FAMILY
Lelah dengan Sekolah Online Anak, Ini yang Bisa Dilakukan Orang Tua
Raka Lestari
Kamis 05 Agustus 2021 / 07:11
Jakarta: Pandemi covid-19 sudah berlangsung lebih dari 1,5 tahun. Waktu tersebut juga dihabiskan orang tua untuk membantu anak-anaknya belajar dari rumah atau school from home.
Memang hal ini dilakukan untuk melindungi anak-anak dari bahaya covid-19. Akan tetapi, mungkin ada masa-masa, di mana orang tua merasa lelah atau kewalahan membantu anak-anaknya belajar dari rumah. Berikut ini cara yang bisa dilakukan:
Pembelajaran jarak jauh bukan berarti orang tua benar-benar ada di samping anak dan mengerjakan hampir semua tugas-tugas mereka. Faktanya, menurut Kepala Sekolah Jose Abad Santos Memorial School (JASMS) Filipina Diana Guttierez, tidak selalu demikian.
“Anak-anak justru bisa merasa stres atau tertekan jika orang tua berada terlalu memperhatikan atau duduk terlalu dekat dengan mereka ketika sedang sekolah online. Dan jika orang tua mengerjakan tugas anak, guru tidak akan bisa mengukur secara akurat apa yang dipahami anak dan bantuan apa yang dia butuhkan,” kata Guttierez.
Banyak sekolah akan menggunakan Google classrooms atau platform online lainnya. Mintalah password anak agar orang tua dapat memeriksa tugas (bukan untuk mengerjakan tugas mereka) tetapi untuk memantau kemajuan anak.
Namun, jangan bereaksi berlebihan terhadap kesalahan atau berdebat dengan guru untuk mendapatkan skor yang lebih tinggi. Sebagai gantinya, perlakukan itu sebagai kesempatan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan anak dan apa yang perlu orang tua perbaiki.
Hal yang paling penting sebelum melakukan evaluasi terhadap tugas-tugas anak adalah menciptakan suasana yang tenang dan menyenangkan. Anak-anak bisa menangkap stres dari suara, terutama jika orang tua sudah meninggikan suara.
Psikolog Tanya Lim mengatakan, perhatikan dirimu terlebih dulu. Jika merasa lelah, sebaiknya istirahat.
"Jika merasa stres, cobalah untuk rileks. Jika kamu mengomel, anak-anak tidak akan mau menceritakan topik pelajaran apa yang mereka tidak pahami karena mereka takut kamu akan marah,” ujarnya.
Daripada terlalu mengatur waktu anak, ajarkan mereka untuk memiliki manajemen waktunya sendiri. Jika kamu menggunakan Google classrooms, ajarkan mereka untuk menggunakan Google calendar.
Dengan itu, mereka bisa menambahkan jadwal mereka dan menandai orang tua. Sehingga baik orang tua atau anak-anak akan mendapatkan notifikasi pengingat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Memang hal ini dilakukan untuk melindungi anak-anak dari bahaya covid-19. Akan tetapi, mungkin ada masa-masa, di mana orang tua merasa lelah atau kewalahan membantu anak-anaknya belajar dari rumah. Berikut ini cara yang bisa dilakukan:
1. Membuat batasan
Pembelajaran jarak jauh bukan berarti orang tua benar-benar ada di samping anak dan mengerjakan hampir semua tugas-tugas mereka. Faktanya, menurut Kepala Sekolah Jose Abad Santos Memorial School (JASMS) Filipina Diana Guttierez, tidak selalu demikian.
“Anak-anak justru bisa merasa stres atau tertekan jika orang tua berada terlalu memperhatikan atau duduk terlalu dekat dengan mereka ketika sedang sekolah online. Dan jika orang tua mengerjakan tugas anak, guru tidak akan bisa mengukur secara akurat apa yang dipahami anak dan bantuan apa yang dia butuhkan,” kata Guttierez.
2. Periksa pekerjaan mereka melalui Google classroom
Banyak sekolah akan menggunakan Google classrooms atau platform online lainnya. Mintalah password anak agar orang tua dapat memeriksa tugas (bukan untuk mengerjakan tugas mereka) tetapi untuk memantau kemajuan anak.
Namun, jangan bereaksi berlebihan terhadap kesalahan atau berdebat dengan guru untuk mendapatkan skor yang lebih tinggi. Sebagai gantinya, perlakukan itu sebagai kesempatan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan anak dan apa yang perlu orang tua perbaiki.
3. Buat sesi evaluasi senyaman mungkin baik untuk anak maupun orang tua
Hal yang paling penting sebelum melakukan evaluasi terhadap tugas-tugas anak adalah menciptakan suasana yang tenang dan menyenangkan. Anak-anak bisa menangkap stres dari suara, terutama jika orang tua sudah meninggikan suara.
Psikolog Tanya Lim mengatakan, perhatikan dirimu terlebih dulu. Jika merasa lelah, sebaiknya istirahat.
"Jika merasa stres, cobalah untuk rileks. Jika kamu mengomel, anak-anak tidak akan mau menceritakan topik pelajaran apa yang mereka tidak pahami karena mereka takut kamu akan marah,” ujarnya.
4. Gunakan Google calendar atau aplikasi manajemen waktu
Daripada terlalu mengatur waktu anak, ajarkan mereka untuk memiliki manajemen waktunya sendiri. Jika kamu menggunakan Google classrooms, ajarkan mereka untuk menggunakan Google calendar.
Dengan itu, mereka bisa menambahkan jadwal mereka dan menandai orang tua. Sehingga baik orang tua atau anak-anak akan mendapatkan notifikasi pengingat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)