Jakarta: Sebanyak 490 warga mengikuti program skrining kesehatan gratis "Cek Segitiga" yang diadakan oleh Dexa Medica, pada Senin (5/5/2025) di Kota Bogor. Skrining gratis ini mencakup tiga penyakit silent killer, yaitu hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi.
Hasil skrining menunjukkan bahwa sekitar 80 persen peserta memiliki potensi risiko terhadap salah satu dari tiga penyakit tersebut. Meskipun angka ini cukup tinggi, temuan ini menjadi momentum penting untuk membangun budaya sadar kesehatan yang lebih kuat.
Menurut dr. Patricia dari RS Mulia Pajajaran yang menjadi mitra pelaksana, kesadaran warga terhadap pentingnya cek kesehatan masih perlu terus ditingkatkan.
"Banyak banget orang yang tensinya tinggi, gula darah tinggi, tapi mereka enggak sadar karena tidak ada gejalanya. Banyak di event ini, orang tadinya hanya mau cek kesehatan saja, tapi setelah di skrining, ternyata gula darah, tensi, dan kolesterol tinggi," ujar dr. Patricia.
Lebih lanjut dr. Patricia, mengatakan saat ini banyak sekali usia 20-an, tensi, gula darah, dan kolesterolnya mulai tinggi.
"Mungkin karena makanan kita banyak banget yang tidak sehat sekarang. Makanya penting banget untuk kita lakukan tes skrining kesehatan, jadi ketahuan jangan sampai kita terkena penyakit kronis," tambahnya.
Dari hasil pemeriksaan di lokasi, ditemukan bahwa 59,2 persen memiliki kadar kolesterol dalam darah di atas normal (>199 mg/dL), 45,1 persen terdeteksi tekanan darah tinggi, dan 12,9 persen memiliki kadar gula darah sewaktu di atas 130 mg/dL.
Selain itu, sebanyak 354 peserta (72 persen) mengaku belum pernah melakukan pemeriksaan kesehatan sebelumnya, dan hanya 136 orang yang pernah memeriksakan diri dalam 6 bulan terakhir.
Gunawan, Senior Sales Manager OGB Dexa, mengungkapkan temuan ini menjadi pengingat akan pentingnya pemeriksaan berkala, terutama bagi masyarakat usia produktif.
"Sebanyak 490 orang telah menjalani skrining kesehatan, dan 72 persen di antaranya belum pernah memeriksakan diri terkait tiga penyakit kronis tersebut. Ini menjadi masukan penting bagi kita semua bahwa edukasi harus terus dijalankan agar masyarakat dapat melakukan pencegahan sejak dini," jelasnya.

(Sejak diluncurkan pada tahun 2024, Cek Segitiga telah melakukan skrining kepada lebih dari 6.000 warga dari tujuh kota besar di Indonesia. Foto: Dok. Istimewa)
Diketahui, kegiatan ini merupakan bagian dari Corporate Social Initiative Dharma Dexa, yaitu program tanggung jawab sosial yang diinisiasi oleh Dexa Group untuk memperluas akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang preventif dan edukatif.
Program Cek Segitiga juga mendapat dukungan dari Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bogor, yang menilai kegiatan ini sangat membantu masyarakat dalam mendapatkan akses kesehatan yang terjangkau dan edukatif.
"Acara semacam ini harapannya dapat digelar minimal satu bulan dua kali. Untuk memfasilitasi masyarakat yang membutuhkan hidup sehat tapi terkendala biaya dalam menjalankan pemeriksaan kesehatan," ungkap Gunawan dari Dispora Kota Bogor.
Sementara itu, Mateus Ramidi, Manager Dharma Dexa, menegaskan bahwa program ini dirancang untuk menjangkau masyarakat akar rumput dengan pendekatan yang praktis dan berdampak langsung.
"Dharma Dexa lahir dari semangat untuk memberi kembali kepada masyarakat melalui aksi nyata. Kami percaya bahwa langkah sederhana seperti cek kesehatan dapat memberikan perubahan besar dalam kualitas hidup seseorang—dan inilah bentuk nyata Expertise for the Promotion of Health yang menjadi nilai inti kami," ujar Mateus.
Sejak diluncurkan pada tahun 2024, program Cek Segitiga telah hadir di tujuh kota besar, yaitu Jakarta, Palembang, Bandung, Tangerang Selatan, Surabaya, Yogyakarta, dan kini Bogor dan telah melayani lebih dari 6.000 warga.
Dexa Medica berkomitmen untuk melanjutkan program ini ke berbagai daerah lain di Indonesia sebagai bagian dari kontribusi nyata mendukung agenda kesehatan nasional, khususnya dalam pencegahan penyakit tidak menular yang menjadi tantangan besar layanan kesehatan di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)
Hasil skrining menunjukkan bahwa sekitar 80 persen peserta memiliki potensi risiko terhadap salah satu dari tiga penyakit tersebut. Meskipun angka ini cukup tinggi, temuan ini menjadi momentum penting untuk membangun budaya sadar kesehatan yang lebih kuat.
Menurut dr. Patricia dari RS Mulia Pajajaran yang menjadi mitra pelaksana, kesadaran warga terhadap pentingnya cek kesehatan masih perlu terus ditingkatkan.
"Banyak banget orang yang tensinya tinggi, gula darah tinggi, tapi mereka enggak sadar karena tidak ada gejalanya. Banyak di event ini, orang tadinya hanya mau cek kesehatan saja, tapi setelah di skrining, ternyata gula darah, tensi, dan kolesterol tinggi," ujar dr. Patricia.
Lebih lanjut dr. Patricia, mengatakan saat ini banyak sekali usia 20-an, tensi, gula darah, dan kolesterolnya mulai tinggi.
"Mungkin karena makanan kita banyak banget yang tidak sehat sekarang. Makanya penting banget untuk kita lakukan tes skrining kesehatan, jadi ketahuan jangan sampai kita terkena penyakit kronis," tambahnya.
Dari hasil pemeriksaan di lokasi, ditemukan bahwa 59,2 persen memiliki kadar kolesterol dalam darah di atas normal (>199 mg/dL), 45,1 persen terdeteksi tekanan darah tinggi, dan 12,9 persen memiliki kadar gula darah sewaktu di atas 130 mg/dL.
Selain itu, sebanyak 354 peserta (72 persen) mengaku belum pernah melakukan pemeriksaan kesehatan sebelumnya, dan hanya 136 orang yang pernah memeriksakan diri dalam 6 bulan terakhir.
Gunawan, Senior Sales Manager OGB Dexa, mengungkapkan temuan ini menjadi pengingat akan pentingnya pemeriksaan berkala, terutama bagi masyarakat usia produktif.
"Sebanyak 490 orang telah menjalani skrining kesehatan, dan 72 persen di antaranya belum pernah memeriksakan diri terkait tiga penyakit kronis tersebut. Ini menjadi masukan penting bagi kita semua bahwa edukasi harus terus dijalankan agar masyarakat dapat melakukan pencegahan sejak dini," jelasnya.

(Sejak diluncurkan pada tahun 2024, Cek Segitiga telah melakukan skrining kepada lebih dari 6.000 warga dari tujuh kota besar di Indonesia. Foto: Dok. Istimewa)
Diketahui, kegiatan ini merupakan bagian dari Corporate Social Initiative Dharma Dexa, yaitu program tanggung jawab sosial yang diinisiasi oleh Dexa Group untuk memperluas akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang preventif dan edukatif.
Program Cek Segitiga juga mendapat dukungan dari Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bogor, yang menilai kegiatan ini sangat membantu masyarakat dalam mendapatkan akses kesehatan yang terjangkau dan edukatif.
"Acara semacam ini harapannya dapat digelar minimal satu bulan dua kali. Untuk memfasilitasi masyarakat yang membutuhkan hidup sehat tapi terkendala biaya dalam menjalankan pemeriksaan kesehatan," ungkap Gunawan dari Dispora Kota Bogor.
Sementara itu, Mateus Ramidi, Manager Dharma Dexa, menegaskan bahwa program ini dirancang untuk menjangkau masyarakat akar rumput dengan pendekatan yang praktis dan berdampak langsung.
"Dharma Dexa lahir dari semangat untuk memberi kembali kepada masyarakat melalui aksi nyata. Kami percaya bahwa langkah sederhana seperti cek kesehatan dapat memberikan perubahan besar dalam kualitas hidup seseorang—dan inilah bentuk nyata Expertise for the Promotion of Health yang menjadi nilai inti kami," ujar Mateus.
Sejak diluncurkan pada tahun 2024, program Cek Segitiga telah hadir di tujuh kota besar, yaitu Jakarta, Palembang, Bandung, Tangerang Selatan, Surabaya, Yogyakarta, dan kini Bogor dan telah melayani lebih dari 6.000 warga.
Dexa Medica berkomitmen untuk melanjutkan program ini ke berbagai daerah lain di Indonesia sebagai bagian dari kontribusi nyata mendukung agenda kesehatan nasional, khususnya dalam pencegahan penyakit tidak menular yang menjadi tantangan besar layanan kesehatan di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(yyy)