FAMILY

5 Fakta tentang Kehamilan dan Ovulasi

A. Firdaus
Jumat 03 Oktober 2025 / 13:05
Jakarta: Banyak mitos dan kesalahpahaman tentang ovulasi dan kehamilan yang beredar. Sebenarnya, kebingungan itu wajar, lantaran memang prosesnya cukup rumit.

Dilansir dari Parents, informasi berikut ini akan membantu menjelaskan berbagai fakta penting tentang ovulasi:
 

1. Bisa memakan waktu berbulan-bulan untuk hamil


Banyak orang mungkin berpikir dari pelajaran pendidikan seksual di sekolah menengah bahwa hamil itu sangat mudah, cukup sekali berhubungan intim dan langsung hamil. Namun kenyataannya, sedikit orang yang langsung hamil pada bulan pertama mencoba.

Sangat normal jika proses kehamilan membutuhkan waktu hingga enam bulan. Bahkan beberapa pasangan membutuhkan waktu hingga setahun untuk hamil dan itu masih termasuk dalam batas normal.
Sebuah studi menemukan bahwa setelah tiga bulan mencoba, 68% pasangan berhasil hamil dan setelah setahun, 92% pasangan hamil. Namun, penting untuk diingat bahwa pasangan dalam studi ini menggunakan teknik pemantauan kesuburan.
 

2. Ovulasi tidak selalu terjadi pada hari ke-14 siklus


Ovulasi sering dikatakan terjadi pada hari ke-14 siklus menstruasi, tetapi hal ini tidak selalu benar. Ovulasi bisa terjadi lebih awal, seperti pada hari ke-6 atau ke-7 atau lebih lambat, seperti pada hari ke-19 atau ke-20 dan itu masih dianggap normal.

Saat belajar tentang reproduksi wanita, biasanya diajarkan bahwa siklus rata-rata adalah 28 hari dan ovulasi terjadi di tengah siklus, yaitu hari ke-14. Namun, kata kuncinya adalah rata-rata.

Siklus menstruasi yang sehat bisa saja lebih pendek, sekitar 21 hari atau lebih panjang hingga 35 hari dan semuanya masih normal. Hari ovulasi bisa bergeser tergantung pada panjang siklus keseluruhan.
 

3. Ovulasi dapat terjadi dari salah satu indung telur


Tubuh tidak selalu bergantian menggunakan indung telur kiri dan kanan untuk ovulasi setiap bulan. Ovulasi bisa terjadi di salah satu sisi lebih sering daripada sisi lainnya dan itu normal.

Bisa saja ovarium kiri atau kanan yang lebih aktif, tergantung pada berbagai faktor. Inilah sebabnya mengapa seseorang mungkin merasakan nyeri ovulasi di satu sisi lebih sering daripada sisi lainnya.
 

4. Bisa hamil selama menstruasi


Meskipun terdengar tidak biasa, kehamilan bisa terjadi jika berhubungan seks saat menstruasi. Kemampuan untuk hamil bergantung pada waktu ovulasi, bukan langsung pada menstruasi.

Beberapa orang salah mengira bahwa saat menstruasi, mereka belum berada dalam 'masa subur' yaitu periode lima hingga enam hari dalam siklus ketika kemungkinan hamil paling tinggi.

Namun, jika siklus menstruasi pendek dan ovulasi terjadi pada hari ke-7 atau ke-8, berhubungan seks saat menstruasi bisa menyebabkan kehamilan.
 

5. Jika ingin hamil, berhubungan seks sebelum ovulasi


Untuk meningkatkan peluang hamil, sebaiknya berhubungan seks sebelum ovulasi, terutama dua hari sebelum ovulasi.

Meskipun terlihat logis bahwa sel telur harus ada dulu sebelum sperma masuk, kenyataannya sperma bisa bertahan hidup di saluran reproduksi wanita hingga enam hari.

Semakin dekat waktu berhubungan dengan ovulasi, semakin baik peluangnya, tetapi sperma tidak harus sampai di sana tepat saat ovulasi terjadi.

Sel telur hanya bertahan hidup selama 12 hingga 24 jam setelah dilepaskan dari ovarium, jadi jika sperma tidak membuahi sel telur dalam waktu itu, kehamilan tidak akan terjadi.

Ini tidak berarti berhubungan seks setelah ovulasi tidak boleh dilakukan, hanya saja berhubungan sebelum ovulasi lebih meningkatkan peluang kehamilan.

Secillia Nur Hafifah

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH