FAMILY
Arti Pelukan dan Tertidur Usai Melakukan Hubungan Intim
Raka Lestari
Minggu 20 Juni 2021 / 20:00
Jakarta: Mungkin kamu bertanya-tanya tentang mengapa pasangan istri atau suami tertidur setelah selesai melakukan hubungan seks? Jangan berpikir negatif atau jelek dulu tentang hal ini.
Sebuah studi yang dilakukan psikolog evolusi di University of Michigan dan Albright College di Pennsylvania menemukan kecenderungan tertidur setelah berhubungan dengan keinginan pasangan untuk memperoleh ikatan dan kasih sayang.
"Semakin banyak pasangan tertidur setelah berhubungan seks, semakin kuat keinginannya untuk membangun ikatan," jelas Daniel Kruger, peneliti di University of Michigan, dan penulis utama studi tersebut.
Penelitian yang diterbitkan pada Desember di Jurnal Sosial, Evolusi, dan Budaya Psikologi, memeriksa 456 peserta. Mereka menyelesaikan survei online anonim yang menilai pengalaman dan keinginan dengan pasangan setelah berhubungan seks.
(Penulis Susan Hughes, profesor psikologi di Albright College di Reading, Pa menjelaskan tentang fenomena tertidur usia seks. Katanya, ini mungkin merupakan cara yang tidak disadari untuk menutup pembicaraan komitmen setelah berhubungan seks. Ini Foto: Ilustrasi/Freepik.com)
Peserta kemudian mengindikasikan "siapa yang tertidur lebih dulu setelah berhubungan seks?" dan "siapa yang tertidur lebih dulu ketika saat tidak bercinta?"
Peserta yang pasangannya segera tertidur setelah berhubungan seks memiliki keinginan yang lebih kuat untuk berpelukan dan mengobrol pasca-koital (setelah berhubungan).
"Tertidur mungkin merupakan cara yang tidak disadari untuk menutup pembicaraan komitmen setelah berhubungan seks," kata rekan penulis Susan Hughes, profesor psikologi di Albright College di Reading, Pa.
Meskipun stereotip tertidur lebih dulu adalah pria, secara umum para peneliti tidak menemukan pria tertidur lebih dulu setelah berhubungan seks. Namun, wanita lebih cenderung tertidur terlebih dahulu ketika hubungan seks tidak terjadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Sebuah studi yang dilakukan psikolog evolusi di University of Michigan dan Albright College di Pennsylvania menemukan kecenderungan tertidur setelah berhubungan dengan keinginan pasangan untuk memperoleh ikatan dan kasih sayang.
"Semakin banyak pasangan tertidur setelah berhubungan seks, semakin kuat keinginannya untuk membangun ikatan," jelas Daniel Kruger, peneliti di University of Michigan, dan penulis utama studi tersebut.
Penelitian yang diterbitkan pada Desember di Jurnal Sosial, Evolusi, dan Budaya Psikologi, memeriksa 456 peserta. Mereka menyelesaikan survei online anonim yang menilai pengalaman dan keinginan dengan pasangan setelah berhubungan seks.
(Penulis Susan Hughes, profesor psikologi di Albright College di Reading, Pa menjelaskan tentang fenomena tertidur usia seks. Katanya, ini mungkin merupakan cara yang tidak disadari untuk menutup pembicaraan komitmen setelah berhubungan seks. Ini Foto: Ilustrasi/Freepik.com)
Peserta kemudian mengindikasikan "siapa yang tertidur lebih dulu setelah berhubungan seks?" dan "siapa yang tertidur lebih dulu ketika saat tidak bercinta?"
Peserta yang pasangannya segera tertidur setelah berhubungan seks memiliki keinginan yang lebih kuat untuk berpelukan dan mengobrol pasca-koital (setelah berhubungan).
"Tertidur mungkin merupakan cara yang tidak disadari untuk menutup pembicaraan komitmen setelah berhubungan seks," kata rekan penulis Susan Hughes, profesor psikologi di Albright College di Reading, Pa.
Meskipun stereotip tertidur lebih dulu adalah pria, secara umum para peneliti tidak menemukan pria tertidur lebih dulu setelah berhubungan seks. Namun, wanita lebih cenderung tertidur terlebih dahulu ketika hubungan seks tidak terjadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)
Copyright © 2025, Medcom.id, All Rights Reserved. 0.0104 [51]
