COMMUNITY
Rayakan 50 Tahun, ChildFund Tegaskan Pentingnya Perlindungan Anak di Era Digital
Yuni Yuli Yanti
Senin 06 Mei 2024 / 07:00
Jakarta: Menandai 50 tahun perjalanannya, ChildFund menghadirkan perayaan bertema "Impactful Collaborations" yang dikemas dalam format gallery walk, pada jumat 3 Mei 2024 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Acara ini menjadi momentum bagi ChildFund menegaskan komitmennya untuk berdampak kepada 5 juta anak dan keluarga di Indonesia pada tahun 2026, sekaligus merayakan upaya kolaboratif semua individu yang telah berkontribusi dalam mendukung misi ChildFund.
Husnul Ma’ad, Country Director ChildFund International di Indonesia mengatakan sampai di tahun 2026, ChildFund telah memiliki lima program inisiatif yang sedang berkembang yaitu kesehatan, pembelajaran, perlindungan anak, ekonomi dan aksi yang terkait perubahan iklim.
Menurutnya, dari kelima program tersebut masalah perlindungan anak di era digital yang menjadi fokus utama ChildFund saat ini.
"Anak-anak sekarang kan sudah mulai terpapar dengan online dan kita perlu mengdukasi anak-anak dan orang tua bahwa ada risiko-risiko di samping dari sisi positif digitalisasi online tersebut. Jadi, ada banyak risiko-risiko di mana anak terpapar dengan cyber bullying, dan keamanan data pribadinya yang bisa disalahgunakan. Mungkin mereka merasa ini menyenangkan dengan digitalisasi, tapi mereka belum semua paham bahwa ada hal yang memang perlu dijaga secara privasi," ujar Husnul Ma'ad.
Sementara itu, Mitra Tobing, Program & Sponsorship Director ChildFund International di Indonesia menambahkan ChildFund pun mengusung beberapa program untuk mengedukasi orang tua maupun anak-anak tentang perlindungan anak secara online.
"Kita ingin menjangkau orang tua dan anak-anak melalui kegiatan di sekolah dan juga di luar sekolah. Kami ingin meningkatkan kesadaran dan mengedukasi tentang dampak positif dan negatif dari online tersebut. Jadi bukan untuk dijauhi, tapi untuk dipahami bagaimana menjaga dirinya supaya lebih aman. Kepada orang tua, kami ingin mengedukasi agar memiliki peran untuk mendampingi anak pada saat mereka memberikan akses handphone, ataupun belajar secara online," jelasnyanya.
Selain itu, ChildFund juga berusaha untuk mengajak pihak sekolah agar mulai memasukkan konten-konten tentang edukasi di era digital. "Jadi, bagaimana anak-anak juga disiapkan untuk bisa memahami apa itu bully. Bagaimana kita juga menjaga supaya anti-bully itu seperti apa, karena siapa pun bisa menjadi pelaku maupun korban bullying. Jadi, kita ingin memberikan pemahaman mengenai hal tersebut," tegas Mitra.
Sejalan dengan hal tersebut, Husnul Ma’ad berharap melalui perayaan 50 tahun ini, ChildFund mengajak para tamu yang hadir untuk terus mendukung dan berjalan bersama ChildFund International, serta mendukung tujuan ChildFund untuk berdampak kepada 5 juta anak Indonesia pada tahun 2026.
"Kami yakin kita semua memiliki satu tujuan yang sama untuk memastikan anak-anak mendapatkan hak mereka, bertumbuh kembang secara maksimal sehingga mereka bisa membawa dampak positif bagi dirinya, keluarga dan lingkungannya di masa depan," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)
Acara ini menjadi momentum bagi ChildFund menegaskan komitmennya untuk berdampak kepada 5 juta anak dan keluarga di Indonesia pada tahun 2026, sekaligus merayakan upaya kolaboratif semua individu yang telah berkontribusi dalam mendukung misi ChildFund.
Husnul Ma’ad, Country Director ChildFund International di Indonesia mengatakan sampai di tahun 2026, ChildFund telah memiliki lima program inisiatif yang sedang berkembang yaitu kesehatan, pembelajaran, perlindungan anak, ekonomi dan aksi yang terkait perubahan iklim.
Menurutnya, dari kelima program tersebut masalah perlindungan anak di era digital yang menjadi fokus utama ChildFund saat ini.
"Anak-anak sekarang kan sudah mulai terpapar dengan online dan kita perlu mengdukasi anak-anak dan orang tua bahwa ada risiko-risiko di samping dari sisi positif digitalisasi online tersebut. Jadi, ada banyak risiko-risiko di mana anak terpapar dengan cyber bullying, dan keamanan data pribadinya yang bisa disalahgunakan. Mungkin mereka merasa ini menyenangkan dengan digitalisasi, tapi mereka belum semua paham bahwa ada hal yang memang perlu dijaga secara privasi," ujar Husnul Ma'ad.
Sementara itu, Mitra Tobing, Program & Sponsorship Director ChildFund International di Indonesia menambahkan ChildFund pun mengusung beberapa program untuk mengedukasi orang tua maupun anak-anak tentang perlindungan anak secara online.
"Kita ingin menjangkau orang tua dan anak-anak melalui kegiatan di sekolah dan juga di luar sekolah. Kami ingin meningkatkan kesadaran dan mengedukasi tentang dampak positif dan negatif dari online tersebut. Jadi bukan untuk dijauhi, tapi untuk dipahami bagaimana menjaga dirinya supaya lebih aman. Kepada orang tua, kami ingin mengedukasi agar memiliki peran untuk mendampingi anak pada saat mereka memberikan akses handphone, ataupun belajar secara online," jelasnyanya.
Selain itu, ChildFund juga berusaha untuk mengajak pihak sekolah agar mulai memasukkan konten-konten tentang edukasi di era digital. "Jadi, bagaimana anak-anak juga disiapkan untuk bisa memahami apa itu bully. Bagaimana kita juga menjaga supaya anti-bully itu seperti apa, karena siapa pun bisa menjadi pelaku maupun korban bullying. Jadi, kita ingin memberikan pemahaman mengenai hal tersebut," tegas Mitra.
Sejalan dengan hal tersebut, Husnul Ma’ad berharap melalui perayaan 50 tahun ini, ChildFund mengajak para tamu yang hadir untuk terus mendukung dan berjalan bersama ChildFund International, serta mendukung tujuan ChildFund untuk berdampak kepada 5 juta anak Indonesia pada tahun 2026.
"Kami yakin kita semua memiliki satu tujuan yang sama untuk memastikan anak-anak mendapatkan hak mereka, bertumbuh kembang secara maksimal sehingga mereka bisa membawa dampak positif bagi dirinya, keluarga dan lingkungannya di masa depan," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(yyy)