FAMILY
Tips agar Anak Mudah Beradaptasi di Masa Pasca Pandemi
Yuni Yuli Yanti
Selasa 26 Juli 2022 / 07:00
Jakarta: Perubahan rutinitas di masa pandemi sedikit banyak menyebabkan kekhawatiran pada orang tua. Salah satunya adalah kemampuan si kecil dalam beradaptasi dengan lingkungan baru setelah selama dua tahun hidup berjarak dari orang lain dan lingkungan sekitar.
Melihat kondisi ini, Bebelac pun melakukan survei terhadap orang tua di Indonesia mengenai perilaku adaptasi terhadap transisi pasca pandemi.
"Hasil survei menyatakan sebanyak 31,7 persen orang tua menjawab bahwa anaknya menangis setiap bertemu orang baru. Sementara, 14,8 persen ada yang terlambat berbicara dan 13 persen orang tua mengatakan si Kecil belum bisa merespons orang lain," ujar Anissa Permatadhieta Ardiellaputri, Marketing Manager Bebelac .
Menurut Annisa, ada berbagai kendala yang mungkin dialami si Kecil saat memasuki masa transisi dari pandemi ke pascapandemi.
"Terdapat 31,5 persen orang tua merasa anaknya belum terbiasa berinteraksi dengan orang lain sebagai dampak dari situasi pandemi," tambah Annisa dalam acara konferensi pers Bebelac Rayakan Hari Anak Hebat Nasional.

(Dengan menerapkan struktur, anak akan lebih mandiri ketika berada di lingkungan baru. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Dalam kesempatan yang sama, Nadya Pramesrani, M.Psi, Psikolog Keluarga di Rumah Dandelion mengatakan memasuki masa transisi kebiasaan baru pasca pandemi tentunya membutuhkan adaptasi dan penyesuaian terhadap rutinitas dalam kehidupan keluarga terutama bila si Kecil mulai kembali beraktivitas di luar rumah.
"Sangat penting bagi orang tua dan anak untuk senyaman mungkin bertransisi dan beradaptasi dalam situasi pasca pandemi sehingga dapat mengurangi rasa stres pada orang tua dan meningkatkan rasa percaya diri pada anak," tuturnya.
Nadya menyebutkan salah satu cara yang dapat dilakukan orang tua yaitu membangun struktur pada anak dengan cara menerapkan rutinitas yang teratur. Lakukan kegiatan seperti makan, tidur, belajar dan main dengan jadwal yang teratur.
"Dengan menerapkan struktur, anak akan lebih memahami batasan dalam berperilaku, mampu mengendalikan diri, memiliki sikap disiplin dan lebih mandiri," tutup Nadya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)
Melihat kondisi ini, Bebelac pun melakukan survei terhadap orang tua di Indonesia mengenai perilaku adaptasi terhadap transisi pasca pandemi.
"Hasil survei menyatakan sebanyak 31,7 persen orang tua menjawab bahwa anaknya menangis setiap bertemu orang baru. Sementara, 14,8 persen ada yang terlambat berbicara dan 13 persen orang tua mengatakan si Kecil belum bisa merespons orang lain," ujar Anissa Permatadhieta Ardiellaputri, Marketing Manager Bebelac .
Menurut Annisa, ada berbagai kendala yang mungkin dialami si Kecil saat memasuki masa transisi dari pandemi ke pascapandemi.
"Terdapat 31,5 persen orang tua merasa anaknya belum terbiasa berinteraksi dengan orang lain sebagai dampak dari situasi pandemi," tambah Annisa dalam acara konferensi pers Bebelac Rayakan Hari Anak Hebat Nasional.

(Dengan menerapkan struktur, anak akan lebih mandiri ketika berada di lingkungan baru. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Dalam kesempatan yang sama, Nadya Pramesrani, M.Psi, Psikolog Keluarga di Rumah Dandelion mengatakan memasuki masa transisi kebiasaan baru pasca pandemi tentunya membutuhkan adaptasi dan penyesuaian terhadap rutinitas dalam kehidupan keluarga terutama bila si Kecil mulai kembali beraktivitas di luar rumah.
"Sangat penting bagi orang tua dan anak untuk senyaman mungkin bertransisi dan beradaptasi dalam situasi pasca pandemi sehingga dapat mengurangi rasa stres pada orang tua dan meningkatkan rasa percaya diri pada anak," tuturnya.
Nadya menyebutkan salah satu cara yang dapat dilakukan orang tua yaitu membangun struktur pada anak dengan cara menerapkan rutinitas yang teratur. Lakukan kegiatan seperti makan, tidur, belajar dan main dengan jadwal yang teratur.
"Dengan menerapkan struktur, anak akan lebih memahami batasan dalam berperilaku, mampu mengendalikan diri, memiliki sikap disiplin dan lebih mandiri," tutup Nadya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(yyy)