COMMUNITY
Empati Tanpa Batas, Aksi Kemanusiaan Alumni Pelayaran untuk Sumatera
Medcom
Sabtu 20 Desember 2025 / 15:34
Jakarta: Kepedulian terhadap sesama kembali ditunjukkan Civitas Alumni Akademi Ilmu Pelayaran (CAAIP). Di tengah duka akibat banjir yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera, para alumni pelayaran ini turun tangan menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat terdampak.
Aksi solidaritas tersebut menjadi wujud empati alumni terhadap warga yang kehilangan tempat tinggal, terputus akses aktivitas, hingga kesulitan memenuhi kebutuhan pokok akibat bencana. Bantuan ini diinisiasi oleh Budi Pramono (Angkatan ke-33) dan D. Ambarita (Angkatan ke-37), yang menggerakkan jejaring alumni lintas angkatan untuk bergotong royong membantu.
Penyaluran bantuan dilakukan melalui Politeknik Pelayaran Sumatera Barat, yang mewakili Direktur dan Sivitas Akademika, dengan dukungan Corps Alumni Akademi Pelayaran Jakarta. Bantuan diserahkan secara simbolis kepada perwakilan pemerintah setempat, mulai dari lurah hingga ketua RT dan RW, untuk kemudian didistribusikan langsung kepada warga yang membutuhkan.
Perwakilan Politeknik Pelayaran Sumatera Barat menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan para alumni.
“Kami mewakili Direktur dan Sivitas Akademika Politeknik Pelayaran Sumatera Barat menyerahkan sumbangan untuk korban bencana banjir. Bantuan ini merupakan amanah dari Corps Alumni Akademi Pelayaran Jakarta. Semoga dapat meringankan beban masyarakat dan membantu proses pemulihan pascabencana,” ujarnya.
Bantuan tersebut dinilai sangat berarti di tengah kondisi darurat yang dihadapi warga. Pemerintah setempat pun mengapresiasi sinergi yang terbangun antara alumni, institusi pendidikan pelayaran, dan masyarakat dalam merespons bencana secara cepat dan terkoordinasi.
Tak hanya berfokus di Sumatera Barat, aksi kemanusiaan CAAIP juga menjangkau Aceh Singkil dan wilayah Tapanuli, yang turut terdampak bencana alam. Langkah ini menegaskan bahwa solidaritas alumni pelayaran tidak dibatasi oleh wilayah, melainkan oleh rasa kemanusiaan yang sama.
Menariknya, gerakan ini turut mendapat dukungan dari alumni CAAIP yang bermukim maupun berasal dari Malaysia. Kontribusi lintas negara tersebut mencerminkan kuatnya ikatan persaudaraan antaralumni, sekaligus menunjukkan bahwa kepedulian terhadap sesama tidak mengenal batas geografis.
Budi Pramono menegaskan, bantuan ini lahir dari kesadaran kolektif alumni untuk hadir di saat masyarakat membutuhkan.
“Pada prinsipnya kami tidak hanya berusaha, tetapi juga berdoa. Kami berharap bantuan ini dapat membantu saudara-saudara kita di Sumatera Barat, Aceh Singkil, dan Tapanuli. Semoga mereka diberikan kekuatan dan ketabahan untuk bangkit kembali,” tuturnya.
Hal senada disampaikan D. Ambarita. Ia menekankan bahwa solidaritas alumni tidak berhenti pada penggalangan bantuan semata. “Kami percaya, di setiap musibah selalu ada kesempatan untuk saling menguatkan. Alumni pelayaran akan terus berupaya hadir dan membantu masyarakat yang membutuhkan,” katanya.
Melalui aksi ini, CAAIP menegaskan perannya bukan hanya sebagai wadah profesional di bidang pelayaran, tetapi juga sebagai komunitas yang menjunjung tinggi nilai kepedulian sosial dan kemanusiaan. Ke depan, kolaborasi antara alumni, institusi pendidikan, dan pemerintah daerah diharapkan terus terjalin untuk mempercepat pemulihan dan menumbuhkan kembali harapan masyarakat terdampak bencana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Aksi solidaritas tersebut menjadi wujud empati alumni terhadap warga yang kehilangan tempat tinggal, terputus akses aktivitas, hingga kesulitan memenuhi kebutuhan pokok akibat bencana. Bantuan ini diinisiasi oleh Budi Pramono (Angkatan ke-33) dan D. Ambarita (Angkatan ke-37), yang menggerakkan jejaring alumni lintas angkatan untuk bergotong royong membantu.
Penyaluran bantuan dilakukan melalui Politeknik Pelayaran Sumatera Barat, yang mewakili Direktur dan Sivitas Akademika, dengan dukungan Corps Alumni Akademi Pelayaran Jakarta. Bantuan diserahkan secara simbolis kepada perwakilan pemerintah setempat, mulai dari lurah hingga ketua RT dan RW, untuk kemudian didistribusikan langsung kepada warga yang membutuhkan.
Perwakilan Politeknik Pelayaran Sumatera Barat menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan para alumni.
“Kami mewakili Direktur dan Sivitas Akademika Politeknik Pelayaran Sumatera Barat menyerahkan sumbangan untuk korban bencana banjir. Bantuan ini merupakan amanah dari Corps Alumni Akademi Pelayaran Jakarta. Semoga dapat meringankan beban masyarakat dan membantu proses pemulihan pascabencana,” ujarnya.
Bantuan tersebut dinilai sangat berarti di tengah kondisi darurat yang dihadapi warga. Pemerintah setempat pun mengapresiasi sinergi yang terbangun antara alumni, institusi pendidikan pelayaran, dan masyarakat dalam merespons bencana secara cepat dan terkoordinasi.
Tak hanya berfokus di Sumatera Barat, aksi kemanusiaan CAAIP juga menjangkau Aceh Singkil dan wilayah Tapanuli, yang turut terdampak bencana alam. Langkah ini menegaskan bahwa solidaritas alumni pelayaran tidak dibatasi oleh wilayah, melainkan oleh rasa kemanusiaan yang sama.
Menariknya, gerakan ini turut mendapat dukungan dari alumni CAAIP yang bermukim maupun berasal dari Malaysia. Kontribusi lintas negara tersebut mencerminkan kuatnya ikatan persaudaraan antaralumni, sekaligus menunjukkan bahwa kepedulian terhadap sesama tidak mengenal batas geografis.
Budi Pramono menegaskan, bantuan ini lahir dari kesadaran kolektif alumni untuk hadir di saat masyarakat membutuhkan.
“Pada prinsipnya kami tidak hanya berusaha, tetapi juga berdoa. Kami berharap bantuan ini dapat membantu saudara-saudara kita di Sumatera Barat, Aceh Singkil, dan Tapanuli. Semoga mereka diberikan kekuatan dan ketabahan untuk bangkit kembali,” tuturnya.
Hal senada disampaikan D. Ambarita. Ia menekankan bahwa solidaritas alumni tidak berhenti pada penggalangan bantuan semata. “Kami percaya, di setiap musibah selalu ada kesempatan untuk saling menguatkan. Alumni pelayaran akan terus berupaya hadir dan membantu masyarakat yang membutuhkan,” katanya.
Melalui aksi ini, CAAIP menegaskan perannya bukan hanya sebagai wadah profesional di bidang pelayaran, tetapi juga sebagai komunitas yang menjunjung tinggi nilai kepedulian sosial dan kemanusiaan. Ke depan, kolaborasi antara alumni, institusi pendidikan, dan pemerintah daerah diharapkan terus terjalin untuk mempercepat pemulihan dan menumbuhkan kembali harapan masyarakat terdampak bencana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)