Jakarta: Setelah bertahun-tahun memilih dan mencoba berbagai produk untuk kulit, tentu kamu akan menemukan produk mana yang paling cocok untuk kulitmu. Setelah itu, kamu harus berhati-hati untuk tidak menggunakan produk tersebut secara berlebihan agar tidak merusak kulit wajahmu.
Hal ini terutama berlaku jika kamu menyukai efek eksfoliator kimia seperti AHA dan BHA pada kulit, tetapi belum tahu cara menggunakannya dengan aman. Jika dilakukan dengan tidak benar, seperti penggunaan produk yang terlalu banyak atau membiarkannya lebih lama dari yang disarankan, tentunya ini bisa menyebabkan luka bakar kimia!
Seperti diketahui, luka bakar kimia akibat produk perawatan kulit bisa serius. Namun, dengan mengetahui gejalanya, kamu akan dapat membedakan antara luka bakar dan reaksi kulit lainnya seperti iritasi.
Melansir dari laman Be Beautiful, berikut cara mengenali luka bakar kimia, antara lain:
- Kemerahan: pada luka bakar kimia, kemerahan biasanya lebih intens dan dapat menyebar ke area yang lebih luas
- Sensasi tersengat atau terbakar yang tajam dan tidak nyaman yang tidak segera mereda
- Lepuh yang terbentuk pada kulit adalah tanda yang jelas dari luka bakar kimia
- Mengelupas atau terkelupas, merupakan tanda luka bakar yang lebih serius
- Bengkak
- Perubahan warna: dalam beberapa kasus, luka bakar kimia dapat menyebabkan bintik-bintik atau bercak hitam yang mungkin tidak cepat memudar.

(Kemerahan menjai salah satu gejala luka bakar yang paling sering dialami banyak orang akibat terlalu sering terpapar sinar matahari. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Luka bakar kimia membuat kulit tampak merah, meradang, dan sensitif terhadap sentuhan. Jika menggunakan produk perawatan kulit secara berlebihan, lalu menyebabkan luka bakar kimia yang parah, berikut ini beberapa cara untuk mengatasinya:
Sebaliknya, beralihlah ke rutinitas sederhana yang berfokus pada menenangkan kulit. Tetaplah membersihkan dengan lembut dan melembapkan dengan ringan tanpa menggunakan perawatan atau eksfoliator yang keras.
Formula ini tidak akan menyumbat pori-pori dan cukup lembut untuk menenangkan kulit sensitif sekaligus mengembalikan kadar kelembapan.
Bahan-bahan ini dapat mengurangi kemerahan dan iritasi sekaligus mempercepat penyembuhan. Pilihlah formula dengan bahan-bahan minimal untuk menghindari stres lebih lanjut pada kulit.

(Aloe vera, centella asiatica, atau ekstrak licorice adalah beberapa bahan skincare dengan efek menenangkan kulit. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Mengoleskan tabir surya berspektrum luas secara teratur akan mencegah iritasi lebih lanjut dan mendukung pemulihan. Carilah formula ringan yang tidak akan menyumbat pori-pori atau menyebabkan lebih banyak peradangan, namun tetap memberikan perlindungan yang kuat.
Akan sangat membantu jika kamu mendapatkan panduan tentang cara menggunakan bahan aktif dengan aman di masa mendatang untuk menghindari terulangnya kerusakan kulit.
Ingat, saat menangani luka bakar kimia yang disebabkan oleh produk perawatan kulit, sangat penting untuk mengambil langkah yang tepat guna menghindari kerusakan lebih lanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)
Hal ini terutama berlaku jika kamu menyukai efek eksfoliator kimia seperti AHA dan BHA pada kulit, tetapi belum tahu cara menggunakannya dengan aman. Jika dilakukan dengan tidak benar, seperti penggunaan produk yang terlalu banyak atau membiarkannya lebih lama dari yang disarankan, tentunya ini bisa menyebabkan luka bakar kimia!
Seperti diketahui, luka bakar kimia akibat produk perawatan kulit bisa serius. Namun, dengan mengetahui gejalanya, kamu akan dapat membedakan antara luka bakar dan reaksi kulit lainnya seperti iritasi.
Melansir dari laman Be Beautiful, berikut cara mengenali luka bakar kimia, antara lain:
- Kemerahan: pada luka bakar kimia, kemerahan biasanya lebih intens dan dapat menyebar ke area yang lebih luas
- Sensasi tersengat atau terbakar yang tajam dan tidak nyaman yang tidak segera mereda
- Lepuh yang terbentuk pada kulit adalah tanda yang jelas dari luka bakar kimia
- Mengelupas atau terkelupas, merupakan tanda luka bakar yang lebih serius
- Bengkak
- Perubahan warna: dalam beberapa kasus, luka bakar kimia dapat menyebabkan bintik-bintik atau bercak hitam yang mungkin tidak cepat memudar.

(Kemerahan menjai salah satu gejala luka bakar yang paling sering dialami banyak orang akibat terlalu sering terpapar sinar matahari. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Luka bakar kimia membuat kulit tampak merah, meradang, dan sensitif terhadap sentuhan. Jika menggunakan produk perawatan kulit secara berlebihan, lalu menyebabkan luka bakar kimia yang parah, berikut ini beberapa cara untuk mengatasinya:
1. Hentikan perawatan kulit
Saat kulit bereaksi buruk, langkah pertama adalah berhenti menggunakan bahan aktif perawatan kulit yang kuat seperti retinol, asam salisilat, atau asam glikolat. Pasalnya, bahan-bahan ini dapat memperparah luka bakar.Sebaliknya, beralihlah ke rutinitas sederhana yang berfokus pada menenangkan kulit. Tetaplah membersihkan dengan lembut dan melembapkan dengan ringan tanpa menggunakan perawatan atau eksfoliator yang keras.
2. Hidrasi dan perbaikan
Luka bakar kimia merusak lapisan pelindung kulit, yang dapat menyebabkan kulit kering, kencang, dan iritasi. Untuk membantu kulit pulih, penuhi kebutuhan hidrasi dengan menggunakan pelembap nonkomedogenik dengan bahan-bahan yang memperbaiki kulit seperti asam hialuronat, gliserin, ceramide, atau squalene.Formula ini tidak akan menyumbat pori-pori dan cukup lembut untuk menenangkan kulit sensitif sekaligus mengembalikan kadar kelembapan.
3. Gunakan bahan yang menenangkan
Kulit membutuhkan kelegaan setelah luka bakar kimia, dan bahan-bahan yang menenangkan adalah kuncinya. Carilah produk yang mengandung bahan-bahan yang menenangkan seperti aloe vera, centella asiatica, atau ekstrak licorice.Bahan-bahan ini dapat mengurangi kemerahan dan iritasi sekaligus mempercepat penyembuhan. Pilihlah formula dengan bahan-bahan minimal untuk menghindari stres lebih lanjut pada kulit.

(Aloe vera, centella asiatica, atau ekstrak licorice adalah beberapa bahan skincare dengan efek menenangkan kulit. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
4. Lindungi dengan tabir surya
Kulit yang sedang dalam masa penyembuhan sangat sensitif terhadap kerusakan akibat sinar matahari, sehingga perlindungan terhadap sinar matahari menjadi suatu keharusan.Mengoleskan tabir surya berspektrum luas secara teratur akan mencegah iritasi lebih lanjut dan mendukung pemulihan. Carilah formula ringan yang tidak akan menyumbat pori-pori atau menyebabkan lebih banyak peradangan, namun tetap memberikan perlindungan yang kuat.
5. Temui dokter kulit
Jika luka bakar tampak parah atau tidak membaik dengan perawatan yang lembut, saatnya berkonsultasi dengan dokter kulit. Mereka dapat meresepkan perawatan yang menenangkan untuk mengurangi peradangan dan mencegah terbentuknya jaringan parut.Akan sangat membantu jika kamu mendapatkan panduan tentang cara menggunakan bahan aktif dengan aman di masa mendatang untuk menghindari terulangnya kerusakan kulit.
Ingat, saat menangani luka bakar kimia yang disebabkan oleh produk perawatan kulit, sangat penting untuk mengambil langkah yang tepat guna menghindari kerusakan lebih lanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(yyy)