Nasional yang jatuh pada 29 Juni 2024 dengan tema “Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas”, Danone Indonesia meneguhkan komitmennya dalam mendukung terciptanya keluarga berkualitas melalui dukungan pada aspek nutrisi untuk si kecil dan keluarga, pencegahan anemia di masyarakat dan juga aspek perusahaan yang ramah keluarga.

IIs Istiqomah, S.P., M.Si., selaku Direktur Yayasan Aspirasi Muslimah  (Yasmina), sebuah lembaga non profit yang memiliki visi terwujudnya perempuan dan keluarga berkualitas menjelaskan, “Keluarga merupakan lingkungan pertama yang sangat penting bagi anak, dimana anak mendapatkan pengasuhan, edukasi dan stimulasi seluruh aspek perkembangan dalam kehidupannya. Selain untuk pembentukan karakter, keluarga juga memegang peranan untuk memberikan afeksi, komunikasi, hingga persiapan anak untuk masa depan."



Iis melanjutkan, persiapan orang tua untuk masa depan si kecil juga terkait pada hal memastikan sang anak terhindar dari anemia dan stunting dengan memastikan nutrisi yang dikonsumsi sudah terpenuhi dengan cukup, karena dengan kesadaran dan peran aktif keluarga kita dapat mencegah anemia dan memastikan kesehatan generasi selanjutnya.

"Tentunya didukung dengan stimulasi yang tepat dari lingkup keluarga, kita berharap bekal esensial yang dibutuhkan untuk anak tumbuh menjadi generasi emas dapat terpenuhi,” tegasnya dalam rilis yang diterima Medcom.id.

Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK selaku Medical Science Director Danone Indonesia menjelaskan sejak 70 tahun lalu, Danone Indonesia hadir sebagai pelopor nutrisi untuk bangsa dan terus menunjukan eksistensinya dalam mendukung pemenuhan nutrisi bangsa sampai saat ini.

“Dalam mendukung terciptanya Generasi Emas, Danone Indonesia secara aktif terus melakukan berbagai riset dan inovasi untuk bisa menghadirkan produk bergizi yang dibuat khusus untuk membantu menjawab tantangan kebutuhan gizi, termasuk kekurangan Zat Besi seperti SGM Eksplor, satu-satunya dengan IronC™ - kombinasi unik Zat Besi dan Vitamin C untuk dukung penyerapan nutrisi 2x lipat. Selain itu kami juga memiliki produk susu untuk keluarga yang kaya akan nutrisi yang juga dilengkapi dengan iron C maupun nutrisi dan vitamin lainnya untuk mencukupi kebutuhan nutrisi keluarga dalam SGM Family Yummi-Nutri. Lebih jauhnya, kami juga secara aktif mengajak orang tua di Indonesia untuk lebih cermat dalam memilih susu untuk dukung tumbuh anak maksimal karena tidak semua susu sama. Pastikan pilih susu pertumbuhan dengan dengan zat besi agar anak terbebas dari anemia.”

Dalam aspek pencegahan anemia, Danone Indonesia juga berperan aktif dalam membangun pemahaman akan isu anemia melalui program berbasis sekolah, seperti program Sehat Bersama Isi Piringku untuk anak usía PAUD dan Sekolah Dasar, serta program GESID (Generasi Sehat Indonesia) untuk remaja. Selain itu, terdapat program Sekolah Sehat Generasi Maju yang bertujuan untuk mewujudkan sekolah sehat dengan integrasi Edukasi Gizi Seimbang, Pembiasaan PHBS, dan Pemeliharaan Lingkungan, selaras dengan Gerakan Sekolah Sehat (GSS) yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, melalui kolaborasi pentahelix untuk meningkatkan kesadaran dan perubahan perilaku, termasuk dengan Yasmina Foundation selaku mitra Danone Indonesia dalam mengedukasi masyarakat.
 
Baca juga: Harganas: Komunikasi jadi Elemen Penting dalam Pola Asuh Anak 

Danone Indonesia juga menghadirkan program pemberdayaan untuk meningkatkan kesehatan dan akses pangan bergizi untuk ibu dan anak, pola asuh serta Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi masyarakat melalui program Tangkas (Tanggap Gizi dan Kesehatan Anak Stunting), Komunitas Isi Piringku, Rumah Bunda Sehat dan Bunda Mengajar. Dalam program ini dilakukan penguatan kapasitas kader kesehatan dan peran perempuan dalam membangun kemandirian ekonomi. Keseluruhan program-program tersebut telah menjangkau lebih dari 8,6 juta penerima manfaat di Indonesia.

Selain intervensi di lapangan, Danone Indonesia juga menghadirkan anemia screener untuk mengetahui risiko anemia pada anak yang dapat diakses melalui https://hellosehat.com/spotlight/cegah-anemia-pada-anak/ secara gratis.

“Membawa dampak positif tidak hanya bagi masyarakat, namun juga untuk karyawan merupakan fokus utama dari inisiatif yang kami jalankan. Sebagai perusahaan ramah keluarga atau family friendly company¸ Danone Indonesia memiliki kebijakan parental policy yakni menyediakan cuti melahirkan 6 bulan bagi karyawan perempuan serta 10 hari bagi karyawan laki-laki serta flexible working hours dan penyediaan ruang laktasi di area kerja agar dapat memastikan pemenuhan ASI Eksklusif pada anak dapat terpenuhi. Kami berharap kebijakan kami ini dapat membantu terciptanya generasi emas Indonesia.” tambah Ray.
 
Danone Indonesia memiliki program kesehatan bernama BeWell untuk karyawan dan keluarga, yang mencakup tiga pilar utama. Pertama, Pilar Nutrisi yang mencakup edukasi tentang gizi seperti defisiensi zat besi, dampak gula pada tumbuh kembang anak, serta kegiatan seperti pemeriksaan kesehatan dan kelas memasak. Pada pilar ini juga dilakukan pemantauan status gizi anak karyawan melalui Program Generasi Maju Bebas Stunting. Kedua, Pilar Kesehatan Mental menyediakan layanan REHAT (Recharge Your Mental Health) dimana karyawan dapat berkonsultasi dengan psikolog profesional dan perencana keuangan bersertifikat. Ketiga yakni Pilar Kesehatan Fisik menawarkan berbagai kelas olahraga, vaksinasi, pemeriksaan kesehatan, dan donor darah secara regular untuk karyawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(ACF)

MOST SEARCH