Jakarta: Memakai sunscreen saat menghabiskan waktu di dalam atau di bawah sinar matahari sangatlah penting. Namun faktanya, masih banyak orang yang mengaplikasikan sunscreen saat berada di luar ruangan. Bahkan, tidak memakainya sama sekali.
Padahal, para ahli kulit mengatakan bahwa tidak menggunakan tabir surya saat musim tertentu atau di luar ruangan, bukan hanya sebuah kesalahan, tetapi juga dapat berakibat fatal, terutama karena kerusakan akibat sinar UV bersifat kumulatif dan dapat terjadi bahkan saat cuaca mendung.
"Kanker kulit menjadi konsekuensi paling serius dari paparan sinar UV tanpa perlindungan (sunscreen), yang disebabkan oleh mutasi DNA pada sel-sel kulit," ujar Jeannette Graf, MD, seorang dokter kulit bersertifikat dan asisten profesor klinis dermatologi di Fakultas Kedokteran Mount Sinai, kepada Health.
Sinar UV dapat menembus sel-sel kulit pada tingkat sel dan mengubah DNA yang memberi tahu sel-sel tersebut cara berfungsi. Ketika untaian DNA putus atau bermutasi, sel-sel tidak dapat memperbaiki diri dengan baik.
Ini yang menyebabkan perubahan yang terlihat seperti kerutan atau bintik-bintik. Akibatnya, sel-sel bisa tumbuh di luar kendali dan menyebabkan kanker kulit seperti melanoma, karsinoma sel basal, dan karsinoma sel skuamosa.
(Sinar UV mempercepat hilangnya kolagen dan elastin, menyebabkan kulit kendur, keriput, dan garis-garis halus. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Paparan sinar matahari yang terus-menerus, bahkan secara tidak langsung, dapat mempercepat proses ini. “Sinar UVA menembus jauh ke dalam kulit dan merusak kolagen dan elastin, yang menyebabkan munculnya garis-garis halus, kulit kendur.
Selain itu kulit kering, dan kerutan bertahun-tahun lebih awal daripada yang seharusnya,” jelas Graf. Kerusakan kumulatif inilah menjadi alasan mengapa tabir surya harian tidak bisa ditawar.
Sinar UV dapat memicu respons peradangan pada kulit, meningkatkan kemerahan pada kulit, melebarkan pembuluh darah, dan bahkan melemahkan lapisan pelindung kulit. Tidak hanya dapat membuat kulit bengkak dan iritasi, tetapi juga mungkin merasa lebih reaktif terhadap produk perawatan kulit.
Tabir surya sangat penting bagi orang yang fotosensitif. Mereka mengalami reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap sinar matahari. Mereka mungkin mengalami ruam gatal atau terbakar, bercak merah, dan bahkan lepuh di area yang terpapar sinar matahari.
Dampak paling nyata dari tidak memakai tabir surya adalah risiko kulit terbakar, yang kebanyakan orang anggap hanya terjadi saat kamu menghabiskan waktu berjam-jam di kolam renang atau pantai.
Kulit terbakar matahari hari ini mungkin terasa ringan, tetapi sebenarnya itu adalah kerusakan DNA yang terjadi secara langsung. Kerusakan itu nantinya dapat muncul sebagai kerutan, bintik-bintik, atau bahkan melanoma.
Tidak memakai tabir surya berulang kali juga dapat menyebabkan produksi melanin yang tidak merata, yang dapat menyebabkan perubahan warna kulit atau bintik hitam atau "bintik penuaan".
Paparan sinar matahari merangsang sel-sel pigmen secara berlebihan, sehingga menciptakan warna kulit yang tidak merata, bintik-bintik, atau bintik hitam membandel (seperti melasma).
Seiring waktu, kerusakan kecil tersebut terakumulasi, memecah kolagen kulit dan menyebabkan perubahan permanen pada pigmentasi dan teksturnya.
Meskipun hari sedang mendung di tengah musim hujan atau berada di kantor sepanjang hari, pastikan untuk menggunakan tabir surya sebagai langkah harian dalam rutinitas perawatan kulit.
Kerusakan akibat sinar UV tidak hanya bersifat kumulatif, tapi kulit dapat mengalami kerusakan ini hanya dalam hitungan menit.
Paparan sinar matahari yang berulang tanpa perlindungan akan membuat kondisi kulit yang memburuk, dan penurunan sistem kekebalan tubuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Padahal, para ahli kulit mengatakan bahwa tidak menggunakan tabir surya saat musim tertentu atau di luar ruangan, bukan hanya sebuah kesalahan, tetapi juga dapat berakibat fatal, terutama karena kerusakan akibat sinar UV bersifat kumulatif dan dapat terjadi bahkan saat cuaca mendung.
Berikut risiko yang bisa timbul kalau kamu lalai pakai sunscreen setiap hari.
1. Kanker kulit
"Kanker kulit menjadi konsekuensi paling serius dari paparan sinar UV tanpa perlindungan (sunscreen), yang disebabkan oleh mutasi DNA pada sel-sel kulit," ujar Jeannette Graf, MD, seorang dokter kulit bersertifikat dan asisten profesor klinis dermatologi di Fakultas Kedokteran Mount Sinai, kepada Health.
Sinar UV dapat menembus sel-sel kulit pada tingkat sel dan mengubah DNA yang memberi tahu sel-sel tersebut cara berfungsi. Ketika untaian DNA putus atau bermutasi, sel-sel tidak dapat memperbaiki diri dengan baik.
Ini yang menyebabkan perubahan yang terlihat seperti kerutan atau bintik-bintik. Akibatnya, sel-sel bisa tumbuh di luar kendali dan menyebabkan kanker kulit seperti melanoma, karsinoma sel basal, dan karsinoma sel skuamosa.
2. Penuaan dini
(Sinar UV mempercepat hilangnya kolagen dan elastin, menyebabkan kulit kendur, keriput, dan garis-garis halus. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Paparan sinar matahari yang terus-menerus, bahkan secara tidak langsung, dapat mempercepat proses ini. “Sinar UVA menembus jauh ke dalam kulit dan merusak kolagen dan elastin, yang menyebabkan munculnya garis-garis halus, kulit kendur.
Selain itu kulit kering, dan kerutan bertahun-tahun lebih awal daripada yang seharusnya,” jelas Graf. Kerusakan kumulatif inilah menjadi alasan mengapa tabir surya harian tidak bisa ditawar.
3. Peradangan dan kemerahan
Sinar UV dapat memicu respons peradangan pada kulit, meningkatkan kemerahan pada kulit, melebarkan pembuluh darah, dan bahkan melemahkan lapisan pelindung kulit. Tidak hanya dapat membuat kulit bengkak dan iritasi, tetapi juga mungkin merasa lebih reaktif terhadap produk perawatan kulit.
Tabir surya sangat penting bagi orang yang fotosensitif. Mereka mengalami reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap sinar matahari. Mereka mungkin mengalami ruam gatal atau terbakar, bercak merah, dan bahkan lepuh di area yang terpapar sinar matahari.
4. Kulit terbakar matahari
Dampak paling nyata dari tidak memakai tabir surya adalah risiko kulit terbakar, yang kebanyakan orang anggap hanya terjadi saat kamu menghabiskan waktu berjam-jam di kolam renang atau pantai.
Kulit terbakar matahari hari ini mungkin terasa ringan, tetapi sebenarnya itu adalah kerusakan DNA yang terjadi secara langsung. Kerusakan itu nantinya dapat muncul sebagai kerutan, bintik-bintik, atau bahkan melanoma.
5. Hiperpigmentasi dan bintik hitam
Tidak memakai tabir surya berulang kali juga dapat menyebabkan produksi melanin yang tidak merata, yang dapat menyebabkan perubahan warna kulit atau bintik hitam atau "bintik penuaan".
Paparan sinar matahari merangsang sel-sel pigmen secara berlebihan, sehingga menciptakan warna kulit yang tidak merata, bintik-bintik, atau bintik hitam membandel (seperti melasma).
Seiring waktu, kerusakan kecil tersebut terakumulasi, memecah kolagen kulit dan menyebabkan perubahan permanen pada pigmentasi dan teksturnya.
Meskipun hari sedang mendung di tengah musim hujan atau berada di kantor sepanjang hari, pastikan untuk menggunakan tabir surya sebagai langkah harian dalam rutinitas perawatan kulit.
Kerusakan akibat sinar UV tidak hanya bersifat kumulatif, tapi kulit dapat mengalami kerusakan ini hanya dalam hitungan menit.
Paparan sinar matahari yang berulang tanpa perlindungan akan membuat kondisi kulit yang memburuk, dan penurunan sistem kekebalan tubuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Copyright © 2025, Medcom.id, All Rights Reserved. 0.0049 [51]
