BEAUTY
Piyu Padi Transplantasi Rambut, Dokter Kaget Temukan Fakta Ini
Elang Riki Yanuar
Kamis 07 Desember 2023 / 19:00
Jakarta: Satriyo Yudi Wahono atau lebih dikenal sebagai Piyu kembali menjalani proses transplantasi rambut. Setelah menjalani transplantasi rambut pertama, gitaris Padi Reborn itu mengaku sudah tak lagi memakai topi setiap keluar rumah.
Namun, Piyu merasa masih ada masalah kebotakan rambut yang dia alami. Karena itu, dia merasa butuh melakukan proses transplantasi rambut kembali.
“Saya itu ada punya problem yaitu di rambut bagian depan dan juga ada di crown. Kalau untuk melakukan tindakan transplantasi, itu tidak boleh langsung dua-duanya. Jadi sebelumnya kita lakukan yang di depan," kata Piyu.
Merasa waktunya sudah tepat, Piyu kembali menjalani transplantasi kedua untuk rambut bagian tengah atasnya. "Selama setahun kaya enggak kerasa. Tiba-tiba aja, oh ini sudah setahun. Makanya sekarang inilah saatnya untuk melakukan transplant kedua," ujarnya.
Dokter Farmanina, Mbio (AAM), dokter ahli transplantasi rambut dari Farmanina Aesthetic & Hair Clinic menyebut jika kasus kebotakan kepala yang dialami Piyu terhitung agak unik. Pasalnya, dia menemukan ada masalah pada area donor rambut bagian belakang kepala Piyu.
"Pada kasus Piyu ini agak unik ya, daerah donornya kurang bagus. Jadi daerah donor harus di-treatment dulu dengan PRP. Lalu kita baru bisa tindakan lagi setelah satu tahun, setelah daerah donornya bisa kita ambil lagi. Kita bisa saja sekali kerjakan tapi kalau misal daerah donornya tidak baik dan kita memang tidak ada waktu lagi untuk memperbaiki daerah donornya, maka kita kerjakan dua kali biasanya," jelas dr. Nina.
Nina menyebut secara medis pengerjaaan transplantasi rambut pertama dan kedua pada Piyu tidak ada yang berbeda. Oleh karenanya ia berharap dalam waktu yang tidak terlalu lama sehingga persoalan kebotakan di kepala bagian crown Piyu sudah dapat teratasi.
"Kalau dari medisnya, pengerjaannya sama. Seperti biasa, ambil rambutnya dulu dari daerah donor. Kemudian istirahat satu jam baru tanam. Semua sama. Hair transplant-nya semua sama. Kemudian besok buka perban, hari ketiganya cuci rambut, hari ke-14 kontrol lagi untuk melihat keadaan kerak-kerak rambutnya. Habis itu tiap bulan lakukan PRP. Semuanya sama," paparnya.
Piyu pun berharap proses transplantasi keduanya bisa berjalan sesuai dengan keinginannya. Sebelumnya Piyu mengaku sudah puas dengan hasil transplantasi pertamanya.
“Hasil yang pertama aku puas banget. Bagus banget dan keren, dan semua orang juga pada pangling. Bahkan ini yang lucu, ada teman yang ngasih hadiah aku kado, kemarin kasih topi. Terus di DM Aku, ‘Mas, what’s wrong with my hat that I gave to you’. Dia bilang begitu. ‘Oooh, nggak nggak apa. Aku emang sudah gak pake topi’," kata Piyu sambil tertawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(ELG)
Namun, Piyu merasa masih ada masalah kebotakan rambut yang dia alami. Karena itu, dia merasa butuh melakukan proses transplantasi rambut kembali.
“Saya itu ada punya problem yaitu di rambut bagian depan dan juga ada di crown. Kalau untuk melakukan tindakan transplantasi, itu tidak boleh langsung dua-duanya. Jadi sebelumnya kita lakukan yang di depan," kata Piyu.
Merasa waktunya sudah tepat, Piyu kembali menjalani transplantasi kedua untuk rambut bagian tengah atasnya. "Selama setahun kaya enggak kerasa. Tiba-tiba aja, oh ini sudah setahun. Makanya sekarang inilah saatnya untuk melakukan transplant kedua," ujarnya.
Dokter Farmanina, Mbio (AAM), dokter ahli transplantasi rambut dari Farmanina Aesthetic & Hair Clinic menyebut jika kasus kebotakan kepala yang dialami Piyu terhitung agak unik. Pasalnya, dia menemukan ada masalah pada area donor rambut bagian belakang kepala Piyu.
"Pada kasus Piyu ini agak unik ya, daerah donornya kurang bagus. Jadi daerah donor harus di-treatment dulu dengan PRP. Lalu kita baru bisa tindakan lagi setelah satu tahun, setelah daerah donornya bisa kita ambil lagi. Kita bisa saja sekali kerjakan tapi kalau misal daerah donornya tidak baik dan kita memang tidak ada waktu lagi untuk memperbaiki daerah donornya, maka kita kerjakan dua kali biasanya," jelas dr. Nina.
Nina menyebut secara medis pengerjaaan transplantasi rambut pertama dan kedua pada Piyu tidak ada yang berbeda. Oleh karenanya ia berharap dalam waktu yang tidak terlalu lama sehingga persoalan kebotakan di kepala bagian crown Piyu sudah dapat teratasi.
"Kalau dari medisnya, pengerjaannya sama. Seperti biasa, ambil rambutnya dulu dari daerah donor. Kemudian istirahat satu jam baru tanam. Semua sama. Hair transplant-nya semua sama. Kemudian besok buka perban, hari ketiganya cuci rambut, hari ke-14 kontrol lagi untuk melihat keadaan kerak-kerak rambutnya. Habis itu tiap bulan lakukan PRP. Semuanya sama," paparnya.
Piyu pun berharap proses transplantasi keduanya bisa berjalan sesuai dengan keinginannya. Sebelumnya Piyu mengaku sudah puas dengan hasil transplantasi pertamanya.
“Hasil yang pertama aku puas banget. Bagus banget dan keren, dan semua orang juga pada pangling. Bahkan ini yang lucu, ada teman yang ngasih hadiah aku kado, kemarin kasih topi. Terus di DM Aku, ‘Mas, what’s wrong with my hat that I gave to you’. Dia bilang begitu. ‘Oooh, nggak nggak apa. Aku emang sudah gak pake topi’," kata Piyu sambil tertawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)
Copyright © 2025, Medcom.id, All Rights Reserved. 0.0421 [53]