FAMILY
Memahami Pola Tulisan untuk Menentukan Gaya Belajar Anak
Yatin Suleha
Selasa 29 Juli 2025 / 11:07
Jakarta: Cara menulis anak dapat menggambarkan struktur pola pikir dan gaya belajar anak. Untuk itu, coba amati buku catatan sang anak secara berkala.
DR. Sapta Dwikardana,.CBA., CH., CMHA, Penulis Buku “Practical Handbook of Graphology” dalam sesi Ngobrol Bareng Allianz Citizens (NgobrAZ) menerangkan seputar hal ini.
Baca juga: 3 Tips Menganalisis Tulisan Tangan Anak
DR. Sapta memaparkan bagi orang tua yang menemukan tulisan anak terlihat ekspresif dan bebas (gaya tulisan yang unit dan “nyeni”, tidak terlalu rapi, ukuran yang tidak konsisten, dan tidak peduli batas kertas), coba berikan gaya pembelajaran visual atau kinestetik dengan mengandalkan warna, gambar, atau eksperimen.
Apabila tulisan anak terlihat rapi dan ukuran huruf konsisten, maka sang anak lebih nyaman dengan gaya belajar dengan pendekatan logis atau verbal yang menyukai angka, logika, dan pola yang sistematik.

(“Tulisan tangan menggambarkan karakter secara jujur berdasarkan ekspresi bawah sadar seseorang. Segala bentuk emosi dapat dipantau lewat perubahan tulisan, bahkan saat anak sedang mengalami stres atau merasa berada di bawah tekanan," terang DR. Sapta Dwikardana,.CBA., CH., CMHA. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Dengan tulisan, orang tua bisa membangun komunikasi emosional untuk berinteraksi dengan anaknya. Cara ini juga bisa membantu orang tua untuk menggali keseharian dan kesukaannya terhadap hal-hal tertentu.
Orang tua yang ingin memulai komunikasi dengan cara ini dapat meminta mereka menulis tentang hari mereka dan memberikan respons dari tulisan mereka. Cara ini dapat membuka komunikasi dua arah dengan cara yang menarik dan dekat secara emosional.
DR. Sapta menjelaskan beberapa gangguan perkembangan yang dapat terlihat lewat tulisan, misalnya ADHD, gangguan emosional ringan, hinga bahkan gangguan menulis (disgrafia).
Untuk mengenali gangguan ini pada anak, orang tua dapat melihat beberapa tanda seperti bentuk tulisan yang tidak konsisten dan sulit dibaca.
Untuk mengatasi ganggungan ini, kamu dapat berkonsultasi dengan psikologi atau terapis agar dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Dalam rangka momentum Hari Anak Nasional ini, Allianz Indonesia menunjukkan komitmen yang kuat dalam melindungi setiap orang lewat beragam cara dan bentuk apapun," buka Wahyuni Murtiani, Head of Corporate Communications Allianz Indonesia.
Baca juga: Mengenal Karakter Anak Lewat Tulisan Tangan
"Melalui edukasi ini, kami tidak hanya mengajak karyawan namun juga seluruh orang tua di Indonesia untuk meningkatkan perhatian yang lebih pada tumbuh kembang anak serta terus termotivasi dalam mempelajari dan memberikan pola asuh yang tepat sesuai dengan pertumbuhan anak,” tutup Wahyuni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
DR. Sapta Dwikardana,.CBA., CH., CMHA, Penulis Buku “Practical Handbook of Graphology” dalam sesi Ngobrol Bareng Allianz Citizens (NgobrAZ) menerangkan seputar hal ini.
Baca juga: 3 Tips Menganalisis Tulisan Tangan Anak
DR. Sapta memaparkan bagi orang tua yang menemukan tulisan anak terlihat ekspresif dan bebas (gaya tulisan yang unit dan “nyeni”, tidak terlalu rapi, ukuran yang tidak konsisten, dan tidak peduli batas kertas), coba berikan gaya pembelajaran visual atau kinestetik dengan mengandalkan warna, gambar, atau eksperimen.
Apabila tulisan anak terlihat rapi dan ukuran huruf konsisten, maka sang anak lebih nyaman dengan gaya belajar dengan pendekatan logis atau verbal yang menyukai angka, logika, dan pola yang sistematik.
1. Membangun komunikasi lewat tulisan

(“Tulisan tangan menggambarkan karakter secara jujur berdasarkan ekspresi bawah sadar seseorang. Segala bentuk emosi dapat dipantau lewat perubahan tulisan, bahkan saat anak sedang mengalami stres atau merasa berada di bawah tekanan," terang DR. Sapta Dwikardana,.CBA., CH., CMHA. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Dengan tulisan, orang tua bisa membangun komunikasi emosional untuk berinteraksi dengan anaknya. Cara ini juga bisa membantu orang tua untuk menggali keseharian dan kesukaannya terhadap hal-hal tertentu.
Orang tua yang ingin memulai komunikasi dengan cara ini dapat meminta mereka menulis tentang hari mereka dan memberikan respons dari tulisan mereka. Cara ini dapat membuka komunikasi dua arah dengan cara yang menarik dan dekat secara emosional.
2. Mendeteksi gangguan perkembangan lewat tulisan anak
DR. Sapta menjelaskan beberapa gangguan perkembangan yang dapat terlihat lewat tulisan, misalnya ADHD, gangguan emosional ringan, hinga bahkan gangguan menulis (disgrafia).
Untuk mengenali gangguan ini pada anak, orang tua dapat melihat beberapa tanda seperti bentuk tulisan yang tidak konsisten dan sulit dibaca.
Untuk mengatasi ganggungan ini, kamu dapat berkonsultasi dengan psikologi atau terapis agar dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Dalam rangka momentum Hari Anak Nasional ini, Allianz Indonesia menunjukkan komitmen yang kuat dalam melindungi setiap orang lewat beragam cara dan bentuk apapun," buka Wahyuni Murtiani, Head of Corporate Communications Allianz Indonesia.
Baca juga: Mengenal Karakter Anak Lewat Tulisan Tangan
"Melalui edukasi ini, kami tidak hanya mengajak karyawan namun juga seluruh orang tua di Indonesia untuk meningkatkan perhatian yang lebih pada tumbuh kembang anak serta terus termotivasi dalam mempelajari dan memberikan pola asuh yang tepat sesuai dengan pertumbuhan anak,” tutup Wahyuni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)