Warga duduk di pusat Kuliner Pintar yang ditutup kembali di kawasan Taman Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin, 22 Juni 2020.
Warga duduk di pusat Kuliner Pintar yang ditutup kembali di kawasan Taman Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin, 22 Juni 2020.
Pusat kuliner yang sempat dibuka untuk simulasi penerapkan tatanan normal baru pada 10 Juni lalu itu, kembali ditutup karena banyak ditemukan pelanggaran yakni tidak mematuhi protokol kesehatan terkait covid-19, baik pengunjung maupun pedagang.
Pusat kuliner yang sempat dibuka untuk simulasi penerapkan tatanan normal baru pada 10 Juni lalu itu, kembali ditutup karena banyak ditemukan pelanggaran yakni tidak mematuhi protokol kesehatan terkait covid-19, baik pengunjung maupun pedagang.

Pusat Kuliner Pintar Banyuwangi Kembali Ditutup

23 Juni 2020 10:47
Banyuwangi: Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memutuskan menutup beroperasinya Kuliner Pintar di kawasan Taman Blambangan, Senin, 22 Juni 2020. Penutupan tersebut dilakukan karena banyak ditemukan pelanggaran yakni tidak mematuhi protokol kesehatan terkait covid-19, baik dari sisi pengunjung maupun pedagang.

Asisten Perekononomian dan Pembangunan Pemkab Banyuwangi Guntur Priambodo di Banyuwangi, mengatakan bahwa sejak dibuka selama seminggu terakhir, gugus tugas terus melakukan pemantauan pelaksanaan sejumlah area publik sebagai percontohan kawasan yang diperbolehkan dibuka.

"Dari hasil pemantauan kami, ternyata masih ditemukan banyak pelanggaran, baik yang dilakukan pengunjung maupun pedagang sendiri. Sehingga kami memutuskan untuk menutup kembali mulai malam ini sebagai bahan evaluasi," katanya.

Pelanggaran yang dimaksud, menurutnya, pengunjung yang tidak menggunakan masker serta adanya kerumunan yang mengabaikan jaga jarak fisik.

"Kami evaluasi pada Sabtu, 20 Juni 2020 malam, Kuliner Pintar di Taman Blambangan ternyata ramai dikunjungi warga sehingga terjadi kerumunan. Ini tidak sehat dan tidak aman untuk pengunjung maupun pedagang," ucapnya.

Guntur menyampaikan bahwa petugas dan pedagang sebenarnya sudah disosialisasikan untuk menciptakan kawasan wisata kuliner yang bersih dan sehat, salah satunya harus ada kuota pengunjung untuk memenuhi syarat jaga jarak fisik. Namun, hal ini diabaikan.

"Oleh karena itu, kami akan menutup sementara area pusat jajanan di Taman Blambangan. Kami evaluasi bareng-bareng, mana yang harus kami lengkapi. Misalnya menambah petugas dan pengetatan protokol kesehatan. Ini kan masih fase simulasi, jadi kita masih terus melakukan perbaikan pelayanan," ujarnya.

Selain area kuliner, lanjut dia, gugus tugas juga melakukan pengawasan pada Taman Blambangan dan area publik lainnya, termasuk juga warung-warung makan. Hal itu karena masih ditemui pengelola dan warga yang tidak mematuhi standar kesehatan, seperti yang diimbau pemerintah.

"Setelah evaluasi, akan kami gelar lagi simulasi. Ini memang prosesnya, simulasi, evaluasi, simulasi lagi, hingga pelayanan berstandar kesehatan telah menjadi kebiasaan baru kita," tuturnya.  ANTARA FOTO/Budi Candra Setya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

Rona kuliner