FAMILY

Poliamori, Cinta Segitiga atau Perselingkuhan yang Disepakati?

A. Firdaus
Sabtu 01 Februari 2025 / 20:04
Jakarta: Poliamori adalah konsep hubungan yang masih dianggap tabu oleh banyak orang. Hubungan ini melibatkan lebih dari dua orang dalam ikatan romantis yang dilakukan secara terbuka dan disepakati oleh semua pihak yang terlibat.

Meski sering disalahpahami sebagai perselingkuhan, poliamori sebenarnya memiliki prinsip dasar yang berbeda dan semakin banyak dibicarakan dalam beberapa tahun terakhir.
 

Apa itu Poliamori?


Melansir Halodoc, Poliamori adalah bentuk hubungan romantis di mana seseorang dapat menjalin hubungan dengan lebih dari satu pasangan secara simultan dengan persetujuan semua pihak. Kata 'poliamori' berasal dari bahasa Yunani dan Latin, yang berarti 'banyak cinta'.

Dalam poliamori, keterbukaan dan kejujuran menjadi prinsip utama. Tidak seperti perselingkuhan yang melibatkan kebohongan dan pengkhianatan, semua individu dalam hubungan poliamori memahami dan menyetujui dinamika hubungan tersebut.

Baca juga: Pasangan Selingkuh? Ini Langkah Bijak yang Harus Dilakukan

Menurut Psychology Today, poliamori dapat memiliki berbagai bentuk, seperti hubungan segitiga di mana tiga orang saling terhubung secara romantis.

Bisa juga hubungan jaringan di mana seseorang memiliki beberapa pasangan yang tidak saling berhubungan. Prinsip utama dari poliamori adalah transparansi, komunikasi terbuka, dan kesepakatan bersama.

Selain itu yang lebih ditekankan adalah dalam hubungan poliamori, tidak ada 'kepemilikan' eksklusif seperti dalam hubungan monogami. Sebaliknya, hubungan ini menekankan kebebasan individu untuk mencintai dan menjalani hubungan romantis dengan lebih dari satu orang tanpa rasa bersalah.
 

Ciri-Ciri Hubungan Poliamori


Beberapa karakteristik utama yang membedakan hubungan poliamori dari jenis hubungan lainnya antara lain:
 

1. Kesepakatan Bersama


Semua pihak memahami dan menyetujui bahwa mereka berbagi hubungan dengan lebih dari satu pasangan.
 

2. Komunikasi Terbuka


Kejujuran mengenai perasaan, batasan, dan harapan adalah kunci utama dalam hubungan ini.
 

3. Tidak Ada Kepemilikan Eksklusif


Berbeda dari monogami, poliamori tidak membatasi cinta atau komitmen hanya kepada satu pasangan.
 

4. Bukan Perselingkuhan


Hubungan ini berbeda dari perselingkuhan karena tidak melibatkan kebohongan atau pelanggaran kesepakatan.
 

5. Fleksibilitas Hubungan


Hubungan poliamori dapat berupa hubungan romantis, seksual, atau keduanya, tergantung pada kesepakatan masing-masing individu.
 

Pandangan masyarakat terhadap Poliamori


Poliamori masih menjadi topik kontroversial. Sebagian orang melihatnya sebagai bentuk kebebasan dalam mencintai. Aementara yang lain menganggapnya bertentangan dengan nilai-nilai tradisional.

Meski begitu, seiring dengan perubahan sosial dan semakin terbukanya pemikiran masyarakat, poliamori mulai diterima dalam beberapa komunitas sebagai bentuk hubungan yang sah.

Pada akhirnya, setiap individu memiliki hak untuk memilih bentuk hubungan yang sesuai dengan nilai dan kebutuhannya. Selama hubungan tersebut dijalankan dengan kejujuran, keterbukaan, dan persetujuan semua pihak, poliamori bukanlah sesuatu yang harus dianggap sebagai perselingkuhan, melainkan sebagai bentuk cinta yang berbeda.

Sebuah studi yang dipublikasikan pada Sage Journals menjelaskan bahwa poliamori berarti menjalin hubungan intim, seksual, dan atau cinta dengan lebih dari satu orang. Namun, hal ini bisa dipahami secara berbeda-beda oleh setiap orang.

Ada yang melihatnya sekadar label untuk hubungan mereka atau cara mengkomunikasikan keinginan untuk menjalin banyak hubungan. Namun, ada pula yang menganggap poliamori sebagai identitas inti mereka, bahkan menyamakannya dengan orientasi seksual seperti homoseksualitas atau heteroseksualitas. Penyamaan ini bertujuan agar poliamori lebih mudah dipahami dalam kerangka politik dan hukum yang dominan tentang keragaman seksual.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH