BEAUTY
Waktu yang Tepat untuk Penggunaan Ulang Sunscreen agar Optimal Melindungi Kulit
A. Firdaus
Selasa 03 Desember 2024 / 18:09
Jakarta: Pengaplikasian ulang tabir surya penting untuk memberikan proteksi yang optimal bagi kulit sehingga tidak mengalami kerusakan baik akibat UVA maupun UVB. Untuk itu SEAN Regional Skincare Expert Nagase Mana Tachibana membagikan informasi penting mengenai waktu yang ideal dalam mengaplikasikan ulang sunscreen atau tabir surya agar optimal melindungi kulit dari paparan radiasi ultraviolet (UV) sinar matahari.
Ahli perawatan kulit dari perusahaan pemasok bahan kosmetik dan perawatan diri asal Jepang itu mengatakan, selain menggunakannya secara rutin sebagai perawatan wajah di pagi hari, sunscreen penting untuk diaplikasikan ulang setiap dua sampai tiga jam sehari.
"Hal itu penting untuk memaksimalkan fungsi dari sunscreen," kata Mana dalam acara Beauty Science Tech 2024 bersama Wardah yang berlangsung di Jakarta, melansir Antara.
Pentingnya aplikasi ulang sunscreen diperlukan karena produk perawatan kulit tersebut dapat hilang fungsinya apabila tubuh berkeringat dan akhirnya membuat produk tersebut luntur terbawa keringat.
Baca juga: Sunblock vs Sunscreen, Manakah yang Lebih Baik untuk Kulitmu?
Mana juga mengatakan sunscreen penting karena dapat memproteksi tubuh dari radiasi UV dari sinar matahari. Ia menjelaskan bahwa radiasi UV terdiri dari dua bentuk, yakni UVA dan UVB yang keduanya mampu menciptakan kerusakan pada kulit apabila paparannya terus menerus terjadi tanpa adanya proteksi.
Radiasi UVA dijelaskan Mana mampu merusak kulit di lapisan dermis yang petaknya berada di bagian dalam dari lapisan kulit. Lapisan dermis itu sebenarnya merupakan lapisan yang kaya akan kandungan kolagen dan elastin yang bertanggung jawab atas kekenyalan dan kesehatan kulit.
"Apabila lapisan tersebut rusak akibat UVA, biasanya kulit akan mengalami penuaan dini sehingga terlihat tanda-tanda fisik seperti kulit berkerut hingga garis halus," kata Mana.
Sementara mengenai bahaya dari UVB, radiasi UV ini memberikan kerusakan secara langsung pada lapisan terluar kulit dan mampu memengaruhi perubahan pada DNA tubuh apabila paparannya terus menerus dan tidak ada proteksi tambahan pada kulit.
Kerusakan secara langsung yang dimaksud ialah kulit dapat terbakar sehingga biasanya mengalami ciri kemerahan atau sensasi perih apabila terlalu banyak terpapar UVB.
Sebenarnya secara alami, tubuh manusia bisa memperbaiki jaringannya sendiri apabila terjadi kerusakan akibat serangan paparan radiasi UVA dan UVB.
"Namun jika paparan UVA dan UVB sudah berlebihan dan itu terakumulasi terus menerus tanpa adanya proteksi maka akhirnya kemampuan memperbaiki jaringan tersebut akan melambat dan bisa meningkatkan masalah kulit yang serius tidak hanya penuaan dini bahkan bisa berpotensi menjadi kanker kulit," kata Mana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Ahli perawatan kulit dari perusahaan pemasok bahan kosmetik dan perawatan diri asal Jepang itu mengatakan, selain menggunakannya secara rutin sebagai perawatan wajah di pagi hari, sunscreen penting untuk diaplikasikan ulang setiap dua sampai tiga jam sehari.
"Hal itu penting untuk memaksimalkan fungsi dari sunscreen," kata Mana dalam acara Beauty Science Tech 2024 bersama Wardah yang berlangsung di Jakarta, melansir Antara.
Pentingnya aplikasi ulang sunscreen diperlukan karena produk perawatan kulit tersebut dapat hilang fungsinya apabila tubuh berkeringat dan akhirnya membuat produk tersebut luntur terbawa keringat.
Baca juga: Sunblock vs Sunscreen, Manakah yang Lebih Baik untuk Kulitmu?
Mana juga mengatakan sunscreen penting karena dapat memproteksi tubuh dari radiasi UV dari sinar matahari. Ia menjelaskan bahwa radiasi UV terdiri dari dua bentuk, yakni UVA dan UVB yang keduanya mampu menciptakan kerusakan pada kulit apabila paparannya terus menerus terjadi tanpa adanya proteksi.
Radiasi UVA dijelaskan Mana mampu merusak kulit di lapisan dermis yang petaknya berada di bagian dalam dari lapisan kulit. Lapisan dermis itu sebenarnya merupakan lapisan yang kaya akan kandungan kolagen dan elastin yang bertanggung jawab atas kekenyalan dan kesehatan kulit.
"Apabila lapisan tersebut rusak akibat UVA, biasanya kulit akan mengalami penuaan dini sehingga terlihat tanda-tanda fisik seperti kulit berkerut hingga garis halus," kata Mana.
Sementara mengenai bahaya dari UVB, radiasi UV ini memberikan kerusakan secara langsung pada lapisan terluar kulit dan mampu memengaruhi perubahan pada DNA tubuh apabila paparannya terus menerus dan tidak ada proteksi tambahan pada kulit.
Kerusakan secara langsung yang dimaksud ialah kulit dapat terbakar sehingga biasanya mengalami ciri kemerahan atau sensasi perih apabila terlalu banyak terpapar UVB.
Sebenarnya secara alami, tubuh manusia bisa memperbaiki jaringannya sendiri apabila terjadi kerusakan akibat serangan paparan radiasi UVA dan UVB.
"Namun jika paparan UVA dan UVB sudah berlebihan dan itu terakumulasi terus menerus tanpa adanya proteksi maka akhirnya kemampuan memperbaiki jaringan tersebut akan melambat dan bisa meningkatkan masalah kulit yang serius tidak hanya penuaan dini bahkan bisa berpotensi menjadi kanker kulit," kata Mana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)