Jakarta: Gangguan sistem pencernaan manusia, di mana buang air besar kurang dari 3 kali dalam seminggu tak hanya terjadi pada orang dewasa saja. Bayi juga bisa mengalami sembelit. Sebagai orang tua kita juga perlu mengontrol dan memperhatikan jadwal buang air sang buah hati.
Dilansir dari laman parents.com, seorang dokter anak menyatakan, bayi buang air besar secara teratur itu kemungkinan merupakan tanda bahwa mereka mengambil cukup makanan dan membuang sisanya. Jadi bisa dimengerti bahwa tidak adanya kotoran bisa menjadi salah satu permasalahan.
Ada 4 tanda yang bisa membantumu melihat gejala sembelit pada bayi:
Konsistensi adalah kunci untuk mendefinisikan sembelit pada bayi yang disusui. Tinja bayi yang mengalami sembelit akan lebih seperti bola tanah liat kecil.
Sebagai kerangka acuan, bayi usia 0 sampai 4 bulan buang air besar rata-rata tiga sampai empat kali sehari. Dan setelah pengenalan makanan padat, itu berkurang menjadi sekitar satu kali buang air besar per hari.
Salah satu tanda konstipasi yang jelas pada bayi adalah tidak adanya kotoran dalam waktu lama. Jika si kecil tidak mengeluarkan kotoran pada Hari ke-5 kehidupan, ada sesuatu yang salah, terlepas dari apakah mereka mengkonsumsi ASI atau susu formula.
Tapi frekuensi bukan satu-satunya petunjuk sembelit. Bayi yang baru lahir mungkin juga mengalami konstipasi jika kotorannya sulit dikeluarkan. Kotoran yang lebih keras dapat meregangkan dinding anus, yang menyebabkan pendarahan dan sedikit darah pada tinja.
Nandhita Nur Fadjriah
(FIR)
Dilansir dari laman parents.com, seorang dokter anak menyatakan, bayi buang air besar secara teratur itu kemungkinan merupakan tanda bahwa mereka mengambil cukup makanan dan membuang sisanya. Jadi bisa dimengerti bahwa tidak adanya kotoran bisa menjadi salah satu permasalahan.
Ada 4 tanda yang bisa membantumu melihat gejala sembelit pada bayi:
1. Kotoran keras dan kering
Konsistensi adalah kunci untuk mendefinisikan sembelit pada bayi yang disusui. Tinja bayi yang mengalami sembelit akan lebih seperti bola tanah liat kecil.
2. Frekuensi buang air besar
Sebagai kerangka acuan, bayi usia 0 sampai 4 bulan buang air besar rata-rata tiga sampai empat kali sehari. Dan setelah pengenalan makanan padat, itu berkurang menjadi sekitar satu kali buang air besar per hari.
3. Sudah lama tidak buang air besar
Salah satu tanda konstipasi yang jelas pada bayi adalah tidak adanya kotoran dalam waktu lama. Jika si kecil tidak mengeluarkan kotoran pada Hari ke-5 kehidupan, ada sesuatu yang salah, terlepas dari apakah mereka mengkonsumsi ASI atau susu formula.
4. Mengalami kesulitan buang air besar
Tapi frekuensi bukan satu-satunya petunjuk sembelit. Bayi yang baru lahir mungkin juga mengalami konstipasi jika kotorannya sulit dikeluarkan. Kotoran yang lebih keras dapat meregangkan dinding anus, yang menyebabkan pendarahan dan sedikit darah pada tinja.
Nandhita Nur Fadjriah
(FIR)