FAMILY
Penjelasan Komnas KIPI Soal Kasus Kematian pada Anak Setelah Vaksin Covid-19
Raka Lestari
Minggu 23 Januari 2022 / 12:00
Jakarta: Vaksinasi covid-19 pada anak sudah mulai dilakukan. Sama seperti orang tua, efek vaksinasi covid-19 juga bisa terjadi pada anak-anak. Namun, beberapa waktu lalu ada berita yang menyebutkan bahwa ada kasus kematian pada anak setelah melakukan vaksinasi.
Mengenai hal tersebut, Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), Prof. DR. Dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A(K), M.TropPaed menyebutkan bahwa untuk membuktikan keterkaitan akibat vaksinasi harus ada dua bukti yaitu onset atau waktu terjadinya KIPI dan kemungkinan adanya penyakit lain.
“Ini yang perlu kita kaji, pertama kejadian yang berkaitan dengan vaksin itu diberikannya kapan. Lalu kita lihat apakah ada penyakit-penyakit lainnya atau tidak. Apakah ada penyakit kelainan bawaan, seperti hipertensi, diabetes, jantung, konsumsi obat tertentu,” ujar Prof. Hindra, dalam acara Seminar Media Ikatan Dokter Anak Indonesia, pada Sabtu, 22 Januari 2022.
.jpg)
(Ada dua bukti yaitu onset atau waktu terjadinya KIPI dan kemungkinan adanya penyakit lain soal ada kasus kematian pada anak setelah melakukan vaksinasi. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Prof. Hindra juga menambahkan, “Data menunjukkan bahwa sebagian besar laporan kematian tidak terkait dengan imunisasi. Onset-nya tidak cocok dan ada penyakit lain yang mendasrinya. Karena itu kami sampai saat ini menyatakan bahwa memang ada laporan kematian yang diklasifikasikan sebagai coincidence,” ujarnya.
“Efek vaksinasi covid-19 ini memang biasanya ada reaksi lokal seperti bengkak atau kemerahan di lokasi penyuntukan. Dan tidak semua orang mengalami reaksi, serta KIPI rate-nya pun rendah. Dan jika memang ada KIPI masih bisa dianggap aman karena itu adalah hal yang alami, ada yang masuk ke dalam tubuh,” jelas Prof. Hindra.
Meskipun demikian, pemberian vaksinasi pada anak bukan berarti anak tidak akan mengalami covid-19. “Jadi divaksinasi bukan berarti sudah pasti tidak terkena. Tetapi memang menurunkan risiko terkena infeksi covid-19. Kalaupun terkena, gejalanya ringan dan biasanya tidak sampai dirawat,” ujar Prof. Hindra.
“Vaksinasi merupakan salah satu ikhtiar untuk mencegah terkena covid-19. Jadi sebagai tambahan, ditambah jangan lupa untuk selaluu menerapkan protokol kesehatan secara tepat,” tutup Prof. Hindra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Mengenai hal tersebut, Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), Prof. DR. Dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A(K), M.TropPaed menyebutkan bahwa untuk membuktikan keterkaitan akibat vaksinasi harus ada dua bukti yaitu onset atau waktu terjadinya KIPI dan kemungkinan adanya penyakit lain.
“Ini yang perlu kita kaji, pertama kejadian yang berkaitan dengan vaksin itu diberikannya kapan. Lalu kita lihat apakah ada penyakit-penyakit lainnya atau tidak. Apakah ada penyakit kelainan bawaan, seperti hipertensi, diabetes, jantung, konsumsi obat tertentu,” ujar Prof. Hindra, dalam acara Seminar Media Ikatan Dokter Anak Indonesia, pada Sabtu, 22 Januari 2022.
.jpg)
(Ada dua bukti yaitu onset atau waktu terjadinya KIPI dan kemungkinan adanya penyakit lain soal ada kasus kematian pada anak setelah melakukan vaksinasi. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Prof. Hindra juga menambahkan, “Data menunjukkan bahwa sebagian besar laporan kematian tidak terkait dengan imunisasi. Onset-nya tidak cocok dan ada penyakit lain yang mendasrinya. Karena itu kami sampai saat ini menyatakan bahwa memang ada laporan kematian yang diklasifikasikan sebagai coincidence,” ujarnya.
“Efek vaksinasi covid-19 ini memang biasanya ada reaksi lokal seperti bengkak atau kemerahan di lokasi penyuntukan. Dan tidak semua orang mengalami reaksi, serta KIPI rate-nya pun rendah. Dan jika memang ada KIPI masih bisa dianggap aman karena itu adalah hal yang alami, ada yang masuk ke dalam tubuh,” jelas Prof. Hindra.
Meskipun demikian, pemberian vaksinasi pada anak bukan berarti anak tidak akan mengalami covid-19. “Jadi divaksinasi bukan berarti sudah pasti tidak terkena. Tetapi memang menurunkan risiko terkena infeksi covid-19. Kalaupun terkena, gejalanya ringan dan biasanya tidak sampai dirawat,” ujar Prof. Hindra.
“Vaksinasi merupakan salah satu ikhtiar untuk mencegah terkena covid-19. Jadi sebagai tambahan, ditambah jangan lupa untuk selaluu menerapkan protokol kesehatan secara tepat,” tutup Prof. Hindra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)