BEAUTY

Cerdas Memilih! 7 Kandungan Berbahaya dari Kosmetik Remaja

Mia Vale
Kamis 21 September 2023 / 08:00
Jakarta: Masa remaja adalah waktu yang tepat untuk mendidik dan memberdayakan mereka mengenai cara memilih kosmetik dan produk perawatan pribadi yang lebih aman. Apalagi, zaman sekarang bertebaran aneka merek kosmetik dengan harga yang kadang tidak masuk akal.

Kadang, dengan melihat merek terkenal namun harga miring, kita tergiur untuk membelinya. Padahal kita tidak tahu, kandungan apa yang dipakai saat membuat kosmetik tersebut. Tentu saja hal ini bisa menjadi masalah besar bagi anak-anak dan remaja yang berada pada masa penting bagi perkembangan hormonal dan keseluruhan tubuh mereka termasuk kesehatan kulit.

Di Indonesia, sebelum dijual di pasaran, kosmetik-kosmetik tersebut, baik merek lokal ataupun luar negeri, harus melalui pemeriksaan BPOM. Namun, tetap saja ada beberapa produsen kosmetik yang 'bandel' tetap memasarkan produk-produknya meski tanpa pemeriksaan BPOM. Bahkan, ada juga yang membuat label BPOM palsu. Duh! 


(Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)


Untuk pencegahan dan kewaspadaan, ada baiknya kamu mengetahui tujuh jenis bahan dalam produk kecantikan yang dapat membahayakan kulit, terutama jika dipakai oleh anak-anak dan remaja, antara lain:
 

Paraben

Merupakan kategori racun yang sangat umum ditemukan dalam kosmetik dan produk perawatan pribadi. Paraben adalah pengawet yang membantu mencegah pertumbuhan jamur dan mikroba lainnya. Mengingat jamur juga bisa menjadi racun, menambahkan bahan pengawet pada produk perawatan pribadi dan kosmetik sepertinya bukan hal yang buruk. Namun, masalahnya adalah paraben dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan yang serius, mulai dari kanker hingga infertilitas.
 

Parfum

Melansir dari The Filtery, di Amerika Serikat, “wewangian” dan “parfum” dilindungi oleh undang-undang “rahasia industri” yang memperbolehkan perusahaan untuk TIDAK mengungkapkan bahan-bahan tertentu yang berpotensi beracun pada labelnya. Dan konsumen tidak tahu apa-apa. Daftar tersebut mencakup ftalat, yang dapat mengganggu fungsi hormon anak remaja. Coba ingat-ingat, selain parfum dan lilin, kosmetik pun banyak yang memiliki aroma wangi jadi hati-hati ya! 
 

Senyawa butilasi

BHT dan kerabatnya, butylated hydroxyanisole (BHA), merupakan antioksidan sintetik yang juga biasa digunakan dalam kosmetik untuk memperpanjang umur simpan. BHA telah dikaitkan dengan toksisitas reproduksi dan perkembangan, serta kanker. Paparan BHA pada kulit terjadi karena penggunaannya sebagai antioksidan pada produk komersial, terutama lipstik dan eye shadow.
 

Pewarna

Pewarna FD&C adalah pewarna sintetis yang digunakan dalam “makanan, obat-obatan, dan kosmetik” (Food, Drugs, and Cosmetic). Ini termasuk pewarna tar batubara, yang mungkin mengandung kontaminan logam berat. Pewarna tar batubara akan menyelinap ke dalam kosmetik dan pewarna rambut melalui nama yang panjang dan sulit diuraikan seperti P-phenylenediamine, diaminobenzene, dan aminophenol. 

Bahan-bahan ini diketahui menyebabkan cedera mata, reaksi alergi, dan beberapa jenis kanker. Warna FD&C lainnya telah dikaitkan dengan hal-hal seperti alergi kulit dan hiperaktif pada anak-anak.


(Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
 

Minyak mineral

Mungkin terdengar seperti bahan yang “aman” dan “alami”. Meski studi menyatakan mineral oil aman digunakan pada skincare dan kosmetik, banyak orang masih meragukan hal tersebut. Karena dianggap mengandung sejumlah besar karbon polisiklik aromatik (PAH), yang diklasifikasikan sebagai karsinogen. 

Paula Simpson, ahli biokimia sekaligus penulis buku Good Bacteria for Healthy Skin, tidak merekomendasikan penggunaan mineral oil pada skincare. Mineral oil dapat memberikan kulit yang terasa halus dan lembut, tapi akibat efek yang ditimbulkan itu, mineral oil bisa menyumbat pori-pori.
 

Talc

Dalam bentuknya yang murni, talc aman. Masalahnya, talc sering kali terkontaminasi asbes yang menyebabkan kanker, sehingga merupakan bahan yang berisiko untuk digunakan. Biasanya kandungan ini terdapat pada bedak anak.
 

Timbal

Kontaminasi timbal merupakan masalah nyata, terutama pada lipstik dan lip gloss. Timbal dalam jumlah kecil sekalipun dapat berdampak negatif pada remaja. Karena kemungkinan besar produk bibir tertelan, sebaiknya ekstra hati-hati saat menggunakan lipstik, balm, dan lip gloss bebas timbal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(yyy)

MOST SEARCH