FAMILY
Red String Theory Atau Teori Benang Merah Dalam Hubungan, Apa Itu?
Aulia Putriningtias
Selasa 29 Oktober 2024 / 11:15
Jakarta: Saat menjalani hubungan, ucapan benang merah seringkali terdengar. Namun, sebenarnya apa itu benang merah dan hubungannya dengan pasangan?
Tak sedikit pasangan yang bertanya-tanya apakah mereka benar-benar memiliki benang merah satu sama lain? Pun, sebutan ini sudah banyak diramaikan di media sosial dan tentunya banyak membuat warganet penasaran.
Red string theory atau teori benang merah sendiri merupakan kepercayaan dari mitologi Asia Timur. Hal ini merupakan bagaimana bentuk kepercayaan bahwa orang-orang yang ditakdirkan untuk hadir dalam kehidupan satu sama lain terhubung oleh tali merah.
Teori ini dipercayai bahwa kehidupan akan mempertemukan pasangan kenmbali, meskipun terhalang oleh waktu, keadaan, atau jarak sekalipun. Sebagian orang menyebutnya kebetulan dan mengatakan bahwa dunia ini kecil, tetapi saya tidak bisa tidak berpikir bahwa kita semua terhubung.
Baca juga: Bikin Ilfeel! Hindari 10 Hal Ini Jika Kamu sedang PDKT dengan Gebetan
Benang merah mungkin dapat kusut, tetapi tidak akan pernah putus. Itulah yang meyakini teori ini dapat diaplikasikan kepada pasangan yang akan tetap berjodoh, meski sempat terhalang oleh berbagai hal.
Teori benang merah ini menunjukkan pada kita bahwa segala sesuatu yang terjadi bukan lah kejadian acak. Namun, hal ini memjadi bagian dari rencana Tuhan yang diberikan pada manusia sejak lahir.
Pun, tak sedikit pasangan yang mulai mengingat-ingat bagaimana mereka bertemu. Seperti bertemu di tempat kerja dan sempat berpisah, tetapi kembali dipersatukan. Dengan pengalaman ini, teori benang merah diaplikasikan dengan arti tak akan pernah putus, meskipun sempat kusut.
Teori ini juga menekankan bahwa takdir terhadap suatu pasangan adalah nyata. Itulah pengertian dari red string theory atau teori benang merah. Apakah Sobat Medcom merasakan teori ini terhadap pasangan?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Tak sedikit pasangan yang bertanya-tanya apakah mereka benar-benar memiliki benang merah satu sama lain? Pun, sebutan ini sudah banyak diramaikan di media sosial dan tentunya banyak membuat warganet penasaran.
Red string theory atau teori benang merah sendiri merupakan kepercayaan dari mitologi Asia Timur. Hal ini merupakan bagaimana bentuk kepercayaan bahwa orang-orang yang ditakdirkan untuk hadir dalam kehidupan satu sama lain terhubung oleh tali merah.
Teori ini dipercayai bahwa kehidupan akan mempertemukan pasangan kenmbali, meskipun terhalang oleh waktu, keadaan, atau jarak sekalipun. Sebagian orang menyebutnya kebetulan dan mengatakan bahwa dunia ini kecil, tetapi saya tidak bisa tidak berpikir bahwa kita semua terhubung.
Baca juga: Bikin Ilfeel! Hindari 10 Hal Ini Jika Kamu sedang PDKT dengan Gebetan
Benang merah mungkin dapat kusut, tetapi tidak akan pernah putus. Itulah yang meyakini teori ini dapat diaplikasikan kepada pasangan yang akan tetap berjodoh, meski sempat terhalang oleh berbagai hal.
Teori benang merah ini menunjukkan pada kita bahwa segala sesuatu yang terjadi bukan lah kejadian acak. Namun, hal ini memjadi bagian dari rencana Tuhan yang diberikan pada manusia sejak lahir.
Pun, tak sedikit pasangan yang mulai mengingat-ingat bagaimana mereka bertemu. Seperti bertemu di tempat kerja dan sempat berpisah, tetapi kembali dipersatukan. Dengan pengalaman ini, teori benang merah diaplikasikan dengan arti tak akan pernah putus, meskipun sempat kusut.
Teori ini juga menekankan bahwa takdir terhadap suatu pasangan adalah nyata. Itulah pengertian dari red string theory atau teori benang merah. Apakah Sobat Medcom merasakan teori ini terhadap pasangan?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Copyright © 2025, Medcom.id, All Rights Reserved. 0.0550 [51]
