FAMILY

15,5 Juta Mental Remaja Terganggu, Penyebabnya Sejak Dalam Rahim?

Medcom
Minggu 15 Desember 2024 / 15:00
Jakarta: Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyebut 1 dari 3 remaja (34,9%) atau setara dengan 15,5 juta remaja Indonesia memiliki masalah kesehatan mental. Data itu berdasarkan hasil survei yang dilakukan Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) Tahun 2022.

Dalam survei juga disebut 1 dari 20 remaja (5,5%) atau setara dengan 2,45 juta remaja Indonesia memiliki satu gangguan mental dalam 12 bulan terakhir (tahun 2022). Dari jumlah tersebut, hanya 2,6% remaja dengan masalah kesehatan mental yang pernah mengakses layanan yang menyediakan dukungan atau konseling untuk masalah emosi.

Certified Professional Spiritual Healer Bunda Arsaningsih mengatakan, kesehatan mental pada remaja tidak terlepas dari masa kehamilan ibu. Menurutnya, ibu yang tertekan selama hamil akan melahirkan anak yang memiliki tingkat stres yang tinggi.

"Ibu yang selama hamil sering mengalami stres, frustasi, emosional, maka energi negatif itu akan terbawa ke dalam janin yang ada dalam rahimnya. Begitupun sebaliknya," kata Arsaningsih dalam acara SOUL Conference 2024 bertema 'Measuring Spiritual Wellness' , di Jakarta, Minggu, 15 Desember 2025.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, satu dari lima wanita hamil terkena masalah kesehatan mental selama periode pre-natal dan post-partum.

"Peningkatan kecemasan mengakibatkan gangguan psikologis di antaranya stress, insomnia, depresi ataupun post traumatic stress disorder," katanya.

Arsaningsih menekankan pentingnya manajemen kesehatan mental pada wanita hamil. Menurutnya, kondisi mental yang baik dapat berdampak positif pada kesehatan tubuh dan perkembangan janin.

"Ibu hamil yang bahagia dapat memberikan aura positif kepada janin. Ini akan terbawa hingga anak usia remaja," ujarnya.

Arsaningsih menyebut wellness spiritual adalah kunci tercapainya wellness secara mental. Pola hidup yang penuh tekanan, baik dari lingkungan pekerjaan, keluarga, maupun sosial, sering kali menciptakan beban mental. 

"Tanpa power dari Tuhan, akan sangat sulit memperbaiki masalah mental. Meditasi Soul Reflection berkontribusi memberikan aura positif, mengubah energi lewat pemurnian dan pembersihan rekaman buruk yang ada dalam tubuh," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FZN)

MOST SEARCH