BEAUTY
Kenali Bedanya Keracunan Sinar Matahari dan Ruam Panas
Yuni Yuli Yanti
Kamis 01 Agustus 2024 / 08:00
Jakarta: Keracunan sinar matahari adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan sengatan matahari yang parah. Hal ini sebenarnya tidak mengakibatkan "keracunan". Sebaliknya, hal ini menyebabkan gejala yang lebih parah daripada sengatan matahari pada umumnya.
Keracunan sinar matahari terjadi akibat paparan sinar ultraviolet matahari dalam waktu lama tanpa perlindungan yang memadai.
Melansir dari laman Health Shots, kondisi ini umumnya ditandai dengan gejala kemerahan yang intens dan pembengkakan pada kulit, rasa sakit yang sangat menyengat dan melepuh. Pada beberapa orang juga mungkin mengalami gelaja sistemik, seperti demam dan mual.
Dokter kulit dan ahli kosmetik, Dr Avinash Urmil mengatakan keracunan sinar matahari dan ruam panas merupakan kondisi kulit yang berhubungan dengan paparan panas. Namun, keduanya memiliki perbedaan utama, yakni:
Ruam panas biasanya muncul di area lipatan kulit atau pakaian yang menimbulkan gesekan, seperti leher, selangkangan, ketiak, atau di bawah payudara. Penyakit ini lebih sering terjadi pada kondisi panas, lembap, dan biasanya terlokalisir dibandingkan tersebar luas.
Selain itu, keracunan sinar matahari memerlukan tindakan untuk menenangkan dan menyembuhkan kerusakan kulit yang parah serta mengelola gejala sistemik. Di sisi lain, ruam panas sering kali dapat diatasi dengan mendinginkan kulit, mengurangi gesekan, dan membiarkan kulit bernapas.

(Keracunan sinar matahari umumnya ditandai dengan gejala kemerahan yang intens. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
1. Pakai tabir surya minimal SPF 30 dan itu adalah “spektrum luas”. Artinya, ia melindungi terhadap sinar UVA dan UVB. Oleskan 15 menit sebelum keluar rumah di bawah sinar matahari dan aplikasikan kembali setiap 2-4 jam sekali.
2. Matahari paling kuat antara jam 10 pagi dan 2 siang. Air, pasir, dan bahkan salju dapat memperkuat sinar matahari, maka kenakan topi dan kacamata hitam untuk melindungi wajah dan leher.
3. Beberapa obat membuat kulit lebih sensitif terhadap cahaya, termasuk beberapa obat jerawat, kontrasepsi oral, antibiotik, antidepresan, dan obat jantung. Jika kamu menggunakan salah satu dari obat-obatan ini, lakukan tindakan pencegahan ekstra.
4. Jika kamu merasa keracunan sinar matahari, ingatlah untuk segera mencari pertolongan medis untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)
Keracunan sinar matahari terjadi akibat paparan sinar ultraviolet matahari dalam waktu lama tanpa perlindungan yang memadai.
Melansir dari laman Health Shots, kondisi ini umumnya ditandai dengan gejala kemerahan yang intens dan pembengkakan pada kulit, rasa sakit yang sangat menyengat dan melepuh. Pada beberapa orang juga mungkin mengalami gelaja sistemik, seperti demam dan mual.
Dokter kulit dan ahli kosmetik, Dr Avinash Urmil mengatakan keracunan sinar matahari dan ruam panas merupakan kondisi kulit yang berhubungan dengan paparan panas. Namun, keduanya memiliki perbedaan utama, yakni:
Keracunan sinar matahari
Terjadi karena paparan sinar UV matahari dalam waktu lama, sehingga menimbulkan gejala seperti lecet, nyeri hebat, bengkak, demam, menggigil, dan mual. Penyakit ini dapat memengaruhi area tubuh yang luas dan melibatkan kerusakan kulit yang signifikan serta gejala sistemik.Ruam panas
Terjadi ketika kelenjar keringat tersumbat dan keringat tidak bisa keluar ke permukaan kulit. Kondisi ini biasanya muncul sebagai benjolan merah kecil atau lepuh bening, dan area yang terkena bisa terasa gatal atau iritasi.Ruam panas biasanya muncul di area lipatan kulit atau pakaian yang menimbulkan gesekan, seperti leher, selangkangan, ketiak, atau di bawah payudara. Penyakit ini lebih sering terjadi pada kondisi panas, lembap, dan biasanya terlokalisir dibandingkan tersebar luas.
Selain itu, keracunan sinar matahari memerlukan tindakan untuk menenangkan dan menyembuhkan kerusakan kulit yang parah serta mengelola gejala sistemik. Di sisi lain, ruam panas sering kali dapat diatasi dengan mendinginkan kulit, mengurangi gesekan, dan membiarkan kulit bernapas.

(Keracunan sinar matahari umumnya ditandai dengan gejala kemerahan yang intens. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Mencegah keracunan sinar matahari
Pencegahan keracunan sinar matahari sama dengan pencegahan sengatan matahari.Kamu juga dapat mengambil tindakan pencegahan ekstra jika kamu pemilik kulit cerah karena lebih berisiko. Mengutip dari Lifespan, beberapa hal yang bisa kamu lakukan di antaranya:1. Pakai tabir surya minimal SPF 30 dan itu adalah “spektrum luas”. Artinya, ia melindungi terhadap sinar UVA dan UVB. Oleskan 15 menit sebelum keluar rumah di bawah sinar matahari dan aplikasikan kembali setiap 2-4 jam sekali.
2. Matahari paling kuat antara jam 10 pagi dan 2 siang. Air, pasir, dan bahkan salju dapat memperkuat sinar matahari, maka kenakan topi dan kacamata hitam untuk melindungi wajah dan leher.
3. Beberapa obat membuat kulit lebih sensitif terhadap cahaya, termasuk beberapa obat jerawat, kontrasepsi oral, antibiotik, antidepresan, dan obat jantung. Jika kamu menggunakan salah satu dari obat-obatan ini, lakukan tindakan pencegahan ekstra.
4. Jika kamu merasa keracunan sinar matahari, ingatlah untuk segera mencari pertolongan medis untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)