Jakarta: Mainan menjadi benda yang tak terpisahkan bagi anak-anak. Namun, orangtua wajib memastikan standar dan memikirkan faktor keamanan dari mainan anak-anak mereka.
Faktor itulah yang menjadi standar penting PMB Toys ketika memproduksi mainan anak-anak. Sebagai produk asli Indonesia, PMB Toys memastikan produk mereka sudah sesuai Standar Nasional (SNI).
"Orangtua harus memastikan mainan anak sudah SNI. Fitur keamanan harus dipastikan sangat safety. Sudah SNI dan produk biji plastiknya juga berkualitas. Kebanyakan dulu mainan impor tidak memenuhi standar. Kalau produk lokal wajib," kata Handy Lie, selaku CEO dari PT Pangeran Maju Bahagia (PMB Toys) di Jakarta.
Standar ketat itulah yang membuat PMB sudah berjalan selama 11 tahun. Sebagai bentuk perayaan ulang tahun ke-11, meluncurkan produk baru berupa Tolo Car. Mereka menggandeng tiga Official License dari Honda CRV, Mitsubishi Expander, Mitsubishi Pajero dan 1 on brand PMB, Off Road.
"Produk tolo car ini memiliki tipe tipe, tolo car, tolo car elektrik, dan tolo car stroller. Tak hanya menggunakan bahan berkualitas tapi produk tolo car ini juga dilengkapi dengan lagu-lagu yang familiar untuk anak-anak, tak lupa dilengkapi juga dengan LED Lamp dan klakson," jelas Handy.

Dengan produk yang sudah SNI, Handy ingin memberikan kebahagiaan kepada anak-anak. Sekaligus membuktikan jika mainan Indonesia juga tidak kalah berkualitas dibandingkan produk luar negeri.
"Dulu orang menganggap produk mainan lokal tidak bisa bersaing. Kalau yang punya uang maunya barang dari Jepang. Tapi sekarang kita bisa buktikan lokal juga bisa bikin barang bagus. Kami ingin memberikan kebahagiaan kepada anak-anak untuk memiliki mobil yang asli seperti orangtuanya," paparnya.
Dia menargetkan inovasi terbaru mainan ini bisa mencapai 1 juta unit per kategori per tahun. Terlebih mainan seperti Tolo Car bisa membantu anak-anak berjalan karena menguatkan otot kaki.
"Semoga dengan perayaan perjalanan yang ke-11 tahun ini dan peluncurkan produk kategori baru, dapat semakin menunjukan komitmen PMB Toys dalam menggarap pasar mainan lokal di Indonesia," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(ELG)
Faktor itulah yang menjadi standar penting PMB Toys ketika memproduksi mainan anak-anak. Sebagai produk asli Indonesia, PMB Toys memastikan produk mereka sudah sesuai Standar Nasional (SNI).
"Orangtua harus memastikan mainan anak sudah SNI. Fitur keamanan harus dipastikan sangat safety. Sudah SNI dan produk biji plastiknya juga berkualitas. Kebanyakan dulu mainan impor tidak memenuhi standar. Kalau produk lokal wajib," kata Handy Lie, selaku CEO dari PT Pangeran Maju Bahagia (PMB Toys) di Jakarta.
Standar ketat itulah yang membuat PMB sudah berjalan selama 11 tahun. Sebagai bentuk perayaan ulang tahun ke-11, meluncurkan produk baru berupa Tolo Car. Mereka menggandeng tiga Official License dari Honda CRV, Mitsubishi Expander, Mitsubishi Pajero dan 1 on brand PMB, Off Road.
"Produk tolo car ini memiliki tipe tipe, tolo car, tolo car elektrik, dan tolo car stroller. Tak hanya menggunakan bahan berkualitas tapi produk tolo car ini juga dilengkapi dengan lagu-lagu yang familiar untuk anak-anak, tak lupa dilengkapi juga dengan LED Lamp dan klakson," jelas Handy.

Dengan produk yang sudah SNI, Handy ingin memberikan kebahagiaan kepada anak-anak. Sekaligus membuktikan jika mainan Indonesia juga tidak kalah berkualitas dibandingkan produk luar negeri.
"Dulu orang menganggap produk mainan lokal tidak bisa bersaing. Kalau yang punya uang maunya barang dari Jepang. Tapi sekarang kita bisa buktikan lokal juga bisa bikin barang bagus. Kami ingin memberikan kebahagiaan kepada anak-anak untuk memiliki mobil yang asli seperti orangtuanya," paparnya.
Dia menargetkan inovasi terbaru mainan ini bisa mencapai 1 juta unit per kategori per tahun. Terlebih mainan seperti Tolo Car bisa membantu anak-anak berjalan karena menguatkan otot kaki.
"Semoga dengan perayaan perjalanan yang ke-11 tahun ini dan peluncurkan produk kategori baru, dapat semakin menunjukan komitmen PMB Toys dalam menggarap pasar mainan lokal di Indonesia," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)