FAMILY
Mengapa Berbelas Kasih dapat Meningkatkan Kebahagiaan Kamu?
Kumara Anggita
Selasa 27 Oktober 2020 / 20:00
Jakarta: Berbelas kasih bukanlah bentuk kelemahan melainkan memberikan kekuatan tersendiri. Ini karena setelah melakukannya, kamu jadi merasa bahagia.
Lalu apa hubungannya berbelas kasih dengan merasa bahagia? Berikut penjelasannya yang dilansir dari Mayo Clinic.
Amit Sood, M.D menyebutkan bahwa belas kasih adalah kemampuan Anda untuk mengalami perasaan orang lain. Ini bisa dalam bentuk suka cita hingga sedih. Merasakan berada di posisi orang lain mendorong Anda untuk membantunya.
Tindakan ini tidak hanya mengurangi penderitaan orang lain yang membutuhkan, tetapi juga dapat meningkatkan ikatan Anda dengan orang lain. Plus, Anda mungkin menemukan bahwa mengejar belas kasih membuat Anda lebih rileks daripada berfokus pada mengejar kebahagiaan itu sendiri.
Memberi atau menerima belas kasih dapat membuat Anda jadi lebih sehat. Alasannya karena semakin bahagia Anda, semakin mudah Anda berkomitmen pada kebiasaan yang sehat.
Tak hanya itu, tindakan ini juga mampu tingkatkan kesehatan mental Anda dengan mengurangi tingkat stres Anda, bantu Anda melihat hal dari berbagai perspektif, dan tingkatkan kesejahteraan spiritual Anda.
Bila Anda tertarik untuk melakukannya, cobalah salah satu dari tindakan kebaikan acak ini:
- Membayar makanan orang asing.
- Biarkan seseorang mendahului Anda di garis checkout.
- Habiskan waktu bersama orang-orang di panti jompo.
- Menjadi sukarelawan di klinik medis gratis atau rumah sakit anak-anak.
- Berdoa untuk orang asing atau orang yang dicintai.
Kegembiraan yang akan Anda rasakan setelah melakukan kebaikan secara acak akan memberi Anda perasaan gembira tersendiri.
Lakukan kebaikan hati secara acak untuk teman, kolega, atau orang asing. Perhatikan perbedaan suasana hati atau tingkat stres Anda sesudahnya.
Lain kali jika Anda menghadapi orang atau keadaan yang sulit, cobalah merespons dengan belas kasih. Tanyakan kepada diri sendiri, "Mengapa orang ini menderita?"
Renungkan setiap pagi selama seminggu. Hal ini dapat membantu Anda merespons dengan lebih tenang pengalaman-pengalaman negatif yang datang.
(YDH)
Lalu apa hubungannya berbelas kasih dengan merasa bahagia? Berikut penjelasannya yang dilansir dari Mayo Clinic.
Amit Sood, M.D menyebutkan bahwa belas kasih adalah kemampuan Anda untuk mengalami perasaan orang lain. Ini bisa dalam bentuk suka cita hingga sedih. Merasakan berada di posisi orang lain mendorong Anda untuk membantunya.
Tindakan ini tidak hanya mengurangi penderitaan orang lain yang membutuhkan, tetapi juga dapat meningkatkan ikatan Anda dengan orang lain. Plus, Anda mungkin menemukan bahwa mengejar belas kasih membuat Anda lebih rileks daripada berfokus pada mengejar kebahagiaan itu sendiri.
Memberi atau menerima belas kasih dapat membuat Anda jadi lebih sehat. Alasannya karena semakin bahagia Anda, semakin mudah Anda berkomitmen pada kebiasaan yang sehat.
Tak hanya itu, tindakan ini juga mampu tingkatkan kesehatan mental Anda dengan mengurangi tingkat stres Anda, bantu Anda melihat hal dari berbagai perspektif, dan tingkatkan kesejahteraan spiritual Anda.
Bila Anda tertarik untuk melakukannya, cobalah salah satu dari tindakan kebaikan acak ini:
- Membayar makanan orang asing.
- Biarkan seseorang mendahului Anda di garis checkout.
- Habiskan waktu bersama orang-orang di panti jompo.
- Menjadi sukarelawan di klinik medis gratis atau rumah sakit anak-anak.
- Berdoa untuk orang asing atau orang yang dicintai.
Kegembiraan yang akan Anda rasakan setelah melakukan kebaikan secara acak akan memberi Anda perasaan gembira tersendiri.
Eksperimen
Lakukan kebaikan hati secara acak untuk teman, kolega, atau orang asing. Perhatikan perbedaan suasana hati atau tingkat stres Anda sesudahnya.
Lain kali jika Anda menghadapi orang atau keadaan yang sulit, cobalah merespons dengan belas kasih. Tanyakan kepada diri sendiri, "Mengapa orang ini menderita?"
Renungkan setiap pagi selama seminggu. Hal ini dapat membantu Anda merespons dengan lebih tenang pengalaman-pengalaman negatif yang datang.
(YDH)