COMMUNITY

Tips Memperkuat UMKM di Bulan Ramadan di Tengah Gempuran Kompetitor

Medcom
Kamis 23 Februari 2023 / 16:15
Jakarta: Pada pertengahan bulan Maret 2023, kita akan memasuki bulan Ramadan. Di mana pada bulan ini umat muslim diwajibkan untuk berpuasa selama satu bulan penuh.

Tak hanya itu, bulan Ramadan juga merupakan peluang bagi para bisnisman terutama bisnis makanan dan fesyen. Tetapi, bagaimana para para pelaku UMKM bisa bertahan, sedangkan banyaknya pedagang temporer yang ikut memanfaatkan bulan Ramadan untuk sumber pemasukan mereka? 

Dan ini tips dari Dr. Agus Masrianto, selaku Assistant to the Chief Marketing Officer dari Metro TV pada sesi seminar Media Academy dengan tema, "Strategic Planning: a Step by Step Approach" yang diadakan melalui Zoom.

Media Academy adalah sebuah unit bisnis strategis jaringan Media Group yang berfokus pada pelatihan dan sertifikasi profesi.

Ia mengambil contoh bahwa akan ada banyak penjual kurma, sajadah, dan alat salat, dan  sebagainya yang berbisnis karena meningkatnya permintaan konsumen di masyarakat saat Ramadan. 

Hal ini bisa dikatakan sebagai peluang namun juga bisa diartikan sebagai ancam bagi para pebisnis dengan barang yang serupa.

Oleh karena itu, ia juga membagikan tipsnya untuk para pelaku UMKM meningkatkan kekuatan bisnis di tengah ramainya kompetitor dengan cara meningkatkan digital marketing.


(Dr. Agus Masrianto, selaku Assistant to the Chief Marketing Officer dari Metro TV menjelaskan bahwa pelaku UMKM harus dibelakangi oleh lembaga pendorong agar bisa terus mengembangkan potensinya. Foto: Dok. Medcom.id/Yatin Suleha)

"Kalau dikatakan tips untuk UMKM ini adalah, setidaknya UMKM itu tidak terpaku pada penjualan saja, tapi harus sudah menguasai sedikitnya dari digital marketing, yaitu sosial media," tuturnya.

Tetapi bagi para pelaku UMKM yang belum menguasai ilmu digital marketing juga masih bisa meningkatkan kemampuannya dalam bisnis konvensional.

"Konsumen itu bisa diakses melalui medium konvensional dan medium daripada digital. Mungkin belum mampu mengelola digital marketing, kita juga mampu untuk mengelola secara konvensional dari komunitas ke komunitas, seperti ibu-ibu pengajian, grup RW, atau grup WA. Intinya, pelaku UMKM harus mampu meningkatkan engagement dengan para konsumennya," sambung Dr. Agus.

Selain itu, Chief Assistant Chief Marketing Officer ini juga membeberkan bahwa pelaku UMKM harus terus menerus mengetahui perubahan kebutuhan konsumennya, meningkatkan manfaat dari produknya, dan mampu berinovasi agar produknya tidak mudah ditiru oleh pesaing dan tetap menjadi pilihan konsumennya. 

"Terus di UMKM itu, dalam pemasarannya sudah harus digalakkan untuk melakukan unified marketing memanfaatkan full marketing technology yang sedang berkembang, beberapa lembaga dan fasilitator juga sudah bergerak untuk membina dan memberdayakan UMKM baik dalam bentuk pendampingan, pelatihan, maupun permodalan sehingga UMKM dapat mencapai potensi maksimalnya, yaitu meningkatkan penjualannya baik di dalam maupun di luar negeri," pungkasnya.



Nandhita Nur Fadjriah

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH