FAMILY

Ini 5 Tantangan Utama Gen Z dan Milenial sebelum Menikah

A. Firdaus
Kamis 06 Februari 2025 / 17:08

Jakarta: Ekspektasi orang tua dan keterbatasan budget menjadi dua tantangan utama yang dihadapi pasangan milenial dan generasi Z dalam merencanakan pernikahan. Temuan ini diungkapkan dalam laporan terbaru Populix bertajuk 'Pre and Post Wedding: Financial Planning and Management'.

Laporan ini merupakan lanjutan dari riset serupa yang diterbitkan pada Maret 2023
Menurut data yang dihimpun Populix, lima tantangan utama yang dihadapi calon pengantin dari generasi milenial dan Z antara lain:

1. Keterbatasan budget yang dirasakan oleh 59% responden.

2.
Ekspektasi orangtua yang menjadi kendala bagi 57% pasangan.

3. Kesulitan mencapai kesepakatan dengan pasangan yang dialami oleh 46% responden.

4.
Tantangan dalam menemukan titik temu dengan vendor pernikahan seperti wedding organizer, katering, dan pengelola gedung, yang juga dialami oleh 46% responden.

5. Keterbatasan waktu persiapan pernikahan yang dirasakan oleh 38% pasangan.

Baca juga:
Calon Pengantin Wajib Tahu, Ini Syarat dan Biaya Nikah Terbaru 2025

VP of Research Populix, Indah Tanip, mengungkapkan bahwa hasil riset ini senada dengan temuan dua tahun sebelumnya. Meskipun ada sedikit penurunan pada faktor keterbatasan budget.

“Tahun ini, Populix juga meneliti pengalaman lebih dari 500 pasangan yang telah menikah. Hasilnya, faktor keuangan dan ekspektasi keluarga tetap menjadi dua tekanan sosial terbesar yang mereka alami sebelum menikah,” ujar Indah dalam keterangan pers.

Dari delapan tekanan pranikah yang dialami pasangan yang telah menikah, tiga di antaranya berasal dari pengaruh keluarga, yakni:

1.
Tekanan untuk menemukan pasangan yang sesuai dengan harapan keluarga (37%).

2.
Dorongan untuk segera menikah dari keluarga (33%).

3.
Tuntutan untuk mematuhi norma atau tradisi pernikahan keluarga (25%).

Selain itu, tekanan finansial dan karier juga menjadi faktor penting. Sebanyak 35% responden merasa harus mapan secara finansial sebelum menikah, 16% merasa tertekan untuk mengadakan pesta pernikahan mewah, dan 12% merasa harus menyelesaikan pendidikan atau mencapai jenjang karir tertentu sebelum menikah.
 

Tekanan dari luar

Lingkungan sekitar pun turut menjadi sumber tekanan bagi calon pengantin. Sebanyak 31% responden merasa tertekan oleh pertanyaan terus-menerus mengenai rencana pernikahan dari kerabat dan teman, sementara 33% mengalami tekanan sosial ketika membandingkan diri dengan teman yang sudah menikah.

Meski menghadapi berbagai tekanan sosial, mayoritas responden mengaku lebih mengutamakan kesiapan diri dalam mengambil keputusan pernikahan dibandingkan tekanan dari lingkungan.

“Faktor utama dalam menghadapi tekanan ini adalah kesiapan mental dan emosional, yang menunjukkan bahwa kesiapan pribadi adalah kunci utama ketika mempertimbangkan pernikahan,” tutup Indah.

Survei ini dilakukan pada September 2024 dengan melibatkan 1.038 responden, mayoritas dari generasi milenial dan Z. Dari jumlah tersebut, 512 responden berstatus lajang, dengan sekitar 70% di antaranya berencana menikah, sementara 526 responden telah menikah. Mayoritas responden berasal dari kalangan pekerja dengan latar belakang sosial ekonomi menengah ke atas.



Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH