FAMILY

Selain Kesehatan Fisik, Ini Tips Menjalani Mudik Lebaran dengan Aman dan Nyaman

A. Firdaus
Sabtu 22 Maret 2025 / 12:16
Jakarta: Mudik lebaran merupakan tradisi yang dinantikan setelah hampir sebulan berpuasa. Bertemu dengan sanak keluarga yang ada di kampung halaman menjadi tujuan dari mudik saat momen lebaran.

Masyarakat Indonesia punya beragam cara untuk bisa mencapai kampung halaman, baik itu menggunakan mobil pribadi, kereta, pesawat, kapal laut, atau pun sepeda motor.

Dengan karakteristik mobilitas kendaraan yang tinggi baik angkutan umum maupun pribadi. Untuk itu, diperlukan adanya persiapan yang baik dari jauh-jauh hari untuk menciptakan perjalanan mudik yang sehat, selamat, aman dan nyaman.

Baca juga: Nggak Perlu Khawatir Masak-masak Selama Ramadan, Pasokan Gas Bumi Dijamin Aman 24/7

Data statistik yang dirilis oleh Integrated Road Safety Management System (IRSMS) Korlantas Polri, pada 2024 menunjukkan bahwa sepeda motor merupakan jenis kendaraan yang paling banyak mengalami kecelakaan lalu lintas, yaitu sebanyak 66.781 kasus (76,57%).

Kemudian, diikuti oleh mobil penumpang sebanyak 9.042 kasus (10,35%), angkutan barang sebanyak 8.667 kasus (9,92%), dan lainnya sebanyak 2.751 kasus (3,16%). Pemerintah dan masyarakat berkepentingan agar pada mudik libur Idul Fitri tahun 2025 ini kasus kecelakaan dapat diminimalisir seoptimal mungkin.

Di sisi lain, pengemudi memiliki peran dan tanggung jawab yang besar terhadap keselamatan dirinya, penumpang, dan pengguna jalan lainnya. Melansir Kementerian Kesehatan, ini hal-hal yang perlu diperhatikan pengemudi saat mudik, di antaranya:
 

Kondisi Pengemudi 

 

Kondisi Psikologis


Kondisi mental dan emosional pengemudi yang buruk dapat memengaruhi konsentrasi serta pengambilan keputusan di jalan. Emosi yang tidak stabil, seperti stres, marah, atau terlalu senang, dapat meningkatkan risiko kecelakaan karena mengurangi kewaspadaan dan respons terhadap situasi mendadak.
 

Kondisi Fisik


Penglihatan, pendengaran, dan kebugaran pengemudi perlu diperhatikan untuk memastikan respons yang cepat serta akurat terhadap situasi di jalan. Kelelahan fisik, gangguan penglihatan, atau masalah pendengaran dapat menghambat kemampuan pengemudi dalam mengenali dan bereaksi terhadap potensi bahaya di jalan raya.
 

Karakter Pengemudi


Safety Driving (Berkendara Aman)


Perilaku berkendara yang aman, patuh terhadap peraturan lalu lintas, dan antisipasi risiko yang baik dapat mencegah terjadinya kecelakaan. Mengemudi dengan disiplin, memperhatikan batas kecepatan, memahami rute dan medan, mengantisipasi cuaca, serta tidak menggunakan ponsel selama berkendara dapat berkontribusi pada keselamatan di jalan raya.


Defensive Driving (Berkendara dengan Waspada)


Pengemudi harus bertanggung jawab dan memikirkan tindakan yang akan diambil selama berkendara demi keselamatan diri sendiri serta orang lain. Sikap waspada terhadap perilaku pengguna jalan lain, menjaga jarak aman, serta selalu siap mengantisipasi kondisi tak terduga dapat membantu mengurangi risiko kecelakaan.
 

Kondisi Kendaraan

Memeriksa Kendaraan Sebelum Berkendara


Pengemudi perlu memeriksa kendaraan sebelum berkendara untuk memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan aman dan layak jalan. Pengecekan rutin terhadap rem, lampu, tekanan ban, level oli, dan bahan bakar dapat membantu mencegah kendala teknis yang dapat membahayakan perjalanan.
 

Mempertahankan Kendaraan dalam Kondisi Prima


Pengemudi perlu mempertahankan kendaraan dalam kondisi prima untuk mencegah kegagalan teknis yang berpotensi menyebabkan kecelakaan. Perawatan berkala seperti perawatan rutin, penggantian suku cadang yang aus, dan pengecekan sistem kelistrikan dapat memastikan kendaraan tetap berfungsi dengan optimal dan aman digunakan di jalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH