COMMUNITY
Mengembangkan Talenta Digital dalam Menyambut Era Revolusi Industri 4.0
A. Firdaus
Kamis 18 Agustus 2022 / 08:13
Jakarta: Tingginya potensi ekonomi digital Indonesia menuntut kebutuhan talenta digital yang juga besar. Pemerintah telah menyatakan untuk menyambut era revolusi industri 4.0, di mana Indonesia membutuhkan sekitar 9 juta talenta digital hingga 2030 seiring dengan perkembangan pesat teknologi dan investasi yang terus bertumbuh di sektor ini.
Survei Ernst & Young pada 2021 berjudul 'How business and education can help Gen Z reframe the future' menunjukkan bahwa, sebesar 85 persen Gen Z yakin akan kemampuan pemanfaatan teknologi yang mereka miliki. Namun, hampir 60 persen di antaranya mengharapkan pembelajaran melalui pengalaman aplikasi ilmu dan kebutuhan akan peran mentor.
Kebutuhan peningkatan keterampilan digital yang sesuai dengan kebutuhan terkini diyakini juga masih dibutuhkan. Penyebabnya, kurangnya pembelajaran di institusi perguruan tinggi yang sesuai dengan persyaratan industri.
Guna mencapai keselarasan kualitas sumber daya manusia dengan kebutuhan dunia kerja, peran industri dibutuhkan untuk memberikan pengalaman keterampilan digital terkini kepada para talenta digital muda. Traveloka, menghadirkan Traveloka Internship Program yang merupakan program pengalaman belajar berbasis karir.
Sementara, Program Bangkit Kampus merupakan kolaborasi bersama antara Kemendikbud Ristek dengan Traveloka dan mitra-mitra lainnya, sebagai wadah untuk pelaksanaan studi dan proyek independen dalam mendapatkan kompetensi di bidang machine learning, mobile development, dan cloud computing.
"Kehadiran Kampus Merdeka bertujuan untuk menjembatani serta mengakselerasi pemenuhan kebutuhan industri dan kompetensi mahasiswa. Melengkapi dan memberikan pengayaan apa yang menjadi kebutuhan dunia kerja dari dasar ilmu yang telah didapatkan dari kelas dan kurikulum," ujar Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU, Asean Eng., Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
"Kami mengapresiasi Traveloka yang aktif berpartisipasi untuk mendukung program pemerintah dan kami berharap program Traveloka Internship Program serta keterlibatan Traveloka dalam Program Bangkit dapat menjangkau lebih banyak mahasiswa dan mengembangkan talenta digital yang selaras dengan kebutuhan dunia industri nasional," terangnya.
Ellen Tuwaidan, Chief People Operations, Traveloka, mengatakan talenta digital yang cakap mampu memberikan dorongan terhadap pertumbuhan ekonomi digital dengan lebih maksimal. Melalui Traveloka Internship Program, diharapkan memberikan kesempatan untuk berlatih dan menyelesaikan proyek yang relevan dengan konteks bisnis terkini.
"Kami coba menghadirkan solusi end-to-end untuk kebutuhan gaya hidup yang didukung oleh teknologi terkini, kami meyakini dengan pengalaman serta mentoring terutama pada divisi technology di Traveloka, dapat membantu meningkatkan potensi digital para peserta magang melalui pemikiran dan ide-ide inovatifnya," kata Ellen.
Shabrina Salsabila, Product Communications, Content & Live Streaming Intern mengatakan program magang Kampus Merdeka 2022 di Traveloka memberikan banyak manfaat untuk dirinya. Terlibat dalam proyek pelatihan ekstensif dengan dukungan mentor di Business Unit Xperience, Health & Mart, Shabrina menjelaskan ia belajar untuk menganalisa kebutuhan dan tantangan kebutuhan digital masyarakat secara langsung yang kemudian menstimulasi kreativitas pemecahan permasalahan tersebut.
"Fun, exciting, challenging, dan loving adalah kata-kata yang bisa mendeskripsikan pengalaman saya di Traveloka Internship 2022. Sebagaimana saya mampu memunculkan lebih banyak ide dan inovasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan industri digital, saya berharap melalui Traveloka Internship Program akan lebih banyak mahasiswa yang terlibat sehingga akan ada semakin banyak lulusan universitas yang kompeten secara digital," kesannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Survei Ernst & Young pada 2021 berjudul 'How business and education can help Gen Z reframe the future' menunjukkan bahwa, sebesar 85 persen Gen Z yakin akan kemampuan pemanfaatan teknologi yang mereka miliki. Namun, hampir 60 persen di antaranya mengharapkan pembelajaran melalui pengalaman aplikasi ilmu dan kebutuhan akan peran mentor.
Kebutuhan peningkatan keterampilan digital yang sesuai dengan kebutuhan terkini diyakini juga masih dibutuhkan. Penyebabnya, kurangnya pembelajaran di institusi perguruan tinggi yang sesuai dengan persyaratan industri.
Guna mencapai keselarasan kualitas sumber daya manusia dengan kebutuhan dunia kerja, peran industri dibutuhkan untuk memberikan pengalaman keterampilan digital terkini kepada para talenta digital muda. Traveloka, menghadirkan Traveloka Internship Program yang merupakan program pengalaman belajar berbasis karir.
Sementara, Program Bangkit Kampus merupakan kolaborasi bersama antara Kemendikbud Ristek dengan Traveloka dan mitra-mitra lainnya, sebagai wadah untuk pelaksanaan studi dan proyek independen dalam mendapatkan kompetensi di bidang machine learning, mobile development, dan cloud computing.
"Kehadiran Kampus Merdeka bertujuan untuk menjembatani serta mengakselerasi pemenuhan kebutuhan industri dan kompetensi mahasiswa. Melengkapi dan memberikan pengayaan apa yang menjadi kebutuhan dunia kerja dari dasar ilmu yang telah didapatkan dari kelas dan kurikulum," ujar Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU, Asean Eng., Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
"Kami mengapresiasi Traveloka yang aktif berpartisipasi untuk mendukung program pemerintah dan kami berharap program Traveloka Internship Program serta keterlibatan Traveloka dalam Program Bangkit dapat menjangkau lebih banyak mahasiswa dan mengembangkan talenta digital yang selaras dengan kebutuhan dunia industri nasional," terangnya.
Ellen Tuwaidan, Chief People Operations, Traveloka, mengatakan talenta digital yang cakap mampu memberikan dorongan terhadap pertumbuhan ekonomi digital dengan lebih maksimal. Melalui Traveloka Internship Program, diharapkan memberikan kesempatan untuk berlatih dan menyelesaikan proyek yang relevan dengan konteks bisnis terkini.
"Kami coba menghadirkan solusi end-to-end untuk kebutuhan gaya hidup yang didukung oleh teknologi terkini, kami meyakini dengan pengalaman serta mentoring terutama pada divisi technology di Traveloka, dapat membantu meningkatkan potensi digital para peserta magang melalui pemikiran dan ide-ide inovatifnya," kata Ellen.
Shabrina Salsabila, Product Communications, Content & Live Streaming Intern mengatakan program magang Kampus Merdeka 2022 di Traveloka memberikan banyak manfaat untuk dirinya. Terlibat dalam proyek pelatihan ekstensif dengan dukungan mentor di Business Unit Xperience, Health & Mart, Shabrina menjelaskan ia belajar untuk menganalisa kebutuhan dan tantangan kebutuhan digital masyarakat secara langsung yang kemudian menstimulasi kreativitas pemecahan permasalahan tersebut.
"Fun, exciting, challenging, dan loving adalah kata-kata yang bisa mendeskripsikan pengalaman saya di Traveloka Internship 2022. Sebagaimana saya mampu memunculkan lebih banyak ide dan inovasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan industri digital, saya berharap melalui Traveloka Internship Program akan lebih banyak mahasiswa yang terlibat sehingga akan ada semakin banyak lulusan universitas yang kompeten secara digital," kesannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)