COMMUNITY
Recycle Me, Program untuk Meningkatkan Laju Daur Ulang
Medcom
Jumat 06 Oktober 2023 / 16:18
Jakarta: Sebuah inisiasi sekaligus kolaborasi dilakukan Coca-Cola dan Grab untuk mendukung daur ulang kemasan botol plastik PET bekas pakai oleh konsumen. Selain itu, demi melancarkan program ini, mereka juga menggandeng Yayasan Mahija Parahita Nusantara dan Waste4Change.
Semua stakeholder ini demi menciptakan program daur ulang yang dikenal 'Recycle Me’. Program ini dirancang untuk memberikan insentif, khususnya kepada para konsumen yang bermukim di daerah Jakarta, Tangerang, dan Bekasi, mendorong partisipasi masyarakat akan daur ulang kemasan botol plastik bekas pakai.
Memasuki tahun ketiga bagi Coca-Cola, Yayasan Mahija Parahita Nusantara, dan Waste4Change berkolaborasi pada program ini yang terus berkembang dari segi ukuran dan keterlibatan mitra – semuanya bertujuan untuk membantu masyarakat Indonesia semakin memahami pentingnya proses daur ulang.
"Kami sedang dalam misi untuk dapat mengumpulkan sebanyak mungkin botol bekas pakai untuk diubah menjadi botol baru," jelas Director of Public Affairs, Communications and Sustainability PT Coca-Cola Indonesia, Triyono Prijosoesilo.
"Seiring dengan misi kami, dengan itu kami sangat gembira bisa menjalin kemitraan dengan super app terkemuka di Asia Tenggara seperti Grab, mendukung upaya kami untuk meningkatkan program pengumpulan dan daur ulang serta berinteraksi lebih dekat dengan konsumen untuk memberikan kehidupan baru bagi botol plastik PET," terangnya.
Untuk itu, ia melihat adanya peluang besar dalam memanfaatkan jaringan dan infrastruktur logistik Grab untuk mendukung terwujudnya tujuan ini. Hal ini pun sejalan dengan visi global ‘World Without Waste’, di mana Coca-Cola berkomitmen untuk mendukung ekonomi sirkular loop tertutup dalam pengelolaan kemasan di Indonesia.
Nantinya, untuk setiap botol yang didaur ulang melalui program ‘Recycle Me’, konsumen tidak hanya berkesempatan untuk mendapatkan hadiah, tetapi juga berperan penting dalam memberikan kehidupan baru bagi botol-botol tersebut. Botol-botol yang berhasil terkumpul akan diolah menjadi botol plastik yang baru melalui proses daur ulang di pabrik Amandina Bumi Nusantara.
Pada Juni lalu, Coca-Cola telah meluncurkan botol 100% recycled PET (rPET) — tidak termasuk tutup dan label — untuk menawarkan pilihan kemasan yang berkelanjutan dan praktis bagi masyarakat Indonesia. Plastik PET merupakan bahan yang dapat diolah kembali dan memiliki peran penting dalam menciptakan ekonomi berkelanjutan. Saat ini, satu dari setiap tiga botol produk dari Coca-Cola yang beredar di pasar Indonesia terbuat dari plastik 100% plastik rPET (daur ulang) yang diproduksi secara lokal di Indonesia.
Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza Munusamy mengatakan, Grab telah menetapkan tujuan Carbon Neutral dan Zero Waste to Nature pada 2040. Grab percaya bahwa melestarikan lingkungan dan meminimalkan dampak perubahan iklim akan memastikan keberhasilan ekonomi jangka panjang bagi mitra dan komunitas Grab.
"Oleh karena itu, melalui kemitraan bersama Coca-Cola, Yayasan Mahija Parahita Nusantara, dan Waste4Change, kami secara aktif mendukung promosi kebiasaan daur ulang di Indonesia sebagai langkah nyata kami untuk mencapai zero packaging waste in nature (alam tanpa sampah kemasan) pada tahun 2040." ungkap Tirza.
Program ‘Recycle Me’ akan berlangsung selama 3 bulan yang dimulai dari 6 Oktober hingga 31 Desember 2023. Konsumen yang ingin ikut berpartisipasi diajak untuk mengumpulkan dan mengirimkan 8 botol plastik PET bekas pakai dari semua produk minuman Coca-Cola. Semua botol plastik bekas pakai yang terkumpul akan dikirimkan melalui layanan kirim Grab ke 8 collection center Mahija Parahita Nusantara yang tersedia di wilayah DKI Jakarta, Bekasi, dan Tangerang.
“Yayasan Mahija Parahita Nusantara merasa bangga untuk dapat kembali terlibat dalam program yang menginspirasi ini. Upaya ini bukan hanya mengumpulkan kemasan botol plastik bekas pakai langsung dari konsumen kepada mitra pengumpulan kami, tetapi juga mendukung upaya penerapan ekonomi sirkular loop tertutup," ujar Wakil Ketua Yayasan Mahija Parahita Nusantara dan Managing Director Amandina Bumi Nusantara, Suharji Gasali.
"Botol plastik PET bekas pakai yang telah terkumpul melalui program ini akan menjadi bahan baku yang kemudian dikirimkan oleh Yayasan Mahija Parahita Nusantara ke fasilitas daur ulang Amandina Bumi Nusantara,” sambungnya.
Amandina Bumi Nusantara merupakan fasilitas canggih yang didirikan oleh Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP) bersama Dynapack Asia, memproses botol PET bekas pakai yang bersumber dari pasokan lokal oleh Mahija Parahita Nusantara dan mengubahnya menjadi botol baru yaitu kemasan botol dari 100% plastik PET daur ulang Coca-Cola.
Sebanyak 20.000 konsumen pertama yang berpartisipasi dalam program ini akan berkesempatan untuk menerima potongan harga ongkos kirim hingga Rp. 30.000. Selain itu, para konsumen juga berpotensi memperoleh poin reward yang dapat ditukarkan dengan pulsa, token listrik, dan e-wallet senilai maksimal Rp. 15.000 melalui OVO (uang dompet elektronik).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Semua stakeholder ini demi menciptakan program daur ulang yang dikenal 'Recycle Me’. Program ini dirancang untuk memberikan insentif, khususnya kepada para konsumen yang bermukim di daerah Jakarta, Tangerang, dan Bekasi, mendorong partisipasi masyarakat akan daur ulang kemasan botol plastik bekas pakai.
Memasuki tahun ketiga bagi Coca-Cola, Yayasan Mahija Parahita Nusantara, dan Waste4Change berkolaborasi pada program ini yang terus berkembang dari segi ukuran dan keterlibatan mitra – semuanya bertujuan untuk membantu masyarakat Indonesia semakin memahami pentingnya proses daur ulang.
"Kami sedang dalam misi untuk dapat mengumpulkan sebanyak mungkin botol bekas pakai untuk diubah menjadi botol baru," jelas Director of Public Affairs, Communications and Sustainability PT Coca-Cola Indonesia, Triyono Prijosoesilo.
"Seiring dengan misi kami, dengan itu kami sangat gembira bisa menjalin kemitraan dengan super app terkemuka di Asia Tenggara seperti Grab, mendukung upaya kami untuk meningkatkan program pengumpulan dan daur ulang serta berinteraksi lebih dekat dengan konsumen untuk memberikan kehidupan baru bagi botol plastik PET," terangnya.
Untuk itu, ia melihat adanya peluang besar dalam memanfaatkan jaringan dan infrastruktur logistik Grab untuk mendukung terwujudnya tujuan ini. Hal ini pun sejalan dengan visi global ‘World Without Waste’, di mana Coca-Cola berkomitmen untuk mendukung ekonomi sirkular loop tertutup dalam pengelolaan kemasan di Indonesia.
Nantinya, untuk setiap botol yang didaur ulang melalui program ‘Recycle Me’, konsumen tidak hanya berkesempatan untuk mendapatkan hadiah, tetapi juga berperan penting dalam memberikan kehidupan baru bagi botol-botol tersebut. Botol-botol yang berhasil terkumpul akan diolah menjadi botol plastik yang baru melalui proses daur ulang di pabrik Amandina Bumi Nusantara.
Pada Juni lalu, Coca-Cola telah meluncurkan botol 100% recycled PET (rPET) — tidak termasuk tutup dan label — untuk menawarkan pilihan kemasan yang berkelanjutan dan praktis bagi masyarakat Indonesia. Plastik PET merupakan bahan yang dapat diolah kembali dan memiliki peran penting dalam menciptakan ekonomi berkelanjutan. Saat ini, satu dari setiap tiga botol produk dari Coca-Cola yang beredar di pasar Indonesia terbuat dari plastik 100% plastik rPET (daur ulang) yang diproduksi secara lokal di Indonesia.
Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza Munusamy mengatakan, Grab telah menetapkan tujuan Carbon Neutral dan Zero Waste to Nature pada 2040. Grab percaya bahwa melestarikan lingkungan dan meminimalkan dampak perubahan iklim akan memastikan keberhasilan ekonomi jangka panjang bagi mitra dan komunitas Grab.
"Oleh karena itu, melalui kemitraan bersama Coca-Cola, Yayasan Mahija Parahita Nusantara, dan Waste4Change, kami secara aktif mendukung promosi kebiasaan daur ulang di Indonesia sebagai langkah nyata kami untuk mencapai zero packaging waste in nature (alam tanpa sampah kemasan) pada tahun 2040." ungkap Tirza.
Program ‘Recycle Me’ akan berlangsung selama 3 bulan yang dimulai dari 6 Oktober hingga 31 Desember 2023. Konsumen yang ingin ikut berpartisipasi diajak untuk mengumpulkan dan mengirimkan 8 botol plastik PET bekas pakai dari semua produk minuman Coca-Cola. Semua botol plastik bekas pakai yang terkumpul akan dikirimkan melalui layanan kirim Grab ke 8 collection center Mahija Parahita Nusantara yang tersedia di wilayah DKI Jakarta, Bekasi, dan Tangerang.
“Yayasan Mahija Parahita Nusantara merasa bangga untuk dapat kembali terlibat dalam program yang menginspirasi ini. Upaya ini bukan hanya mengumpulkan kemasan botol plastik bekas pakai langsung dari konsumen kepada mitra pengumpulan kami, tetapi juga mendukung upaya penerapan ekonomi sirkular loop tertutup," ujar Wakil Ketua Yayasan Mahija Parahita Nusantara dan Managing Director Amandina Bumi Nusantara, Suharji Gasali.
"Botol plastik PET bekas pakai yang telah terkumpul melalui program ini akan menjadi bahan baku yang kemudian dikirimkan oleh Yayasan Mahija Parahita Nusantara ke fasilitas daur ulang Amandina Bumi Nusantara,” sambungnya.
Amandina Bumi Nusantara merupakan fasilitas canggih yang didirikan oleh Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP) bersama Dynapack Asia, memproses botol PET bekas pakai yang bersumber dari pasokan lokal oleh Mahija Parahita Nusantara dan mengubahnya menjadi botol baru yaitu kemasan botol dari 100% plastik PET daur ulang Coca-Cola.
Sebanyak 20.000 konsumen pertama yang berpartisipasi dalam program ini akan berkesempatan untuk menerima potongan harga ongkos kirim hingga Rp. 30.000. Selain itu, para konsumen juga berpotensi memperoleh poin reward yang dapat ditukarkan dengan pulsa, token listrik, dan e-wallet senilai maksimal Rp. 15.000 melalui OVO (uang dompet elektronik).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)