Boyolali: Bakdan sapi! Tradisi turun temurun warga lereng Merapi di Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali yang digelar sepekan setelah lebaran atau Idul Fitri, Sabtu, 29 April 2023.
Pada sepekan usai lebaran atau yang dikenal dengan bakdo kupat, ratusan warga Sruni menghias hewan ternak sapi miliknya, baik sapi pedaging maupun perah susu, untuk kemudian diarak ramai-ramai mengelilingi desa atau kampung.
"Arak-arakan sapi ini memang tradisi yang sudah lama, turun temurun. Sebuah ritual tradisi yang dimaksudkan sebagai ungkapan syukur warga, karena penghidupannya ditopang ternak sapi yang dikelola," tutur Jaman, 61, tokoh Desa Sruni di sela perayaan bakdan sapi.
Sebelum mengarak ratusan sapi hias, warga terlebih dulu melakukan doa syukur, atas kehidupan yang melimpah dari hasil pertanian dan mengelola ternak sapi. Doa dilakukan di depan makanan bawaan dari masing-masing keluarga yang ditata sepanjang 100 an meter.
"Sebelum arak-arakan sapi keliling desa, kami melakukan kembul bujana di jalan utama yang menjadi pusat prosesu tradisi bakdan sapi," imbuh Aji, warga yang memiliki pengaruh sosial besar di Sruni.
Sederhana. Tetapi tradisi arak arakan sapi yang diberi kalung kupat mengelilingi desa itu berlangsung sangat meriah. "Sekali lagi ini tradisi sederhana, namun selalu dilaksanakan setiap sepekan usai lebaran, yang dikenal dengan bakda kupat, dan di Sruni menambajkan dengan istilah bakdan sapi," sergah Sartono sembari menuntun sapi ternaknya bersama ratusan warga lainnya. MI/Widjajadi Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News