BEAUTY
Rambut Rontok Parah? Bisa Jadi Kamu Terkena Telogen Effluvium
Medcom
Rabu 22 Maret 2023 / 12:14
Jakarta: Rambut rontok memang membuatmu kerap frustrasi untuk menguranginya. Selain mengurangi, sebaiknya mulai sekarang kamu mengetahui asal dari kerontokan rambutmu terlebih dahulu.
Ada kondisi di mana rambut rontok berlebihan dinamakan telogen effluvium. Pada kondisi ini, biasanya menyerang wanita yang sedang hamil. Namun, tidak dipungkiri bahwa yang tidak hamil juga mengalami hal serupa.
Telogen effluvium merupakan kondisi rambut rontok berlebihan yang diakibatkan perubahan hormon, stres, ataupun penggunaan obat-obatan tertentu. Menurut dr. Suksmagita Pratidina, Sp. D. V. E., telogen effluvium ini juga bisa menyerang siapa saja, seperti yang sedang sakit keras.
“Telogen effluvium tidak selalu terjadi pada saat ibu hamil melahirkan. Itu bisa juga terjadi pada kondisi yang lain contoh kita habis sakit yang berat lah, Covid lah, DHF, tifus,” kata dr. Gita, Rabu lalu.
Telogen effluvium ini tidak permanen. Namun, dr. Gita mengimbau untuk masyarakat selalu memantau kerontokan rambut agar yang hilang tidak berlebihan. Kamu bisa melakukan treatment khusus untuk rambut agar kembali bertumbuh.
Selain itu, dr. Gita menyarankan untuk memastikan kita tidak memiliki peradangan pada kulit kepala. Karena hal ini bisa menyebabkan rambut rontok, hingga bisa saja terjadi telogen effluvium.
“Tentu kalau telogen effluvium itu jadi kondisi yang rontoknya kok lama, rambut tumbuhnya sebentar yang harus kita lakukan adala make sure tidak ada kondisi peradangan yang lain,” jelasnya.
Pemenuhan nutrisi baik dari makanan maupun produk perawatan juga memengaruhi kesehatan pada kulit kepala dan rambut. Menurut dr. Gita, nutrisi yang baik pada fase anagen atau fase tumbuh rambut bisa jadi lama dan juga banyak. Kita pun bisa memantau rambut sendiri apakah berujung tipis atau tidak dari hari ke hari.
Dalam kurun waktu 1-2 bulan, jika rambutmu mengalami penipisan yang berlebih, dr. Gita menyarankan untuk diberikan pengobatan. Pengobatan yang baik sebaiknya adalah berkonsultasi ke dokter spesialis.
“Jadi biasanya dokter akan menilai oh kondisi kulitnya ada peradangan atau enggak, jika sudah tidak ada peradangan bisa langsung diberikan nutrisi,” pungkasnya.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Ada kondisi di mana rambut rontok berlebihan dinamakan telogen effluvium. Pada kondisi ini, biasanya menyerang wanita yang sedang hamil. Namun, tidak dipungkiri bahwa yang tidak hamil juga mengalami hal serupa.
Telogen effluvium merupakan kondisi rambut rontok berlebihan yang diakibatkan perubahan hormon, stres, ataupun penggunaan obat-obatan tertentu. Menurut dr. Suksmagita Pratidina, Sp. D. V. E., telogen effluvium ini juga bisa menyerang siapa saja, seperti yang sedang sakit keras.
“Telogen effluvium tidak selalu terjadi pada saat ibu hamil melahirkan. Itu bisa juga terjadi pada kondisi yang lain contoh kita habis sakit yang berat lah, Covid lah, DHF, tifus,” kata dr. Gita, Rabu lalu.
Telogen effluvium ini tidak permanen. Namun, dr. Gita mengimbau untuk masyarakat selalu memantau kerontokan rambut agar yang hilang tidak berlebihan. Kamu bisa melakukan treatment khusus untuk rambut agar kembali bertumbuh.
Selain itu, dr. Gita menyarankan untuk memastikan kita tidak memiliki peradangan pada kulit kepala. Karena hal ini bisa menyebabkan rambut rontok, hingga bisa saja terjadi telogen effluvium.
“Tentu kalau telogen effluvium itu jadi kondisi yang rontoknya kok lama, rambut tumbuhnya sebentar yang harus kita lakukan adala make sure tidak ada kondisi peradangan yang lain,” jelasnya.
Pemenuhan nutrisi baik dari makanan maupun produk perawatan juga memengaruhi kesehatan pada kulit kepala dan rambut. Menurut dr. Gita, nutrisi yang baik pada fase anagen atau fase tumbuh rambut bisa jadi lama dan juga banyak. Kita pun bisa memantau rambut sendiri apakah berujung tipis atau tidak dari hari ke hari.
Dalam kurun waktu 1-2 bulan, jika rambutmu mengalami penipisan yang berlebih, dr. Gita menyarankan untuk diberikan pengobatan. Pengobatan yang baik sebaiknya adalah berkonsultasi ke dokter spesialis.
“Jadi biasanya dokter akan menilai oh kondisi kulitnya ada peradangan atau enggak, jika sudah tidak ada peradangan bisa langsung diberikan nutrisi,” pungkasnya.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)