Jakarta: Remaja khususnya yang memiliki kulit sensitif dan gampang muncul jerawat disarankan untuk melakukan pembersihan kulit secara rutin karena di usia remaja produksi sebum menjadi lebih tinggi.
Kini, muncul lagi tren baru bernama ‘caveman skin’. Tren caveman skin adalah perawatan wajah yang tidak rumit dan tidak membutuhkan banyak produk karena dalam tren ini saja tidak menggunakan air.
Baca juga: Mengenal ‘Kulit Caveman’ Tren yang Viral di TikTok
Bagi remaja, mencoba metode ini bisa jadi lebih berisiko daripada menguntungkan. Tanpa perawatan yang tepat, ada kemungkinan kondisi kulit seperti jerawat bisa semakin parah.
Kulit remaja yang cenderung berminyak dan rentan terhadap jerawat mungkin memerlukan perawatan khusus untuk menjaga keseimbangan dan kesehatan kulit.
Kosta Condous, MA, LMFT menyarankan remaja sebaiknya melakukan rutinitas perawatan kulit yang tidak berlebihan. Mengabaikan kebersihan kulit dengan tidak melakukan apa-apa saat menerapkan metode caveman juga dapat memperburuk keadaan kulit.
.jpg)
(Tren ini semakin viral karena seorang kreator TikTok bernama Tia Zakher (@tiazakher) membuat video singkat yang menjelaskan “apa itu caveman skin?” ia mengaku bertujuan untuk menyembuhkan lapisan pelindung kulitnya. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Dara Spearman, MD selaku seorang dermatolog yang menjadi pemilik Dermatology di Fort Wayne, Indiana menyarankan untuk menggunakan pembersih yang lembut dan ramah dari mikrobioma, melembapkan dengan bahan prebiotik, dan melindungi lapisan kulit dengan tabir surya (sunscreen).
Demikian pula Lika Alania, seorang ahli kecantikan selebriti dan pendiri Alania Aesthetics merekomendasikan untuk mengikuti rutinitas perawatan kulit yang konsisten, sederhana, dan lembut.
“Merawat kulit dimulai dari dasar dengan pembersihan yang tepat, hidrasi, dan perlindungan,” tambahnya.
Apa yang harus dilakukan jika remaja tetap ingin mencoba metode caveman?
Di masa kini, penggunaan metode caveman sangat tidak disarankan karena lebih banyak dampak negatif daripada positif dampak yang akan ditimbulkannya.
Dara Spearman, MD menyarankan para remaja untuk berkonsultasi kepada dokter spesialis kulit agar bisa ditangani dengan spesifik dan maksimal jika memang terdapat permasalahan kulit.
Condous menjelaskan mengapa TikTok mungkin bukan sumber informasi kesehatan yang terbaik. Hal ini dapat menjadi gambaran kecantikan yang tidak realistis yang sering ditampilkan oleh media.
Baca juga: Dokter bagi Cara Hadapi Rasa Gatal Dermatitis Atopik yang Kambuh
Namun, Condous juga menekankan agar orang tua tidak meremehkan betapa pentingnya kesehatan kulit bagi remaja.
Jika remaja mengalami jerawat yang terus-menerus atau masalah kulit lain yang memengaruhi kesehatan mentalnya, sebaiknya cari bantuan profesional dari dari psikolog dan dermatolog, bukan dari "dr. TikTok."
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Kini, muncul lagi tren baru bernama ‘caveman skin’. Tren caveman skin adalah perawatan wajah yang tidak rumit dan tidak membutuhkan banyak produk karena dalam tren ini saja tidak menggunakan air.
Baca juga: Mengenal ‘Kulit Caveman’ Tren yang Viral di TikTok
Bagi remaja, mencoba metode ini bisa jadi lebih berisiko daripada menguntungkan. Tanpa perawatan yang tepat, ada kemungkinan kondisi kulit seperti jerawat bisa semakin parah.
Kulit remaja yang cenderung berminyak dan rentan terhadap jerawat mungkin memerlukan perawatan khusus untuk menjaga keseimbangan dan kesehatan kulit.
Kosta Condous, MA, LMFT menyarankan remaja sebaiknya melakukan rutinitas perawatan kulit yang tidak berlebihan. Mengabaikan kebersihan kulit dengan tidak melakukan apa-apa saat menerapkan metode caveman juga dapat memperburuk keadaan kulit.
Tips menjaga kebersihan kulit remaja
.jpg)
(Tren ini semakin viral karena seorang kreator TikTok bernama Tia Zakher (@tiazakher) membuat video singkat yang menjelaskan “apa itu caveman skin?” ia mengaku bertujuan untuk menyembuhkan lapisan pelindung kulitnya. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Dara Spearman, MD selaku seorang dermatolog yang menjadi pemilik Dermatology di Fort Wayne, Indiana menyarankan untuk menggunakan pembersih yang lembut dan ramah dari mikrobioma, melembapkan dengan bahan prebiotik, dan melindungi lapisan kulit dengan tabir surya (sunscreen).
Demikian pula Lika Alania, seorang ahli kecantikan selebriti dan pendiri Alania Aesthetics merekomendasikan untuk mengikuti rutinitas perawatan kulit yang konsisten, sederhana, dan lembut.
“Merawat kulit dimulai dari dasar dengan pembersihan yang tepat, hidrasi, dan perlindungan,” tambahnya.
Apa yang harus dilakukan jika remaja tetap ingin mencoba metode caveman?
Di masa kini, penggunaan metode caveman sangat tidak disarankan karena lebih banyak dampak negatif daripada positif dampak yang akan ditimbulkannya.
Dara Spearman, MD menyarankan para remaja untuk berkonsultasi kepada dokter spesialis kulit agar bisa ditangani dengan spesifik dan maksimal jika memang terdapat permasalahan kulit.
Condous menjelaskan mengapa TikTok mungkin bukan sumber informasi kesehatan yang terbaik. Hal ini dapat menjadi gambaran kecantikan yang tidak realistis yang sering ditampilkan oleh media.
Baca juga: Dokter bagi Cara Hadapi Rasa Gatal Dermatitis Atopik yang Kambuh
Namun, Condous juga menekankan agar orang tua tidak meremehkan betapa pentingnya kesehatan kulit bagi remaja.
Jika remaja mengalami jerawat yang terus-menerus atau masalah kulit lain yang memengaruhi kesehatan mentalnya, sebaiknya cari bantuan profesional dari dari psikolog dan dermatolog, bukan dari "dr. TikTok."
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)