COMMUNITY

Mitos atau Fakta, Kucing Enggak Suka Minum?

Yatin Suleha
Selasa 26 November 2024 / 20:27
Jakarta: Pernah mendengar bahwa kucing tidak suka minum air? Mungkin kamu juga pernah mendengar bahwa asupan cairan mereka cukup terpenuhi melalui makanan basah atau makanan kaleng. Tapi, apakah itu cukup?

Faktanya, kucing memang cenderung kurang minum air atau hanya minum dalam jumlah kecil. Mereka sering berhenti minum ketika merasa kebutuhan air hariannya sudah terpenuhi. Padahal, kucing memerlukan hidrasi yang cukup untuk kesehatan tubuh mereka. 

Walaupun makanan basah mengandung lebih banyak air daripada makanan kering, hal ini belum mencukupi kebutuhan cairan secara optimal. Dalam survei yang dikumpulkan oleh Reasense mengungkapkan bahwa 72,2 persen pemilik kucing menyajikan air dalam mangkuk biasa.

Baca juga: Saat Presiden Prabowo Bertemu Larry the Cat di Kediaman PM Inggris

Dan sebanyak 13,3 persen menggunakan dispenser manual, dan 7,8 persen menggunakan dispenser otomatis. Hanya 27,8 persen kucing yang minum habis dalam waktu kurang dari sehari, sementara yang lainnya membutuhkan lebih dari sehari untuk menghabiskan airnya.

Menurut drh. Alian Fumia dari klinik Al-Husna Cat Care, kebutuhan minum sangat penting untuk mencegah berbagai masalah kesehatan seperti batu ginjal, menjaga kesehatan kulit, dan mendukung pencernaan. 


(Doni Herdaru Tona, pendiri Shelter Animal Defenders Indonesia (ADI) mengatakan agar anabul kamu mau minum kamu bisa ajak mereka bermain untuk meningkatkan mood dengan aktivitas ekstra. Setelah itu, sediakan air minum di dalam wadah atau water fountain. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Dokter Al menjelaskan bahwa kebutuhan minum kucing dapat dihitung dengan mengalikan berat badan kucing (dalam kilogram) dengan 60 ml. Jadi, kucing dengan berat 1 kg membutuhkan sekitar 60 ml air per hari.
 

Risiko kucing kurang minum


Kekurangan cairan dalam tubuh kucing dapat memicu gangguan saluran kemih, seperti FLUTD (Feline Lower Urinary Tract Disease) dan FUS (Feline Urologic Syndrome). Selain kurang hidrasi, faktor seperti stres, obesitas, atau cacat bawaan juga berkontribusi. 

Stres dapat dipicu oleh banyak hal, termasuk perubahan lingkungan, kehadiran anggota keluarga baru, hingga penataan ulang rumah. Pencegahan stres pada kucing salah satunya adalah kontrol ektoparasit melalui pemberian obat tetes kutu rutin.

Dokter Al menjelaskan bahwa tanda-tanda awal gangguan kemih bisa terlihat dari perilaku kucing yang sering berpindah tempat saat buang air atau menunjukkan tanda-tanda infeksi seperti air seni berwarna merah. Jika terjadi perubahan perilaku, segera konsultasikan ke dokter hewan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH