Jakarta: Jerawat adalah masalah sementara namun bekasnya bila terlalu dalam bisa tinggal permanen menjadi bopeng.
Jerawat paling sering muncul pada remaja yang memasuki fase pubertas hingga usia dewasa muda, dan bisa diperparah oleh beberapa faktor seperti perubahan hormon, faktor genetik atau keturunan, stres, dan lainnya.
Sebelum ini bekas jerawat menjadi bopeng, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan. Berikut langkah-langkah yang bisa kamu ikuti mengutip Very Well Health.
Hal terbaik yang dapat kamu lakukan adalah mengendalikan jerawat sesegera mungkin. Mulailah mengobatinya segera temui dokter kamu jika jerawat tidak kunjung membaik dengan perawatan jerawat yang dijual bebas.
Perawatan cepat membantu meminimalkan munculnya jerawat dan mencegah jerawat berkembang menjadi bentuk yang lebih parah. Mencegah jerawat datang akan membantu kamu mencegah jaringan parut.
Noda jerawat yang besar dan meradang lebih cenderung meninggalkan bekas luka daripada jerawat dan komedo yang tidak meradang. Kamu harus selalu menenangkan peradangan dan menghindari melakukan apa pun yang akan semakin mengiritasi kulit kamu. Penggosokan yang agresif dan produk perawatan kulit yang keras harus dihindari.
Hentikan godaan untuk mencabut atau memencet jerawat. Melakukannya dapat memaksa kotoran masuk lebih dalam ke dalam dermis, menyebarkan infeksi ke jaringan lain dan memperburuk peradangan. Hal ini terutama berlaku untuk noda dalam dan serius seperti nodul dan kista.
Ingatkan diri kamu bahwa memencet jerawat dapat memperpanjang waktu penyembuhan dan memperbesar kemungkinan munculnya bekas luka permanen.
Biarkan noda sembuh dengan sendirinya. Jika kamu sudah menemukan noda, ambil langkah-langkah untuk membantu menyembuhkannya dan meminimalkan kerusakan kulit.
.jpg)
(Hindari menggaruk atau mencabut 'koreng' saat luka jerawat sedang berproses membaik. Sabar karena menggaruknya bisa meninggalkan bekas parut. Foto: Ilustrasi/Freepik.com)
Mencabut atau menggaruk koreng juga harus dihindari. Ini adalah "perban" alami kulit yang melindungi luka saat sembuh. Mengangkatnya dari luka bisa memperpanjang proses penyembuhan dan meningkatkan kemungkinan munculnya jaringan parut.
Kenyataannya adalah beberapa orang lebih rentan terhadap jaringan parut dibanding yang lain. Jika kamu sangat rentan terhadap jaringan parut, segera temui dokter kulit untuk mendiskusikan pilihan perawatan jerawat.
Meskipun jerawat yang lebih kecil masih dapat melukai kulit, biasanya jerawat besarlah yang merusaknya. Karena jerawat meluas lebih dalam ke kulit, jerawat yang dalam atau jerawat kistik lebih cenderung merusak jaringan kulit dan meninggalkan bekas luka.
Produk jerawat yang dijual bebas tidak akan membantu jenis jerawat ini. Buatlah janji dengan dokter kulit. Perawatan yang cepat dan efektif dapat membantu mengurangi kemungkinan timbulnya bekas luka yang dalam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Jerawat paling sering muncul pada remaja yang memasuki fase pubertas hingga usia dewasa muda, dan bisa diperparah oleh beberapa faktor seperti perubahan hormon, faktor genetik atau keturunan, stres, dan lainnya.
Sebelum ini bekas jerawat menjadi bopeng, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan. Berikut langkah-langkah yang bisa kamu ikuti mengutip Very Well Health.
1. Obati jerawat secepat mungkin
Hal terbaik yang dapat kamu lakukan adalah mengendalikan jerawat sesegera mungkin. Mulailah mengobatinya segera temui dokter kamu jika jerawat tidak kunjung membaik dengan perawatan jerawat yang dijual bebas.
Perawatan cepat membantu meminimalkan munculnya jerawat dan mencegah jerawat berkembang menjadi bentuk yang lebih parah. Mencegah jerawat datang akan membantu kamu mencegah jaringan parut.
2. Kurangi peradangan
Noda jerawat yang besar dan meradang lebih cenderung meninggalkan bekas luka daripada jerawat dan komedo yang tidak meradang. Kamu harus selalu menenangkan peradangan dan menghindari melakukan apa pun yang akan semakin mengiritasi kulit kamu. Penggosokan yang agresif dan produk perawatan kulit yang keras harus dihindari.
3. Jangan memencet, memecahkan atau mencabut jerawat
Hentikan godaan untuk mencabut atau memencet jerawat. Melakukannya dapat memaksa kotoran masuk lebih dalam ke dalam dermis, menyebarkan infeksi ke jaringan lain dan memperburuk peradangan. Hal ini terutama berlaku untuk noda dalam dan serius seperti nodul dan kista.
Ingatkan diri kamu bahwa memencet jerawat dapat memperpanjang waktu penyembuhan dan memperbesar kemungkinan munculnya bekas luka permanen.
Biarkan noda sembuh dengan sendirinya. Jika kamu sudah menemukan noda, ambil langkah-langkah untuk membantu menyembuhkannya dan meminimalkan kerusakan kulit.
.jpg)
(Hindari menggaruk atau mencabut 'koreng' saat luka jerawat sedang berproses membaik. Sabar karena menggaruknya bisa meninggalkan bekas parut. Foto: Ilustrasi/Freepik.com)
4. Jangan garuk atau cabut koreng
Mencabut atau menggaruk koreng juga harus dihindari. Ini adalah "perban" alami kulit yang melindungi luka saat sembuh. Mengangkatnya dari luka bisa memperpanjang proses penyembuhan dan meningkatkan kemungkinan munculnya jaringan parut.
5. Ketahui jika kamu rentan terhadap bekas luka
Kenyataannya adalah beberapa orang lebih rentan terhadap jaringan parut dibanding yang lain. Jika kamu sangat rentan terhadap jaringan parut, segera temui dokter kulit untuk mendiskusikan pilihan perawatan jerawat.
6. Temui dokter untuk jerawat mendalam atau kista
Meskipun jerawat yang lebih kecil masih dapat melukai kulit, biasanya jerawat besarlah yang merusaknya. Karena jerawat meluas lebih dalam ke kulit, jerawat yang dalam atau jerawat kistik lebih cenderung merusak jaringan kulit dan meninggalkan bekas luka.
Produk jerawat yang dijual bebas tidak akan membantu jenis jerawat ini. Buatlah janji dengan dokter kulit. Perawatan yang cepat dan efektif dapat membantu mengurangi kemungkinan timbulnya bekas luka yang dalam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)