Benarkah Jatuh Cinta Bisa Bikin Berat Badan Naik? Ini Faktor yang Mempengaruhinya
Salah satu faktor utama yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan adalah perubahan dalam kebiasaan makan.
Saat pasangan sedang menikmati masa-masa indah dalam hubungan, mereka sering kali berbagi momen bersama dengan makan enak, bahkan cenderung lebih sering makan di luar atau menikmati camilan bersama.
Kebiasaan ini meskipun menyenangkan namun dapat menyebabkan asupan kalori berlebih, yang jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik, bisa mengarah pada peningkatan berat badan.
Beberapa faktor psikologis dan biologis yang terjadi saat seseorang jatuh cinta ternyata dapat mempengaruhi kebiasaan makan, pola tidur, hingga aktivitas sehari-hari.
Mengapa demikian? Berikut Medcom.id telah merangkum faktor pacaran yang dapat mempengaruhi naiknya berat badan pasangan.
Baca juga: 7 Alasan Pacaran Beda Agama Tetap Jadi Pilihan yang Penuh Cinta dan Tantangan |
1. Kebiasaan Makan Bersama
Salah satu faktor utama yang berkontribusi pada peningkatan berat badan saat pacaran adalah kebiasaan makan bersama. Ketika pasangan menghabiskan waktu bersama, mereka seringkali menikmati makanan lezat atau mengunjungi restoran. Makanan yang lebih banyak dan lebih sering dikonsumsi bisa menyebabkan asupan kalori yang berlebihan, yang akhirnya berujung pada penambahan berat badan.
2. Makan Secara Emosional
Pacaran sering kali melibatkan momen emosional yang mendalam. Beberapa orang cenderung makan lebih banyak ketika mereka merasa bahagia atau sedang mencari kenyamanan dalam hubungan. Makan secara emosional ini bisa berujung pada konsumsi makanan yang berkalori tinggi, seperti makanan manis atau makanan cepat saji, yang dapat meningkatkan berat badan.
3. Tingkat Stres yang Berkurang
Jatuh cinta bisa memberikan rasa tenang dan bahagia, yang mengurangi tingkat stres. Kondisi ini bisa menyebabkan tubuh lebih rileks, dan beberapa orang merasa lebih nyaman dengan dirinya sendiri, yang kadang-kadang berujung pada perilaku makan yang lebih tidak terkontrol. Stres yang rendah juga bisa membuat metabolisme tubuh melambat, yang berkontribusi pada penurunan pembakaran kalori.
4. Kurang Aktivitas Fisik
Ketika pasangan lebih fokus pada waktu berkualitas bersama, mereka mungkin lebih cenderung menghabiskan waktu berlama-lama di depan televisi atau hanya duduk santai sambil berbincang. Hal ini dapat mengurangi aktivitas fisik, yang tentunya akan mempengaruhi pembakaran kalori dalam tubuh. Kurangnya olahraga juga dapat menyebabkan penambahan berat badan.
Baca juga: 7 Tanda Dia Diam-Diam Naksir Kamu Tapi Takut Ditolak |
5. Pola Tidur yang Berubah
Tidur yang kurang atau tidak teratur sering kali terjadi pada pasangan yang baru jatuh cinta, terutama karena mereka sering terjaga hingga larut malam untuk berbicara atau menghabiskan waktu bersama. Pola tidur yang buruk ini dapat mengganggu metabolisme tubuh dan meningkatkan nafsu makan, terutama yang cenderung memilih camilan saat larut malam.
6. Keterikatan Emosional dan Hormonal
Saat jatuh cinta, tubuh melepaskan hormon-hormon seperti oksitosin dan dopamin, yang dikenal sebagai "hormon kebahagiaan." Namun, hormon ini juga dapat mempengaruhi nafsu makan dan metabolisme tubuh. Beberapa orang bisa merasa lebih lapar atau lebih tertarik pada makanan tertentu saat merasa bahagia dan terhubung secara emosional dengan pasangannya.
Dengan demikian, meski jatuh cinta membawa kebahagiaan, penting untuk tetap menjaga pola makan sehat dan gaya hidup aktif agar berat badan tetap terjaga.
Setiap pasangan tentunya memiliki cara yang berbeda dalam menjalani hubungan, namun menjaga keseimbangan antara kebahagiaan emosional dan kesehatan fisik adalah kunci. (Angel Rinella)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(WAN)