COMMUNITY

Tradisi 'Menjamu' dalam Kompetisi Fashion, Lari hingga Permainan Tradisional

Medcom
Rabu 02 Juli 2025 / 19:17
Jakarta: Dalam rangka memperingati HUT kota Jakarta ke-498 Tahun, GP Jamu (Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia) menggelar Acaraki Jamu Festival pada 22 Juni 2025. 

Bertujuan membawa semangat baru dalam memperkenalkan warisan budaya Indonesia melalui  kompetisi sketsa fashion desain showcase, festival bertajuk "Where Tradition Meets Couture: A Cultural Fashion Design Showcase", ini menghadirkan kompetisi desain busana yang terinspirasi dari sosok Mbok Jamu Gendong yang identik dengan kehangatan, kearifan lokal, dan kekuatan perempuan Indonesia.

Finalis terpilih dari kompetisi ini akan tampil dalam fashion show eksklusif yang akan digelar pada bulan Juli 2025.

Ketua GP Jamu, Bapak Jonny Yuwono menyampaikan festival ini meyakini bahwa dalam budaya kita, menjamu tidak hanya dilakukan dengan menyuguhkan minuman. Menjamu adalah ekspresi menyeluruh mulai dari rasa, rupa, dan tata cara menyambut yang sarat makna. 

"Maka dari itu, Acaraki Jamu Festival menyempurnakan pengalaman ini melalui mode dan kreativitas budaya lain. Dengan menggandeng desainer ternama Indonesia yaitu Ichwan Thoha sebagai salah satu juri dalam kompetisi. Diharapkan kompetisi ini menjadi ruang reinterpretasi: bagaimana unsur kebaya, batik, selendang, hingga caping bisa ditampilkan dalam gaya avant-garde yang tetap berpijak pada nilai tradisi," ujarnya. 

Diketahui, Acaraki Jamu Festival ini diselenggarakan oleh GP Jamu dan didukung penuh oleh acaraki pelopor edukasi jamu modern, Larutan Penyegar Cap Badak brand legendaris minuman pereda panas dalam yang selama puluhan tahun telah menjadi bagian dari keseharian masyarakat Indonesia.


(2,5K Fun Walk Jamu Gendong menjadi salah satu kegiatan menarik di Acaraki Jamu Festival 2025. Foto: Dok. Istimewa)

Berbagai kegiatan menarik bisa dinikmati, mulai dari 2,5K Fun Walk Jamu Gendong, Kompetisi fashion desain Jamu Gendong, Permainan Nusantara tradisional, Free flow jamu gendong khas nusantara, Berbagai booth interaktif yang menarik, acaraki Live Brewing, dan alih Aksara Jawa Workshop. 

Kementerian Pariwisata juga menyambut baik pendekatan ini. Menurut pernyataan resmi
dari perwakilan Kemenpar yang mengatakan bahwa Acaraki Jamu Festival selaras
dengan pengembangan Wellness Tourism, yang saat ini menjadi salah satu sektor unggulan
dalam pariwisata Indonesia.

"Jamu merupakan bagian penting dari kekayaan tradisi Indonesia dalam menjaga kesehatan
dan keseimbangan hidup. Melalui festival ini, jamu tidak hanya diposisikan sebagai warisan
budaya, tetapi juga sebagai daya tarik wisata kesehatan yang berpotensi besar.
Event seperti ini memberi ruang bagi masyarakat dan wisatawan untuk merasakan langsung
nilai-nilai kearifan lokal yang holistik yang menggabungkan unsur kesehatan, tradisi, dan
pengalaman otentik yang tidak bisa ditemukan di tempat lain," jelas perwakilan Kemenpar. 

Jonny menambahkan bahwa pendekatan kolaboratif lintas sektor seperti ini sangat penting dalam membangun keberlanjutan budaya Indonesia. Festival ini bukan sekadar ajang kompetisi, tapi sebuah ruang kreatif untuk menjamu masa depan tanpa meninggalkan akar budaya.

"Revitalisasi budaya tidak cukup hanya melalui pelestarian produk, tetapi juga lewat
bentuk-bentuk ekspresi baru. Fashion dan jamu sama-sama merepresentasikan identitas
budaya. Jamu menyampaikan rasa dan filosofi hidup sehat, sementara fashion
menyampaikan sikap dan cara membawa diri. Ketika keduanya dipadukan, kita tidak hanya
menjamu tapi juga menjamu pandangan dunia terhadap siapa kita sebagai bangsa," tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(yyy)

MOST SEARCH