Manado: Kabasaran adalah tarian perang dari daerah Minahasa, Sulawesi Utara. Tarian ini merupakan tarian keprajuritan tradisional Minahasa, yang diangkat dari kata 'Wasal', yang berarti ayam jantan yang dipotong jenggernya agar sang ayam menjadi lebih garang dalam bertarung.
Tarian ini diiringi suara tambur dan/atau gong kecil. Alat musik pukul seperti gong, tambur, atau kolintang disebut 'Pa ‘Wasalen' dan para penarinya disebut Kawasaran, yang berarti menari dengan meniru gerakan dua ayam jantan yang sedang bertarung, hampir mirip dengan Tarian Cakalele dari Maluku.
Kata Kawasalan ini kemudian berkembang menjadi 'Kabasaran' yang merupakan gabungan dua kata 'Kawasal ni Sarian'. Kawasal berarti menemani dan mengikuti gerak tari, sedangkan Sarian adalah pemimpin perang yang memimpin tari keprajuritan tradisional Minahasa.
Perkembangan bahasa melayu Manado kemudian mengubah huruf 'W' menjadi 'B' sehingga kata itu berubah menjadi Kabasaran, yang sebenarnya tidak memiliki keterkaitan apa-apa dengan kata 'besar' dalam bahasa Indonesia, namun akhirnya menjadi tarian penjemput bagi para Pembesar-pembesar. ANTARA FOTO/Adwit B Pramono Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News