COMMUNITY
Prasodjo Winarko Gaungkan Berbagai Lukisan dalam Pamerannya
Aulia Putriningtias
Jumat 24 November 2023 / 17:10
Jakarta: Kolektor lukisan Prasodjo Winarko menggelar untuk pamerkan berbagai koleksi lukisannya dan mengundang para kolega untuk menikmati. Namun, acara ini memang tertutup, tidak untuk publik.
Faktanya, sebagai kolektor lukisan, yang ditampilkan oleh Prasodjo Winarko hanya setengahnya saja. Pengunjung yang diundang dapat menikmati 64 karya lukisan dan sedikit patung dari 38 perupa Indonesia.
Sejak 1993, akrab dipanggil "Pak Pras" ini berhasil mengoleksi sekitar 900 karya dari berbagai seniman. Seniman dari Indonesia sendiri sekitar 200, mulai dari Affandi, yang lahir pada 1907, sampai karya seniman termuda Naufal Abshar kelahiran tahun 1993.
Ia sendiri bercerita bahwa Prasadjo Winarko hanya bisa memulai mengoleksi lukisan ketika sudah menikah. Sejak kecil, ia memang tidak diperbolehkan untuk membeli, apalagi mengoleksi lukisan.
Setelah menikahi Myra Kamarga pada 1993, mulailah Prasodjo mengoleksi lukisan untuk dipajang di rumahnya sendiri. Ayahnya tidak bisa campur tangan selagi lukisannya dipajang di rumah sendiri.

Prasodjo Winarko. Dok. Aulia/Medcom
"Saya dulu belum boleh mengoleksi lukisan oleh Ayah saya. Makanya, pas sudah menikah, langsung saja saya mengoleksi. Mereka sudah tidak komentar," celetuknya, Selasa, 14 November lalu.
Bersama Prasodjo, Oscar Motuloh selaku Empu Ageng Fotografi Jurnalistik, memilih 64 koleksi yang mewakili empat generasi perupa di Tanah Air. Mulai dari tahun 1908 (Kebangkitan Nasional), 1928 (Sumpah Pemuda), 1945 (Era Kemerdekaan), 1967 (Era Angkatan 66), dan 1998 (Era Reformasi).
Meskipun, koleksinya bukanlah karya-karya puncak dari para senimannya, tetapi tetap mampu memberi kontribusi terhadap pengetahuan sejarah seni rupa Tanah Air. Ia berharap suatu saat nanti bisa membuat suatu museum untuk koleksi-koleksinya itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Faktanya, sebagai kolektor lukisan, yang ditampilkan oleh Prasodjo Winarko hanya setengahnya saja. Pengunjung yang diundang dapat menikmati 64 karya lukisan dan sedikit patung dari 38 perupa Indonesia.
Sejak 1993, akrab dipanggil "Pak Pras" ini berhasil mengoleksi sekitar 900 karya dari berbagai seniman. Seniman dari Indonesia sendiri sekitar 200, mulai dari Affandi, yang lahir pada 1907, sampai karya seniman termuda Naufal Abshar kelahiran tahun 1993.
Ia sendiri bercerita bahwa Prasadjo Winarko hanya bisa memulai mengoleksi lukisan ketika sudah menikah. Sejak kecil, ia memang tidak diperbolehkan untuk membeli, apalagi mengoleksi lukisan.
Setelah menikahi Myra Kamarga pada 1993, mulailah Prasodjo mengoleksi lukisan untuk dipajang di rumahnya sendiri. Ayahnya tidak bisa campur tangan selagi lukisannya dipajang di rumah sendiri.

Prasodjo Winarko. Dok. Aulia/Medcom
"Saya dulu belum boleh mengoleksi lukisan oleh Ayah saya. Makanya, pas sudah menikah, langsung saja saya mengoleksi. Mereka sudah tidak komentar," celetuknya, Selasa, 14 November lalu.
Bersama Prasodjo, Oscar Motuloh selaku Empu Ageng Fotografi Jurnalistik, memilih 64 koleksi yang mewakili empat generasi perupa di Tanah Air. Mulai dari tahun 1908 (Kebangkitan Nasional), 1928 (Sumpah Pemuda), 1945 (Era Kemerdekaan), 1967 (Era Angkatan 66), dan 1998 (Era Reformasi).
Meskipun, koleksinya bukanlah karya-karya puncak dari para senimannya, tetapi tetap mampu memberi kontribusi terhadap pengetahuan sejarah seni rupa Tanah Air. Ia berharap suatu saat nanti bisa membuat suatu museum untuk koleksi-koleksinya itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)