BEAUTY
Mengenal Skin Barrier dan Seberapa Pentingnya bagi Kulit
Raka Lestari
Senin 27 Desember 2021 / 08:00
Jakarta: Ladies, pernahkah kamu mendengar istiah skin barrier? Dalam setahun terakhir ini istilah skin barrier memang kerap diperbincangkan dalam dunia kecantikan. Bahkan, beberapa ahli hingga beauty influencer pun ramai membuat konten tentang skin barrier.
Menurut Francine Krenicki, VP Product Development & Regulatory, StriVectin, skin barrier adalah lapisan kulit terluar dan bagian yang dapat kamu lihat. Ini bertindak seperti perisai, menjaga hal-hal buruk agar tidak masuk ke dalam kulit.
"Skin barrier terdiri dari sel dan lipid (lemak) yang bekerja sama untuk melindungi kulit. Dan itu bertanggung jawab untuk memastikan bahwa air dan elektrolit tidak menguap dari kulit,” tutur Krenicki dikutip dari Marie Claire.

(Pada kulit dengan tone putih, skin barrier mungkin terlihat lebih merah. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Jika skin barrier dalam kondisi baik, kulit juga akan terasa lembut dan kenyal serta akan terlihat bersih dan sehat. Sementara, jika skin barrier rusak maka kulit akan terasa kencang, gatal dan tidak nyaman serta akan terlihat terkelupas, merah dan mengkilat. Dengan kata lain, kulit akan menjadi sensitif.
Dr Mary Sommerlad, Konsultan Dermatologis, menjelaskan bahwa warna kulit yang berbeda memiliki reaksi yang berbeda juga. Pada kulit dengan tone putih, skin barrier mungkin terlihat lebih merah. Sedangkan, pada warna kulit coklat dan hitam, skin barrier mungkin tampak lebih gelap dari warna kulit aslinya.
"Jadi, bila kamu pernah mengalami masalah kulit yang sangat parah setelah menggunakan produk tertentu, atau sesaat setelah menghabiskan waktu di cuaca ekstrem, kemungkinan kulit akan bereaksi karena skin barrier yang rusak," jelas Sommerlad.
“Kerusakan skin barrier yang paling umum berasal dari pengelupasan minyak alami kulit yang terjadi karena pembersihan yang terlalu keras, scrubbing dan pengelupasan abrasif, serta asam,” kata Krenicki.

(Ingat, kulit di wajah jauh lebih tipis dibandingkan dengan kulit di bagian tubuh lainnya. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Selain itu, ada juga beberapa faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada skin barrier. Stres dan hormon juga dapat menyebabkan gangguan pada skin barrier.
"Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa lipid antar sel yang penting untuk menjaganya tetap utuh dan lembap mulai berkurang secara signifikan seiring bertambahnya usia," tutup Krenicki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)
Menurut Francine Krenicki, VP Product Development & Regulatory, StriVectin, skin barrier adalah lapisan kulit terluar dan bagian yang dapat kamu lihat. Ini bertindak seperti perisai, menjaga hal-hal buruk agar tidak masuk ke dalam kulit.
"Skin barrier terdiri dari sel dan lipid (lemak) yang bekerja sama untuk melindungi kulit. Dan itu bertanggung jawab untuk memastikan bahwa air dan elektrolit tidak menguap dari kulit,” tutur Krenicki dikutip dari Marie Claire.

(Pada kulit dengan tone putih, skin barrier mungkin terlihat lebih merah. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Jika skin barrier dalam kondisi baik, kulit juga akan terasa lembut dan kenyal serta akan terlihat bersih dan sehat. Sementara, jika skin barrier rusak maka kulit akan terasa kencang, gatal dan tidak nyaman serta akan terlihat terkelupas, merah dan mengkilat. Dengan kata lain, kulit akan menjadi sensitif.
Dr Mary Sommerlad, Konsultan Dermatologis, menjelaskan bahwa warna kulit yang berbeda memiliki reaksi yang berbeda juga. Pada kulit dengan tone putih, skin barrier mungkin terlihat lebih merah. Sedangkan, pada warna kulit coklat dan hitam, skin barrier mungkin tampak lebih gelap dari warna kulit aslinya.
"Jadi, bila kamu pernah mengalami masalah kulit yang sangat parah setelah menggunakan produk tertentu, atau sesaat setelah menghabiskan waktu di cuaca ekstrem, kemungkinan kulit akan bereaksi karena skin barrier yang rusak," jelas Sommerlad.
Penyebab skin barrier rusak
Penting untuk dicatat bahwa kulit di wajah akan berbeda dengan kulit di bagian tubuh lainnya. Kulit wajah jauh lebih tipis, sehingga mudah rusak.“Kerusakan skin barrier yang paling umum berasal dari pengelupasan minyak alami kulit yang terjadi karena pembersihan yang terlalu keras, scrubbing dan pengelupasan abrasif, serta asam,” kata Krenicki.

(Ingat, kulit di wajah jauh lebih tipis dibandingkan dengan kulit di bagian tubuh lainnya. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Selain itu, ada juga beberapa faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada skin barrier. Stres dan hormon juga dapat menyebabkan gangguan pada skin barrier.
"Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa lipid antar sel yang penting untuk menjaganya tetap utuh dan lembap mulai berkurang secara signifikan seiring bertambahnya usia," tutup Krenicki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(yyy)