Jakarta: Tidak mengherankan jika kolagen menjadi salah satu kata yang dianggap penting bagi kulit dalam beberapa tahun terakhir. Kolagen bukan hanya protein yang paling melimpah di tubuh kita, tetapi kehilangannya juga berdampak nyata pada penampilan kita.
Faktanya, kolagen membentuk 75 persen dari berat kering kulit. Dan kekurangan kolagen akan terlihat jelas. Apalagi, sejak usia 25 tahun ke atas, kita bisa kehilangan berkisar 1 persen kolagen dalam setahun.
Ya, kolagen merupakan protein struktural penting yang mendukung warna kulit, elastisitas, kekuatan sendi, dan kesehatan. Akan tetapi, kolagen pada tubuh produksinya akan berkurang seiring bertambahnya usia, sehingga menimbulkan beberapa gejala yang mengindikasikan kekurangan kolagen.
Kekurangan kolagen terutama terlihat sebagai perubahan pada kulit dan sendi, tetapi efeknya lebih dalam dari itu. Nah, berikut ini beberapa tanda umum yang bisa kamu lihat.
.jpg)
(Kolagen adalah protein yang memberi elastisitas, kekenyalan, dan hidrasi pada kulit. Kekurangan kolagen bisa sebabkan kerutan di wajah. Foto: Ilustrasi/Dok. Freepik.com)
Kurangnya produksi kolagen membuat kulit kehilangan elastisitasnya, sehingga mengakibatkan kerutan, garis-garis, dan kulit kendur. Menukil laman Fortus Health Care, kulit akan tampak buram atau kusam, kering, dan kasar. Ingat, kekurangan kolagen bisa mengakibatkan penurunan kemampuan kulit untuk mempertahankan kelembaban alaminya.
Dapat dikatakan bahwa kolagen adalah protein struktural tulang rawan. Kekurangan kolagen dapat menyebabkan nyeri sendi, sesak, atau bahkan osteoartritis, di mana tulang rawan menjadi aus.
Baca juga: Sangat Bagus untuk Wajah, Ini 4 Manfaat Vitamin C
Para ahli menyimpulkan bahwa kolagen meningkatkan kekuatan dan pertumbuhan rambut dan kuku. Kekurangannya dapat menyebabkan kuku menjadi rapuh dan rambut mulai menipis.
Selain berpengaruh pada kulit, rambut, dan kuku, kolagen juga merupakan aspek penting dari proses penyembuhan jaringan. Kekurangan kolagen dalam tubuh bisa menyebabkan keterlambatan dalam kecepatan penyembuhan luka dan cedera.
Yang lebih penting, kolagen berperan dalam menjaga struktur otot, dan akibatnya, dapat mengakibatkan otot yang lebih lemah dan berkurangnya ukuran otot seiring berjalannya waktu.
Seperti diketahui, kolagen menurun pada setiap orang seiring bertambahnya usia, tetapi wanita mengalami penurunan yang lebih tajam, terutama setelah menopause. Efek ini dapat diatasi dengan mengonsumsi suplemen kolagen, sehingga warna dan fleksibilitas kulit akan meningkat, nyeri sendi pun akan hilang.
Kolagen yang ideal untuk wanita hadir dengan nutrisi tambahan seperti biotin dan vitamin C untuk meningkatkan ketersediaan hayati kolagen. Misal, jeruk dan stroberi, serta makanan yang mengandung banyak protein, seperti ikan, ayam, dan kacang-kacangan.
Kedua jenis makanan ini dapat berperan besar dalam sintesis kolagen seiring bertambahnya usia dan menghadapi gejala kolagen rendah.
Jadi, meskipun kekurangan kolagen memang merupakan bagian alami dari proses penuaan, masih ada harapan untuk membalikkan proses tersebut. Oleh karena itu, ketika kamu mengidentifikasi tanda-tanda seperti penuaan kulit, nyeri sendi, dan kuku rapuh, kamu bisa membalikkan proses tersebut dan membangun kolagen.
Ingat, pola makan yang seimbang, suplemen yang tepat, dan perubahan gaya hidup yang baik sangat membantu menjaga kolagen tetap stabil dan sehat. Dengan membeli kolagen berkualitas terbaik dan memastikan kulit terlindungi, kamu kemungkinan akan mendapatkan kulit yang muda, cantik, dan sendi yang kuat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Faktanya, kolagen membentuk 75 persen dari berat kering kulit. Dan kekurangan kolagen akan terlihat jelas. Apalagi, sejak usia 25 tahun ke atas, kita bisa kehilangan berkisar 1 persen kolagen dalam setahun.
Ya, kolagen merupakan protein struktural penting yang mendukung warna kulit, elastisitas, kekuatan sendi, dan kesehatan. Akan tetapi, kolagen pada tubuh produksinya akan berkurang seiring bertambahnya usia, sehingga menimbulkan beberapa gejala yang mengindikasikan kekurangan kolagen.
Kekurangan kolagen terutama terlihat sebagai perubahan pada kulit dan sendi, tetapi efeknya lebih dalam dari itu. Nah, berikut ini beberapa tanda umum yang bisa kamu lihat.
1. Penuaan kulit dan kerutan
.jpg)
(Kolagen adalah protein yang memberi elastisitas, kekenyalan, dan hidrasi pada kulit. Kekurangan kolagen bisa sebabkan kerutan di wajah. Foto: Ilustrasi/Dok. Freepik.com)
Kurangnya produksi kolagen membuat kulit kehilangan elastisitasnya, sehingga mengakibatkan kerutan, garis-garis, dan kulit kendur. Menukil laman Fortus Health Care, kulit akan tampak buram atau kusam, kering, dan kasar. Ingat, kekurangan kolagen bisa mengakibatkan penurunan kemampuan kulit untuk mempertahankan kelembaban alaminya.
2. Nyeri sendi dan kekakuan
Dapat dikatakan bahwa kolagen adalah protein struktural tulang rawan. Kekurangan kolagen dapat menyebabkan nyeri sendi, sesak, atau bahkan osteoartritis, di mana tulang rawan menjadi aus.
Baca juga: Sangat Bagus untuk Wajah, Ini 4 Manfaat Vitamin C
3. Rambut dan kuku melemah
Para ahli menyimpulkan bahwa kolagen meningkatkan kekuatan dan pertumbuhan rambut dan kuku. Kekurangannya dapat menyebabkan kuku menjadi rapuh dan rambut mulai menipis.
4. Penyembuhan luka tertunda
Selain berpengaruh pada kulit, rambut, dan kuku, kolagen juga merupakan aspek penting dari proses penyembuhan jaringan. Kekurangan kolagen dalam tubuh bisa menyebabkan keterlambatan dalam kecepatan penyembuhan luka dan cedera.
5. Hilangnya massa otot
Yang lebih penting, kolagen berperan dalam menjaga struktur otot, dan akibatnya, dapat mengakibatkan otot yang lebih lemah dan berkurangnya ukuran otot seiring berjalannya waktu.
Kolagen dan kesehatan wanita
Seperti diketahui, kolagen menurun pada setiap orang seiring bertambahnya usia, tetapi wanita mengalami penurunan yang lebih tajam, terutama setelah menopause. Efek ini dapat diatasi dengan mengonsumsi suplemen kolagen, sehingga warna dan fleksibilitas kulit akan meningkat, nyeri sendi pun akan hilang.
Kolagen yang ideal untuk wanita hadir dengan nutrisi tambahan seperti biotin dan vitamin C untuk meningkatkan ketersediaan hayati kolagen. Misal, jeruk dan stroberi, serta makanan yang mengandung banyak protein, seperti ikan, ayam, dan kacang-kacangan.
Kedua jenis makanan ini dapat berperan besar dalam sintesis kolagen seiring bertambahnya usia dan menghadapi gejala kolagen rendah.
Jadi, meskipun kekurangan kolagen memang merupakan bagian alami dari proses penuaan, masih ada harapan untuk membalikkan proses tersebut. Oleh karena itu, ketika kamu mengidentifikasi tanda-tanda seperti penuaan kulit, nyeri sendi, dan kuku rapuh, kamu bisa membalikkan proses tersebut dan membangun kolagen.
Ingat, pola makan yang seimbang, suplemen yang tepat, dan perubahan gaya hidup yang baik sangat membantu menjaga kolagen tetap stabil dan sehat. Dengan membeli kolagen berkualitas terbaik dan memastikan kulit terlindungi, kamu kemungkinan akan mendapatkan kulit yang muda, cantik, dan sendi yang kuat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)